JEMBER, RADARJEMBER.ID- Kasus pembacokan di Karang Genting, Dusun Penitik, Desa Wonosari, Kecamatan Puger, Jember, menyisakan kengerian bagi saksi. Bahkan, mereka mengaku tidak bisa tidur semalam setelah melihat langsung ketika para pelaku menyabetkan celurit ke korban.
Iksan, salah seorang saksi mata, mengungkapkan, dia tidak mengira jika penghadangan terhadap mobil putih jenis Ertiga itu berakhir dengan pembacokan yang menyebabkan tewasnya korban. Iksan mengira, jika pertengkaran tersebut hanya perkara biasa antara orang yang sudah saling mengenal. “Saya dan istri melihat sendiri ketika pembacokan itu terjadi. Semalam saya tidak bisa tidur akibat teringat kejadian itu,” katanya, Selasa (15/3).
BACA JUGA: Kasus Pembacokan Pemuda Kasiyan Jember Temui Titik Terang
Saat tragedi itu berlangsung, Iksan sempat berusaha membawa istrinya menjauh ke tempat aman. Sebab, usahanya untuk melerai para pelaku tak digubris. Namun dia gagal membawa istrinya. Perempuan yang setiap hari menjaga warung di sebelah tempat kejadian perkara (TKP) itu, tak bisa bergerak. Tubuhnya lunglai karena melihat pembacokan itu. “Saya khawatir terjadi apa-apa dengan istri saya. Karena punya (penyakit) jantung. Tapi saat mau saya bawa, ternyata tidak bisa. Istri saya sudah lemas,” ucapnya.
Kotimah, sang istri, mengaku, saat itu dirinya takut sekali. Karena seumur-umur baru melihat peristiwa pembacokan secara langsung. Dengan mata kepala sendiri, dia menyaksikan bagaimana kekerasan itu berlangsung. Bahkan, dia juga melihat ketika korban melambaikan tangan setelah tersungkur di areal tanaman padi di persawahan belakang kedainya. “Mungkin korban mau minta tolong. Tapi saya dan suami tidak berani,” tuturnya.
BACA JUGA: Cemburu Ditengarai Jadi Motif Pelaku Membacok Pemuda Kasiyan Jember
Menurutnya, saat peristiwa terjadi, di sebelah barat dan timur lokasi, memang ada gerombolan warga. Mereka tak ada yang mendekat karena menganggap kejadian itu merupakan pertikaian antarpemuda saja. Baru, setelah para pelaku yang berjumlah empat orang itu pergi, adik korban yang berada di dalam mobil berteriak minta tolong. Teriakan inilah yang mengundang warga mendekat. “Sampai saat ini, saya masih terbayang-bayang peristiwa tersebut. Makan tidak enak dan tidak bisa tidur,” akunya.
BACA JUGA: Pemuda Kasiyan Jember Tewas Dibacok, Pelakunya Empat Orang
Kini, kasus pembacokan yang mengakibatkan Rizal Muafikal Halim, 25, tewas, telah diusut oleh polisi. Dan jenazah korban, juga telah dimakamkan oleh keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kasiyan Timur, Kecamatan Puger, Jember. (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih