Mobile_AP_Rectangle 1
Lantas, uang siapa yang dijadikan giveaway itu, mulai dari pakan sampai perlengkapan kucing yang gratis? Pada awalnya, kata dia, dia memakai uang tabungan pribadi. “Awalnya pakai uang sendiri. Lewat tabungan jualan parfum. Jadi, sebelum pandemi, saya jualan parfum. Uang hasil itu dipakai untuk beli giveaway dan dalam satu bulan sekitar Rp 120 ribu,” ungkapnya.
Kini, dia tidak lagi mengeluarkan uang untuk membeli barang atau makanan untuk giveaway tersebut. “Jadi, sekarang giveaway dari petshop. Mereka ingin promosi, saya minta agar menyediakan giveaway, agar sama-sama sedekah,” imbuhnya.
Dia berharap agar masyarakat tidak hanya sayang kucing karena kelucuan dan keimutannya. Tapi, juga berpikir kelangsungan hidup kucing tersebut. “Bila ingin merawat kucing, harapan saya kalau kebanyakan jangan dibuang. Lebih baik disteril. Kalau dibuang itu kasihan karena dipisahkan dengan induknya,” tuturnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Salah satu cara mengatasi ledakan populasi kucing adalah mengendalikan dengan sterilisasi. Bukan dibuang atau ditelantarkan. “Kucing tidak ganggu. Bila buang kotoran di sekitar rumah, maka seharusnya manusia yang berpikir bagaimana mencari siasat,” pungkasnya.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih
- Advertisement -
Lantas, uang siapa yang dijadikan giveaway itu, mulai dari pakan sampai perlengkapan kucing yang gratis? Pada awalnya, kata dia, dia memakai uang tabungan pribadi. “Awalnya pakai uang sendiri. Lewat tabungan jualan parfum. Jadi, sebelum pandemi, saya jualan parfum. Uang hasil itu dipakai untuk beli giveaway dan dalam satu bulan sekitar Rp 120 ribu,” ungkapnya.
Kini, dia tidak lagi mengeluarkan uang untuk membeli barang atau makanan untuk giveaway tersebut. “Jadi, sekarang giveaway dari petshop. Mereka ingin promosi, saya minta agar menyediakan giveaway, agar sama-sama sedekah,” imbuhnya.
Dia berharap agar masyarakat tidak hanya sayang kucing karena kelucuan dan keimutannya. Tapi, juga berpikir kelangsungan hidup kucing tersebut. “Bila ingin merawat kucing, harapan saya kalau kebanyakan jangan dibuang. Lebih baik disteril. Kalau dibuang itu kasihan karena dipisahkan dengan induknya,” tuturnya.
Salah satu cara mengatasi ledakan populasi kucing adalah mengendalikan dengan sterilisasi. Bukan dibuang atau ditelantarkan. “Kucing tidak ganggu. Bila buang kotoran di sekitar rumah, maka seharusnya manusia yang berpikir bagaimana mencari siasat,” pungkasnya.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih
Lantas, uang siapa yang dijadikan giveaway itu, mulai dari pakan sampai perlengkapan kucing yang gratis? Pada awalnya, kata dia, dia memakai uang tabungan pribadi. “Awalnya pakai uang sendiri. Lewat tabungan jualan parfum. Jadi, sebelum pandemi, saya jualan parfum. Uang hasil itu dipakai untuk beli giveaway dan dalam satu bulan sekitar Rp 120 ribu,” ungkapnya.
Kini, dia tidak lagi mengeluarkan uang untuk membeli barang atau makanan untuk giveaway tersebut. “Jadi, sekarang giveaway dari petshop. Mereka ingin promosi, saya minta agar menyediakan giveaway, agar sama-sama sedekah,” imbuhnya.
Dia berharap agar masyarakat tidak hanya sayang kucing karena kelucuan dan keimutannya. Tapi, juga berpikir kelangsungan hidup kucing tersebut. “Bila ingin merawat kucing, harapan saya kalau kebanyakan jangan dibuang. Lebih baik disteril. Kalau dibuang itu kasihan karena dipisahkan dengan induknya,” tuturnya.
Salah satu cara mengatasi ledakan populasi kucing adalah mengendalikan dengan sterilisasi. Bukan dibuang atau ditelantarkan. “Kucing tidak ganggu. Bila buang kotoran di sekitar rumah, maka seharusnya manusia yang berpikir bagaimana mencari siasat,” pungkasnya.
Jurnalis : Dwi Siswanto
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih