29.5 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Selokan Tersumbat, Sejumlah Jalanan di Mayang Tergenang Banjir

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID-Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Mayang menyebabkan selokan yang berada di Desa Mayang tersumbat. Akibatnya, sejumlah jalanan di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Mayang tergenang banjir, Selasa (25/1).

Adapun jalanan yang tergenang yaitu Jalan Tanjungsari, Jalan Rinjani, Jalan Semeru, dan Jalan Kiai Abu.

Menurut penuturan warga setempat, genangan air mulai membanjiri bahu jalan sekitar pukul 18.00 WIB dengan tinggi sekitar 20 sentimeter. Karena hujan kembali turun dengan intensitas yang cukup deras, genangan air itu semakin deras dan terus naik hingga selutut orang dewasa.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Saya kira cuma genangan bekas hujan kayak biasanya, ternyata sekitar satu jam hujan lagi, terus banjir,” ungkap Sofia.

Air yang membanjiri jalan lintas provinsi itu membuat sejumlah kendaraan yang melintas mogok massal.
“Tadi beberapa motor matic mati, soalnya arusnya deras,” tambah ibu dua anak itu.

Terpisah, Kepala BPBD Jember Sigit Akbari mengatakan, sebelumnya Kecamatan ini tidak termasuk wilayah rawan banjir. Bahkan, terakhir kali banjir terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Meski demikian, saat ini pihaknya tengah memantau lokasi banjir dan mengamankan warga yang membutuhkan bantuan.

“Ini karena selokan yang tersumbat, biasanya tidak pernah terjadi banjir. Dulu sekitar 10 tahun lalu memang banjir, tapi kecil. Meski tidak ada rumah yang terendam, saat ini tim TRC memantau lokasi,” terang Sigit saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember.

Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID-Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Mayang menyebabkan selokan yang berada di Desa Mayang tersumbat. Akibatnya, sejumlah jalanan di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Mayang tergenang banjir, Selasa (25/1).

Adapun jalanan yang tergenang yaitu Jalan Tanjungsari, Jalan Rinjani, Jalan Semeru, dan Jalan Kiai Abu.

Menurut penuturan warga setempat, genangan air mulai membanjiri bahu jalan sekitar pukul 18.00 WIB dengan tinggi sekitar 20 sentimeter. Karena hujan kembali turun dengan intensitas yang cukup deras, genangan air itu semakin deras dan terus naik hingga selutut orang dewasa.

“Saya kira cuma genangan bekas hujan kayak biasanya, ternyata sekitar satu jam hujan lagi, terus banjir,” ungkap Sofia.

Air yang membanjiri jalan lintas provinsi itu membuat sejumlah kendaraan yang melintas mogok massal.
“Tadi beberapa motor matic mati, soalnya arusnya deras,” tambah ibu dua anak itu.

Terpisah, Kepala BPBD Jember Sigit Akbari mengatakan, sebelumnya Kecamatan ini tidak termasuk wilayah rawan banjir. Bahkan, terakhir kali banjir terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Meski demikian, saat ini pihaknya tengah memantau lokasi banjir dan mengamankan warga yang membutuhkan bantuan.

“Ini karena selokan yang tersumbat, biasanya tidak pernah terjadi banjir. Dulu sekitar 10 tahun lalu memang banjir, tapi kecil. Meski tidak ada rumah yang terendam, saat ini tim TRC memantau lokasi,” terang Sigit saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember.

Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID-Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Mayang menyebabkan selokan yang berada di Desa Mayang tersumbat. Akibatnya, sejumlah jalanan di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Mayang tergenang banjir, Selasa (25/1).

Adapun jalanan yang tergenang yaitu Jalan Tanjungsari, Jalan Rinjani, Jalan Semeru, dan Jalan Kiai Abu.

Menurut penuturan warga setempat, genangan air mulai membanjiri bahu jalan sekitar pukul 18.00 WIB dengan tinggi sekitar 20 sentimeter. Karena hujan kembali turun dengan intensitas yang cukup deras, genangan air itu semakin deras dan terus naik hingga selutut orang dewasa.

“Saya kira cuma genangan bekas hujan kayak biasanya, ternyata sekitar satu jam hujan lagi, terus banjir,” ungkap Sofia.

Air yang membanjiri jalan lintas provinsi itu membuat sejumlah kendaraan yang melintas mogok massal.
“Tadi beberapa motor matic mati, soalnya arusnya deras,” tambah ibu dua anak itu.

Terpisah, Kepala BPBD Jember Sigit Akbari mengatakan, sebelumnya Kecamatan ini tidak termasuk wilayah rawan banjir. Bahkan, terakhir kali banjir terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Meski demikian, saat ini pihaknya tengah memantau lokasi banjir dan mengamankan warga yang membutuhkan bantuan.

“Ini karena selokan yang tersumbat, biasanya tidak pernah terjadi banjir. Dulu sekitar 10 tahun lalu memang banjir, tapi kecil. Meski tidak ada rumah yang terendam, saat ini tim TRC memantau lokasi,” terang Sigit saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Jember.

Reporter: Delfi Nihayah
Fotografer: Delfi Nihayah
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca