23.5 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Pemuda di Sukorambi Gantung Diri Diduga Depresi

Mobile_AP_Rectangle 1

SUKORAMBI.RADARJEMBER.ID – Warga Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi mendadak gempar. Warga dikejutkan dengan meninggalnya Muhammad Akbar Setyawan, 18, warga Jalan Brigjen Katamso III/4, Desa Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Probolinggo. Dia ditemukan gantung diri, Selasa (9/11) pukul 12.00.

OLAH TKP: Petugas Inafis Polres Jember melakukan olah TKP di lokasi pemuda gantung diri di Kecamatan Sukorambi, Selasa (9/11).

Kali pertama korban diketahui Satuki, 50, ayah sambung korban. Sebelum melakukan aksinya, korban diketahui sudah membawa tali tambang yang diambil dari rumahnya.

Mengetahui korban keluar rumah sambil membawa tambang, Satuki langsung mengejar. Ia berlari menuju samping kanan rumahnya. Namun upaya pencegahan itu terlambat. Korban sudah ditemukan mati tergantung di pohon.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Saya merasa berdosa dengan meninggalnya korban ini. Kalau saya bisa naik ke atas pohon mungkin korban tidak sampai meninggal,” katanya, sembari menangis.

Satuki mengaku baru pulang ke Probolinggo untuk melihat korban. Karena semalam korban sempat mengamuk dan memecahkan meja kaca hingga hancur.

Melihat anaknya tergantung, ayah korban langsung berteriak meminta tolong. Akhirnya ada dua teman korban di komunitas seni kuda lumping datang untuk menurunkan tubuh korban. Dua teman korban ini juga dibantu Surawi, 37, warga setempat.

Sementara itu, Kapolsek Sukorambi AKP Sigit Budiono yang saat itu datang ke TKP, enggan diwawancari.
“Mohon maaf saat ini masih belum laporan ke pimpinan,” ucap Sigit.

 

 

Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

SUKORAMBI.RADARJEMBER.ID – Warga Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi mendadak gempar. Warga dikejutkan dengan meninggalnya Muhammad Akbar Setyawan, 18, warga Jalan Brigjen Katamso III/4, Desa Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Probolinggo. Dia ditemukan gantung diri, Selasa (9/11) pukul 12.00.

OLAH TKP: Petugas Inafis Polres Jember melakukan olah TKP di lokasi pemuda gantung diri di Kecamatan Sukorambi, Selasa (9/11).

Kali pertama korban diketahui Satuki, 50, ayah sambung korban. Sebelum melakukan aksinya, korban diketahui sudah membawa tali tambang yang diambil dari rumahnya.

Mengetahui korban keluar rumah sambil membawa tambang, Satuki langsung mengejar. Ia berlari menuju samping kanan rumahnya. Namun upaya pencegahan itu terlambat. Korban sudah ditemukan mati tergantung di pohon.

“Saya merasa berdosa dengan meninggalnya korban ini. Kalau saya bisa naik ke atas pohon mungkin korban tidak sampai meninggal,” katanya, sembari menangis.

Satuki mengaku baru pulang ke Probolinggo untuk melihat korban. Karena semalam korban sempat mengamuk dan memecahkan meja kaca hingga hancur.

Melihat anaknya tergantung, ayah korban langsung berteriak meminta tolong. Akhirnya ada dua teman korban di komunitas seni kuda lumping datang untuk menurunkan tubuh korban. Dua teman korban ini juga dibantu Surawi, 37, warga setempat.

Sementara itu, Kapolsek Sukorambi AKP Sigit Budiono yang saat itu datang ke TKP, enggan diwawancari.
“Mohon maaf saat ini masih belum laporan ke pimpinan,” ucap Sigit.

 

 

Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

SUKORAMBI.RADARJEMBER.ID – Warga Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi mendadak gempar. Warga dikejutkan dengan meninggalnya Muhammad Akbar Setyawan, 18, warga Jalan Brigjen Katamso III/4, Desa Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Probolinggo. Dia ditemukan gantung diri, Selasa (9/11) pukul 12.00.

OLAH TKP: Petugas Inafis Polres Jember melakukan olah TKP di lokasi pemuda gantung diri di Kecamatan Sukorambi, Selasa (9/11).

Kali pertama korban diketahui Satuki, 50, ayah sambung korban. Sebelum melakukan aksinya, korban diketahui sudah membawa tali tambang yang diambil dari rumahnya.

Mengetahui korban keluar rumah sambil membawa tambang, Satuki langsung mengejar. Ia berlari menuju samping kanan rumahnya. Namun upaya pencegahan itu terlambat. Korban sudah ditemukan mati tergantung di pohon.

“Saya merasa berdosa dengan meninggalnya korban ini. Kalau saya bisa naik ke atas pohon mungkin korban tidak sampai meninggal,” katanya, sembari menangis.

Satuki mengaku baru pulang ke Probolinggo untuk melihat korban. Karena semalam korban sempat mengamuk dan memecahkan meja kaca hingga hancur.

Melihat anaknya tergantung, ayah korban langsung berteriak meminta tolong. Akhirnya ada dua teman korban di komunitas seni kuda lumping datang untuk menurunkan tubuh korban. Dua teman korban ini juga dibantu Surawi, 37, warga setempat.

Sementara itu, Kapolsek Sukorambi AKP Sigit Budiono yang saat itu datang ke TKP, enggan diwawancari.
“Mohon maaf saat ini masih belum laporan ke pimpinan,” ucap Sigit.

 

 

Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca