23 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Jual Kue saat Kuliah

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Rofidotul Khoiriyah merupakan salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Prestasinya kian moncer ketika ia dinobatkan sebagai yudisi tercepat. Ikhtiarnya selama ini berbuah manis. Selama kuliah, Rofi menjalani dengan sederhana.

Selama menempuh studi, Rofi juga nyambi bekerja. Hal ini mulai dia jalani sejak semester satu. Banyak profesi yang ia tekuni. Mulai dari menjajakan kue di kampus hingga menjaga warnet dekat kampus selepas kuliah. Di sela-sela kesibukannya itu, ia bertekad untuk menjadi mahasiswa unggul di kelasnya.

Kondisi kekurangan seperti inilah yang memotivasi Rofi semakin giat belajar untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, serta menjadi yang terbaik di lingkup kelas. Hampir semua tugas kuliahnya dikerjakan di warnet tempatnya bekerja. Sebab, ia tidak memiliki laptop. “Beruntung, bos saya mengizinkan saya untuk leluasa menggunakan fasilitas warnet,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Mobile_AP_Rectangle 2

Rofi juga terbilang rajin dalam mengikuti berbagai agenda kampus. Misalnya berbagai seminar dan lomba. Sejak semester awal ia selalu antusias mengikuti mata kuliah di atasnya. Sebab, prinsipnya, lebih baik lelah sekarang daripada nanti. “Karena menurut saya lebih baik capek sekarang daripada nanti. Lebih baik tidak tidur daripada tertinggal,” imbuhnya.

Akhirnya, 2019 lalu, judul skripsinya sudah di setujui oleh dosen pembimbing. Dan setiap ada revisi, segera ia kerjakan pada saat itu juga. Beruntung, ia juga mendapatkan dosen pembimbing yang menurutnya kooperatif dalam memberi arahan. “Pahit manisnya mengerjakan skripsi ada juga. Tapi, tidak apa-apa, namanya juga mau belajar. Jadi, harus mau dibentuk jadi manusia baik,” katanya.

Hingga akhirnya ia dinyatakan lulus tepat selama empat tahun. Sejatinya, durasi menempuh pendidikan bisa dibilang lumrah. Namun, jika dibandingkan dengan sejawat lainnya, Rofi terhitung ideal. “Kenapa saya ingin cepat lulus? Karena saya ingin orang tua bangga,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Rofidotul Khoiriyah merupakan salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Prestasinya kian moncer ketika ia dinobatkan sebagai yudisi tercepat. Ikhtiarnya selama ini berbuah manis. Selama kuliah, Rofi menjalani dengan sederhana.

Selama menempuh studi, Rofi juga nyambi bekerja. Hal ini mulai dia jalani sejak semester satu. Banyak profesi yang ia tekuni. Mulai dari menjajakan kue di kampus hingga menjaga warnet dekat kampus selepas kuliah. Di sela-sela kesibukannya itu, ia bertekad untuk menjadi mahasiswa unggul di kelasnya.

Kondisi kekurangan seperti inilah yang memotivasi Rofi semakin giat belajar untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, serta menjadi yang terbaik di lingkup kelas. Hampir semua tugas kuliahnya dikerjakan di warnet tempatnya bekerja. Sebab, ia tidak memiliki laptop. “Beruntung, bos saya mengizinkan saya untuk leluasa menggunakan fasilitas warnet,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Rofi juga terbilang rajin dalam mengikuti berbagai agenda kampus. Misalnya berbagai seminar dan lomba. Sejak semester awal ia selalu antusias mengikuti mata kuliah di atasnya. Sebab, prinsipnya, lebih baik lelah sekarang daripada nanti. “Karena menurut saya lebih baik capek sekarang daripada nanti. Lebih baik tidak tidur daripada tertinggal,” imbuhnya.

Akhirnya, 2019 lalu, judul skripsinya sudah di setujui oleh dosen pembimbing. Dan setiap ada revisi, segera ia kerjakan pada saat itu juga. Beruntung, ia juga mendapatkan dosen pembimbing yang menurutnya kooperatif dalam memberi arahan. “Pahit manisnya mengerjakan skripsi ada juga. Tapi, tidak apa-apa, namanya juga mau belajar. Jadi, harus mau dibentuk jadi manusia baik,” katanya.

Hingga akhirnya ia dinyatakan lulus tepat selama empat tahun. Sejatinya, durasi menempuh pendidikan bisa dibilang lumrah. Namun, jika dibandingkan dengan sejawat lainnya, Rofi terhitung ideal. “Kenapa saya ingin cepat lulus? Karena saya ingin orang tua bangga,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Rofidotul Khoiriyah merupakan salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember. Prestasinya kian moncer ketika ia dinobatkan sebagai yudisi tercepat. Ikhtiarnya selama ini berbuah manis. Selama kuliah, Rofi menjalani dengan sederhana.

Selama menempuh studi, Rofi juga nyambi bekerja. Hal ini mulai dia jalani sejak semester satu. Banyak profesi yang ia tekuni. Mulai dari menjajakan kue di kampus hingga menjaga warnet dekat kampus selepas kuliah. Di sela-sela kesibukannya itu, ia bertekad untuk menjadi mahasiswa unggul di kelasnya.

Kondisi kekurangan seperti inilah yang memotivasi Rofi semakin giat belajar untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, serta menjadi yang terbaik di lingkup kelas. Hampir semua tugas kuliahnya dikerjakan di warnet tempatnya bekerja. Sebab, ia tidak memiliki laptop. “Beruntung, bos saya mengizinkan saya untuk leluasa menggunakan fasilitas warnet,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember.

Rofi juga terbilang rajin dalam mengikuti berbagai agenda kampus. Misalnya berbagai seminar dan lomba. Sejak semester awal ia selalu antusias mengikuti mata kuliah di atasnya. Sebab, prinsipnya, lebih baik lelah sekarang daripada nanti. “Karena menurut saya lebih baik capek sekarang daripada nanti. Lebih baik tidak tidur daripada tertinggal,” imbuhnya.

Akhirnya, 2019 lalu, judul skripsinya sudah di setujui oleh dosen pembimbing. Dan setiap ada revisi, segera ia kerjakan pada saat itu juga. Beruntung, ia juga mendapatkan dosen pembimbing yang menurutnya kooperatif dalam memberi arahan. “Pahit manisnya mengerjakan skripsi ada juga. Tapi, tidak apa-apa, namanya juga mau belajar. Jadi, harus mau dibentuk jadi manusia baik,” katanya.

Hingga akhirnya ia dinyatakan lulus tepat selama empat tahun. Sejatinya, durasi menempuh pendidikan bisa dibilang lumrah. Namun, jika dibandingkan dengan sejawat lainnya, Rofi terhitung ideal. “Kenapa saya ingin cepat lulus? Karena saya ingin orang tua bangga,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca