JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pria setengah baya itu tengah tertidur lelap di pelataran rumah jaga Lapangan Tenis Kaliwates. Lantunan musik klasik mengiringi tidur siangnya hingga membuat Subandi sangat nyenyak. Bahkan, saking lelapnya, suara dengkuran lelaki 53 tahun tersebut sampai terdengar dari samping rumah jaga. Dengkurannya kian terdengar nyaring dan naik turun seiring embusan napasnya.
Beberapa saat kemudian, gelak tawa belasan bocah memecah keheningan lapangan tenis tak jauh dari posisi Subandi terlelap. Rupanya, mereka akan berlatih tenis di lapangan tersebut. Sontak, kegaduhan itu membangunkan Subandi. Dia pun segera beranjak dan mulai membersihkan rumput-rumput liar di lapangan tenis lain yang belum dipakai. “Tugas saya tak hanya menjaga, tapi juga merawat,” ungkap warga Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, tersebut.
Saban hari, Subandi mengaku selalu membersihkan fasilitas olahraga itu. Tak hanya lapangan tenis, dia juga diberi mandat untuk menjaga Gedung Olahraga (GOR) Kaliwates. Hanya, saat ini fasilitas olahraga ini terkesan kurang perawatan. Bahkan, lapangan dua disebut kurang layak untuk bermain tenis, karena lapangan gravel-nya sudah mulai rusak dan rawan membuat atlet celaka.
Soal kondisi lapangan yang tidak standar, Subandi menuturkan, mulai dari perbaikan, pembangunan, hingga perombakan sarana olahraga merupakan tugas pemerintah daerah. Dan hal itu, kata dia, bergantung pada siapa yang menjadi pemimpin. “Selama ini, baru Pak Samsul (mantan Bupati Jember Samsul Hadi Siswoyo, Red) yang pernah ke sini. Yang lain masih belum,” katanya.
Minimnya perhatian selama beberapa periode kepemimpinan terakhir membuat lapangan tenis ini kondisinya memprihatinkan. Padahal rencananya, fasilitas tersebut bakal digunakan salah satu venue pada gelaran Porprov Jatim 2022 mendatang. “Kalau sebatas wacana pembangunan, dari dulu sudah ada. Tapi ya cuma wacana, tidak ada aksinya,” ungkap Subandi.
Dia mengungkapkan, hal tersebut yang selama ini disayangkan. Rasanya, dia menlanjutkan, Jember dinilai sebagai daerah yang bisa dengan mudahnya menciptakan sesuatu. Namun, tidak bisa merawatnya.
Walau keadaannya seperti itu, dia harus tetap bertahan menjaga dan merawat fasilitas olahraga yang hampir 15 tahun nyaris tak tersentuh renovasi. “Ya begini ini kondisinya,” tuturnya, sembari menunjukkan atap buatannya yang terbuat dari potongan bambu dan tumpukan banner bekas. Sementara, kondisi rumah jaga yang dia huni juga belasan tahun jauh dari kata layak. “Ada sih pembangunan selama ini. Dua kali. Namun hanya atap tempat duduk lapangan tenis saja,” ujarnya.
Meski begitu, kata dia, selalu ada petenis yang berlatih setiap hari walau tidak seramai dulu. “Kasihan kalau pas jatuh. Pasti luka karena lantainya kasar,” terangnya.
Karena itu, dia berharap pemerintah memperhatikan aset yang bisa mendongkrak semangat olahraga Jember tersebut. Apalagi, banyak atlet muda yang kerap berlatih di sini. Dengan perawatan yang baik, Subandi meyakini, bakal mampu meningkatkan mutu mereka sehingga bisa membanggakan Jember di kancah olahraga.
Pemerintah diharapkan bersungguh-sungguh menyongsong persiapan Porprov 2022 ini. Salah satunya dengan memperbaiki venue yang bakal digunakan untuk bertanding. “Jember jadi tuan rumah. Jadi, tak boleh memalukan,” pungkasnya.
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Mahrus Sholih