Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARKEMBER.ID – Warga Dusun Kraton Gang 4, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, gempar setelah salah seorang warga ditemukan bersimbah darah. Korban diketahui bernama Legiran, 40, warga setempat. Dia ditemukan tergeletak penuh darah di tengah jalan tak jauh dari rumahnya.
Diduga, Legiran menjadi korban kekerasan oleh pelaku yang kini sedang dalam pengejaran polisi. Saat ditemukan kondisi korban cukup mengenaskan. Kepalanya pecah. Ditengarai akibat pukulan benda tumpul. Korban ditemukan kali pertama oleh warga yang hendak menyadap karet di kebun.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebenarnya ketika ditemukan korban masih hidup. Namun tak berselang lama, korban tak sadarkan diri. Kemudian oleh warga korban dibawa ke klinik di Ambulu. Dan sekitar pukul 15.30, korban dinyatakan meninggal.
Mobile_AP_Rectangle 2
Setelah itu, mayat korban dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk diautopsi. Sementara di lokasi, sepeda pancal milik korban masih ada, tak jauh dari korban ditemukan tergeletak. Keluarga menduga, korban dianiaya dengan benda tumpul hingga kepalanya pecah. Sehari-hari, korban tinggal bersama orang tua dan anaknya, setelah bercerai dengan istrinya.
Kanit Reskrim Polsek Tempurejo Bripka Afandi Hasan masih enggan memberikan keterangan lebih jauh tentang kasus tersebut. “Kasusnya ditangani Polres Jember. Silakan langsung tanya ke polres saja,” kata mantan Kanitreskrim Polsek Sukowono tersebut, Kamis (16/12). (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Polsek for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih
- Advertisement -
JEMBER, RADARKEMBER.ID – Warga Dusun Kraton Gang 4, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, gempar setelah salah seorang warga ditemukan bersimbah darah. Korban diketahui bernama Legiran, 40, warga setempat. Dia ditemukan tergeletak penuh darah di tengah jalan tak jauh dari rumahnya.
Diduga, Legiran menjadi korban kekerasan oleh pelaku yang kini sedang dalam pengejaran polisi. Saat ditemukan kondisi korban cukup mengenaskan. Kepalanya pecah. Ditengarai akibat pukulan benda tumpul. Korban ditemukan kali pertama oleh warga yang hendak menyadap karet di kebun.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebenarnya ketika ditemukan korban masih hidup. Namun tak berselang lama, korban tak sadarkan diri. Kemudian oleh warga korban dibawa ke klinik di Ambulu. Dan sekitar pukul 15.30, korban dinyatakan meninggal.
Setelah itu, mayat korban dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk diautopsi. Sementara di lokasi, sepeda pancal milik korban masih ada, tak jauh dari korban ditemukan tergeletak. Keluarga menduga, korban dianiaya dengan benda tumpul hingga kepalanya pecah. Sehari-hari, korban tinggal bersama orang tua dan anaknya, setelah bercerai dengan istrinya.
Kanit Reskrim Polsek Tempurejo Bripka Afandi Hasan masih enggan memberikan keterangan lebih jauh tentang kasus tersebut. “Kasusnya ditangani Polres Jember. Silakan langsung tanya ke polres saja,” kata mantan Kanitreskrim Polsek Sukowono tersebut, Kamis (16/12). (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Polsek for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih
JEMBER, RADARKEMBER.ID – Warga Dusun Kraton Gang 4, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, gempar setelah salah seorang warga ditemukan bersimbah darah. Korban diketahui bernama Legiran, 40, warga setempat. Dia ditemukan tergeletak penuh darah di tengah jalan tak jauh dari rumahnya.
Diduga, Legiran menjadi korban kekerasan oleh pelaku yang kini sedang dalam pengejaran polisi. Saat ditemukan kondisi korban cukup mengenaskan. Kepalanya pecah. Ditengarai akibat pukulan benda tumpul. Korban ditemukan kali pertama oleh warga yang hendak menyadap karet di kebun.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebenarnya ketika ditemukan korban masih hidup. Namun tak berselang lama, korban tak sadarkan diri. Kemudian oleh warga korban dibawa ke klinik di Ambulu. Dan sekitar pukul 15.30, korban dinyatakan meninggal.
Setelah itu, mayat korban dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk diautopsi. Sementara di lokasi, sepeda pancal milik korban masih ada, tak jauh dari korban ditemukan tergeletak. Keluarga menduga, korban dianiaya dengan benda tumpul hingga kepalanya pecah. Sehari-hari, korban tinggal bersama orang tua dan anaknya, setelah bercerai dengan istrinya.
Kanit Reskrim Polsek Tempurejo Bripka Afandi Hasan masih enggan memberikan keterangan lebih jauh tentang kasus tersebut. “Kasusnya ditangani Polres Jember. Silakan langsung tanya ke polres saja,” kata mantan Kanitreskrim Polsek Sukowono tersebut, Kamis (16/12). (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Polsek for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih