JEMBER, RADARJEMBER.ID- Seorang perempuan paruh baya ditemukan meninggal bersimbah darah di belakang rumahnya, Dusun Sumberwadung, Desa Dawuhan Mangli, Kecamatan Sukowono, Jember, Kamis (14/4). Di lehernya terdapat luka menganga bekas sayatan benda tajam. Perempuan 57 tahun tersebut ditengarai meninggal bunuh diri.
Peristiwa tragis itu kali pertama diketahui oleh Zainal, menantu korban sekitar pukul 09.30 WIB. Karena sesaat sebelumnya, lelaki 42 tahun ini masih berbincang-bincang dengan korban di dalam rumah. Tak berselang lama, korban pamit menuju belakang rumah. Namun hingga hampir satu jam, korban tak kunjung muncul sehingga memantik kecurigaan menantunya. “Korban bernama Hayani,” kata AKP I Putu Adi Kusuma, Kapolsek Sukowono.
Lantaran ibu mertuanya tak juga kelihatan, Zainal lantas menyusul ke belakang rumah. Namun dia terkejut ketika melihat korban sudah tergeletak bersimbah darah. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini lantas berteriak hingga pekikan itu didengar oleh Siti Fatimah, istrinya. “Korban ditemukan telentang bersimbah darah di samping kandang sapi,” terang Adi Kusuma.
BACA JUGA: Percobaan Bunuh Diri Digagalkan Oleh Aksi Heroik Warga di Desa Patemon
Polisi yang mendapat laporan segera menuju ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Hasilnya, penyelidik menemukan beberapa bukti bahwa korban diduga bunuh diri. Selain beberapa bukti seperti pisau dapur, luka sayatan di leher yang simetris, serta tidak ditemukan luka bekas penganiayaan, keterangan saksi yang berasal dari keluarga juga menguatkan dugaan tersebut. “Menurut saksi, korban mengalami gangguan jiwa setelah ditinggal oleh bibinya,” jelas dia.
Di TKP, polisi mendapati korban masih mengenakan pakaian lengkap. Korban mengenakan daster warna kuning dengan motif hitam dan merah. Daster itu sudah bersimbah darah. Tak jauh dari tubuh korban juga ditemukan sebuah pisau dapur. Pisau inilah yang ditengarai digunakan oleh korban menggorok lehernya sendiri.
Mantan Kapolsek Bangsalsari tersebut menuturkan, korban merupakan seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak. Dia juga tinggal bersama sang suami, Tohi alias Pak Ti. Kendati demikian, selain faktor kejiwaan, belum diketahui musabab lain yang mendorong korban menghabisi nyawanya sendiri. “Keluarga korban menolak jenazah tersebut diautopsi. Mereka menerima kejadian ini sebagai musibah,” terangnya. (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Polsek for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih