JEMBER.RADARJEMBER.ID- Polairud Polda Jawa Timur turun ke lokasi sehari pasca terjadinya laka laut yang merenggut 11 nyawa karena tersapu ombak saat ritual di Pantai Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Setelah melakukan asesmen, ada beberapa hal yang akan dilakukan. Seperti memasang papan imbauan, mengatur zona aman bagi pengunjung, serta menyarankan agar petugas penjaga pantai lebih tegas kepada pengunjung yang ngeyel.
Kasubdit Patroli Polairud Polda Jatim AKBP Yanuar Herlambang mengatakan, kedatangannya ke Jember ini juga untuk melakukan pengecekan data korban di RS dr Soebandi Jember. Baik yang selamat maupun yang meninggal. “Kami juga mendatangi rumah korban yang selamat yakni atas nama Bintang. Ibunya bernama Sulastri meninggal terseret ombak saat mengikuti ritual bersama korban lainnya,” kata Herlambang didampingi Kasatpolair Polres Jember Iptu Nai.
Selain memberi bantuan kepada keluarga korban meninggal, pihaknya juga memberikan dukungan kepada korban yang selamat. Tak hanya itu, Polairud Polda Jatim juga melihat kondisi pantai yang menjadi lokasi ritual. Hal ini untuk memetakan langkah apa yang akan dilakukan berikutnya guna mencegah terulangnya peristiwa serupa di kemudian hari.
Herlambang memaparkan, setelah melihat lokasi tempat ritual, pihaknya bersama Satpolair Polres Jember akan memberikan woro-woro kepada masyarakat. Di beberapa lokasi yang rawan, akan dipasang papan peringatan dan imbauan. “Pantai Payangan ini memang menarik. Bagus untuk tempat wisata. Namun harus melihat di lokasi ini rawan sekali dengan ombaknya yang ganas,” katanya, Senin (14/2).
Untuk itu, dia meminta Kasatpolair Polres Jember bersama tokoh masyarakat setempat memberikan sosialisasi. Dan bersama SAR Rimba Laut, Satpolair bisa memasang papan imbauan atau peringatan agar para pengunjung yang datang ke lokasi supaya lebih berhati-hati. “Kalau sudah ada papan imbauan pengunjung masih memaksa masuk, maka petugas harus bertindak tegas. Kalau sudah dipasang papan larangan, pengunjung atau wisatawan yang ke Pantai Payangan harus mengikuti arahan tersebut,” jelasnya.
Langkah ini, kata dia, demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Karena Pantai Payangan terkenal dengan ombaknya yang ganas, sehingga diharapkan tidak ada lagi yang menjadi korban. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polres Jember untuk memberikan jarak antara pantai dengan batas yang bisa dikunjungi wisatawan atau pengunjung. “Sehingga bisa diketahui mana yang bisa dimasuki atau zona merah. Kalau sudah ada imbauan tapi pengunjung masih memaksa, maka petugas harus bertindak lebih tegas. Semoga ini kejadian yang terakhir karena sudah memakan banyak korban,” pungkasnya. (*)
Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih