JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kecelakaan kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo, Jember, ditengarai gara-gara pandangan pengendara motor terhalang tanaman jagung.
Sebab, di lokasi kejadian, tanaman palawija tersebut tampak cukup tinggi. Sehingga pengendara motor dari arah selatan yang akan melewati perlintasan, tidak bisa melihat ketika ada kereta yang melaju.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, pada sisi timur jalan di sekitar perlintasan rel kereta api itu, ada tanaman jagung yang menjulang cukup tinggi. Tanaman ini ditanam oleh warga di lahan milik Perhutani.
BACA JUGA: Mengenaskan, Tiga Bocah di Jember Meninggal Tertabrak Kereta Api
Otomatis, pengendara roda dua maupun roda empat yang melaju dari arah selatan, sama sekali tidak kelihatan jika ada kereta yang lewat. Apalagi, kereta api yang melintas di jalur tersebut jarang membunyikan klakson. “Padahal lintasan tersebut hanya berjarak 550 meter dari Stasiun Ledokombo,” ujar Nahrawi, warga setempat.
Seharusnya, kata dia, lahan atau tanah yang ada di sekitar perlintasan kereta api ini steril. Tidak boleh ada tanaman tinggi. Karena mengganggu pandangan pengguna jalan. “Karena memang tidak kelihatan jika ada kereta api yang lewat,” ujarnya.
Setelah kecelakaan yang menewaskan tiga korban ini, tanaman jagung tersebut langsung dibabat. Ada sekitar tiga pekerja yang menebangi tanaman jagung itu. Padahal, tanaman jagung itu masih hijau dan belum waktunya dipanen.
Sebelumnya, tiga nyawa melayang di perlintasan ini. Kecelakaan tersebut terjadi setelah AM, membonceng dua temannya melewati perlintasan kereta api. Bocah berusia 10 tahun itu mengendarai motor Honda Vario DK 6627 EX bersama IF, 12, dan IA, 9.
AM meninggal di lokasi, sedangkan dua korban lainnya, meninggal setelah sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Ketiga korban berasal dari Desa Sumberlesung, Kecamatan Ledokombo, Jember. (*)
Reporter: Jumai
Foto : Jumai
Editor : Mahrus Sholih