Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan peribadahan Ramadan hari ini masih dalam situasi pandemi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya diharapkan tetap berjalan sesuai protokol kesehatan (prokes). Selain dari pemerintah, imbauan itu juga mengalir dari dua organisasi keagamaan terbesar di Jember. Yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Ustad Kusno membenarkan. Ia menilai, Ramadan menjadi momentum warga muslim dalam menjalankan ibadah, sekaligus meningkatkan taraf keimanan. Kendati begitu, unsur keselamatan dan aspek keamanan tidak boleh luput dari perhatian. “Prinsip menjalankan ibadah di tengah kondisi hari ini harus berdasar pada pertimbangan hifdzun nafs, atau keselamatan jiwa. Jadi, kami meminta seluruh warga tetap melaksanakan protokol kesehatan,” terang Kusno.
Hingga hari ini, sejumlah masjid atau musala masih menerapkan prokes. Seperti penyediaan hand sanitizer, mengimbau jamaah membawa alas sendiri, dan memberikan batasan saf ketika salat berjamaah.
Mobile_AP_Rectangle 2
Kendati imbauan penerapan prokes itu tidak seketat 2020 lalu, namun masyarakat diminta mawas diri dan menjaga diri masing-masing. “Ramadan perlu dijalankan dengan spirit syiar Islam. Namun, imbauan yang ada itu tidak ada salahnya terus dijalankan. Agar ibadah semakin khusyuk,” imbuh Abdul Hamid Pujiono, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember.
Ia juga menganjurkan para warganya agar senantiasa menjalankan imbauan yang ada itu. “Di masjid-masjid atau musala, selagi bisa, perlu diupayakan protokol kesehatan ini,” pungkasnya.
Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan peribadahan Ramadan hari ini masih dalam situasi pandemi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya diharapkan tetap berjalan sesuai protokol kesehatan (prokes). Selain dari pemerintah, imbauan itu juga mengalir dari dua organisasi keagamaan terbesar di Jember. Yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Ustad Kusno membenarkan. Ia menilai, Ramadan menjadi momentum warga muslim dalam menjalankan ibadah, sekaligus meningkatkan taraf keimanan. Kendati begitu, unsur keselamatan dan aspek keamanan tidak boleh luput dari perhatian. “Prinsip menjalankan ibadah di tengah kondisi hari ini harus berdasar pada pertimbangan hifdzun nafs, atau keselamatan jiwa. Jadi, kami meminta seluruh warga tetap melaksanakan protokol kesehatan,” terang Kusno.
Hingga hari ini, sejumlah masjid atau musala masih menerapkan prokes. Seperti penyediaan hand sanitizer, mengimbau jamaah membawa alas sendiri, dan memberikan batasan saf ketika salat berjamaah.
Kendati imbauan penerapan prokes itu tidak seketat 2020 lalu, namun masyarakat diminta mawas diri dan menjaga diri masing-masing. “Ramadan perlu dijalankan dengan spirit syiar Islam. Namun, imbauan yang ada itu tidak ada salahnya terus dijalankan. Agar ibadah semakin khusyuk,” imbuh Abdul Hamid Pujiono, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember.
Ia juga menganjurkan para warganya agar senantiasa menjalankan imbauan yang ada itu. “Di masjid-masjid atau musala, selagi bisa, perlu diupayakan protokol kesehatan ini,” pungkasnya.
Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pelaksanaan peribadahan Ramadan hari ini masih dalam situasi pandemi. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya diharapkan tetap berjalan sesuai protokol kesehatan (prokes). Selain dari pemerintah, imbauan itu juga mengalir dari dua organisasi keagamaan terbesar di Jember. Yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Jember Ustad Kusno membenarkan. Ia menilai, Ramadan menjadi momentum warga muslim dalam menjalankan ibadah, sekaligus meningkatkan taraf keimanan. Kendati begitu, unsur keselamatan dan aspek keamanan tidak boleh luput dari perhatian. “Prinsip menjalankan ibadah di tengah kondisi hari ini harus berdasar pada pertimbangan hifdzun nafs, atau keselamatan jiwa. Jadi, kami meminta seluruh warga tetap melaksanakan protokol kesehatan,” terang Kusno.
Hingga hari ini, sejumlah masjid atau musala masih menerapkan prokes. Seperti penyediaan hand sanitizer, mengimbau jamaah membawa alas sendiri, dan memberikan batasan saf ketika salat berjamaah.
Kendati imbauan penerapan prokes itu tidak seketat 2020 lalu, namun masyarakat diminta mawas diri dan menjaga diri masing-masing. “Ramadan perlu dijalankan dengan spirit syiar Islam. Namun, imbauan yang ada itu tidak ada salahnya terus dijalankan. Agar ibadah semakin khusyuk,” imbuh Abdul Hamid Pujiono, Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember.
Ia juga menganjurkan para warganya agar senantiasa menjalankan imbauan yang ada itu. “Di masjid-masjid atau musala, selagi bisa, perlu diupayakan protokol kesehatan ini,” pungkasnya.
Jurnalis : Maulana
Fotografer : Maulana
Redaktur : Mahrus Sholih