Mobile_AP_Rectangle 1
Kenapa memilih Jember? Yono mengaku, sengaja memutuskan hijrah ke Jember karena beberapa tahun lalu, dia pernah berjualan di Kota Suwar-Suwir ini. Sehingga dirinya merasa lebih akrab dengan medan di Jember. “Dulu saya pernah jualan di sini,” ungkapnya.
Di Jember, Yono belum genap sepekan. Baru lima hari. Dia tinggal di sebuah kos-kosan dekat Terminal Tawangalun. Hari ini adalah kali perdananya dirinya mengamen di perempatan jalan. Sebelumnya, Yono berkeliling di perumahan dan permukiman penduduk.
Yono pun berharap, pandemi segera berlalu. Sehingga dirinya bisa secepatnya beraktivitas normal kembali dengan berdagang ke sekolah-sekolah. Ia juga tak ingin berlama-lama menjadi Manusia Silver lagi. Dia menyadari, dampak menjadi Manusia Silver dapat berbahaya pada kulit dan kesehatannya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Jumai
Redaktur : Mahrus Sholih
- Advertisement -
Kenapa memilih Jember? Yono mengaku, sengaja memutuskan hijrah ke Jember karena beberapa tahun lalu, dia pernah berjualan di Kota Suwar-Suwir ini. Sehingga dirinya merasa lebih akrab dengan medan di Jember. “Dulu saya pernah jualan di sini,” ungkapnya.
Di Jember, Yono belum genap sepekan. Baru lima hari. Dia tinggal di sebuah kos-kosan dekat Terminal Tawangalun. Hari ini adalah kali perdananya dirinya mengamen di perempatan jalan. Sebelumnya, Yono berkeliling di perumahan dan permukiman penduduk.
Yono pun berharap, pandemi segera berlalu. Sehingga dirinya bisa secepatnya beraktivitas normal kembali dengan berdagang ke sekolah-sekolah. Ia juga tak ingin berlama-lama menjadi Manusia Silver lagi. Dia menyadari, dampak menjadi Manusia Silver dapat berbahaya pada kulit dan kesehatannya.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Jumai
Redaktur : Mahrus Sholih
Kenapa memilih Jember? Yono mengaku, sengaja memutuskan hijrah ke Jember karena beberapa tahun lalu, dia pernah berjualan di Kota Suwar-Suwir ini. Sehingga dirinya merasa lebih akrab dengan medan di Jember. “Dulu saya pernah jualan di sini,” ungkapnya.
Di Jember, Yono belum genap sepekan. Baru lima hari. Dia tinggal di sebuah kos-kosan dekat Terminal Tawangalun. Hari ini adalah kali perdananya dirinya mengamen di perempatan jalan. Sebelumnya, Yono berkeliling di perumahan dan permukiman penduduk.
Yono pun berharap, pandemi segera berlalu. Sehingga dirinya bisa secepatnya beraktivitas normal kembali dengan berdagang ke sekolah-sekolah. Ia juga tak ingin berlama-lama menjadi Manusia Silver lagi. Dia menyadari, dampak menjadi Manusia Silver dapat berbahaya pada kulit dan kesehatannya.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Jumai
Redaktur : Mahrus Sholih