JEMBER, RADARJEMBER.ID – Di balik mulusnya ruas jalanan Jember, ternyata angka kecelakaan naik. Pasalnya, Satlantas Polres Jember mencatat angka kecelakaan lalu lintas tahun 2022 melonjak drastis dibanding tahun sebelumnya.
BACA JUGA : Tabrakan di Jalur Papuma, Satu Orang Dikabarkan Meninggal Dua Luka Parah
Data tersebut diperoleh sejak pelaksanaan program Operasi Ketupat Semeru oleh Polres Jember. Tercatat sejak tanggal 01 Januari hingga 11 Mei 2022 kemarin, jumlah kejadian laka meningkat hingga 75 persen.
Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Jember Ipda Kukun Waluwi membenarkan peningkatan angka kecelakaan yang terjadi di tahun 2022. Menurutnya, terdapat 524 kejadian laka lantas selama lima bulan berjalan tahun 2022. Angka tersebut meroket jauh dari kejadian lima bulan tahun sebelumnya, yang hanya berhenti di angka 298 kejadian di tahun 2021. “Intinya tahun ini persentasenya mencapai 75,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” tuturnya.
Dari besaran angka kecelakaan tersebut, sebanyak 61 orang tercatat sebagai korban meninggal dunia, korban luka berat sebanyak 25 orang, dan korban luka ringan 611 orang. “Dengan itu, kerugian atas kalkulasi kejadian tersebut mencapai 500 juta lebih. Angka tersebut juga meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” jelas Kanit Laka Lantas Satlantas Polres Jember tersebut. Menurutnya, angka kecelakaan melonjak setelah masyarakat diperbolehkan beraktivitas dengan kerumunan di luar ruangan. Ditambah tahun ini jalan turut dipenuhi pemudik.
Kukun menjelaskan, kejadian laka lantas banyak didominasi oleh pengendara roda dua .“Di dalam data kami sudah lengkap mengenai angka kecelakaan tahun ini. Mayoritas terjadi pada pengendara roda dua,” katanya.
Dia juga mengatakan, sebagian pengendara tidak mematuhi aturan berkendara dengan aman. Catatan resmi tersebut membunyikan kejadian laka lantas banyak diakibatkan oleh kelalaian masyarakat saat berkendara. Hitungan faktor penyebab kecelakaan tidak datang dari fasilitas jalan umum seperti jalan rusak atau kurangnya penerangan. “Malah paling sering karena kecerobohan pengendara itu sendiri,” tambah Kukun. Karenanya, sekalipun motor termasuk jenis kendaraan yang mungil dan bisa menyerobot ruang kecil di tengah jalan, perlu juga menghitung risiko kecelakaan.
Berkaitan dengan itu, Kukun berharap para pengguna jalan, khususnya roda dua, selalu menjaga jarak aman saat berkendara. “Dalam kondisi keramaian tetap selalu waspada. Selalu jaga jarak aman saat hendak mendahului, serta jangan lupa kelengkapan surat suratnya,” pungkasnya. (mg4/c2/nur)