JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kasus penipuan yang memakan korban Kepala Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, rupanya tak hanya menjanjikan jabatan komisaris dan jaminan masuk Akademisi Polisi (Akpol). Tersangka juga mengaku keluarga Mantan Kapolri Badrodin Haiti. Dalih ini digunakan agar korban yakin dan percaya terhadap aksi tersangka.
Ternyata, sandiwara yang dimainkan tersangka ini sukses mengibuli korban. Bahkan, korban sampai rugi hingga Rp 4,7 miliar.
Wakapolres Jember Kompol Kadek Ary Mahardika membeberkan, dalam aksinya, kedua tersangka Fitroni Ramadhani, 39, warga jl Hos Cokro Aminoto 59 Dusun Tekokan, Desa Tanggul Kulon, Kecamatan Tanggul, dan Ahmad Riyadi Seto Aji Prabowo, 52, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kencong.
Bahkan, para pelaku sampai memakai dua lencana Badan Intelejen Negara (BIN) dan Badan Nasional Narkotika (BNN), lalu tanda pengenal Dewan Ketahanan Nasional (Watannas) RI. Tersangka juga menggunakan senjata api (senpi) mainan, senapan angin laras panjang, hingga baju dinas bak ajudan kenegaraan dan lainnya. “Tersangka FR (mengaku sebagai famili Badrodin Haiti), sementara rekannya AR berperan sebagai Badrodin Haiti,” terangnya, Rabu (26/5).
Wajah Ahmad Riyadi memang agak mirip Badrodin Haiti. Sehingga bermodal wajah tersebut dia mengaku sebagai mantan Kapolri asal Jember itu.
Kadek Ary menambahkan, aksi penipuan itu sudah berlangsung sejak Mei 2020 hingga April 2021. Aksi itu diketahui setelah korban merasa curiga, lalu memeriksa kebenaran hubungan pelaku kepada famili Badrodin Haiti di Jember.
Sebelumnya dikabarkan, aksi penipuan dengan mengaku keluarga Badrodin Haiti itu juga menjanjikan korbannya bisa duduk jabatan komisaris di salah satu pabrik semen di Puger. Tersangka juga menjanjikan anak korban masuk ke Akpol.
Reporter: Jumai/Maulana
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih