25.8 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Niat Hati ingin Menolong Namun Jadi Tak Tertolong

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBEREJO, Radar Jember – Insiden tragis menimpa Syeh Mula Chela, warga Jalan Dharmawangsa V, RT 001 RW 002, Dusun Krajan, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji. Pria 33 tahun ini meninggal terseret ombak di sekitar pantai Teluk Love, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, saat berusaha menolong adiknya. Petaka ini terjadi sekitar pukul 08.00, kemarin (7/10).

Sebelum kejadian, korban bersama sang adik yang masih berusia 15 tahun dan Shodiq, 34, temannya, sedang memancing di batu karang dekat Teluk Love. Korban datang ke lokasi pada pukul 05.30.

Kapolsek Ambulu AKP M Sudaryanto menjelaskan, awalnya korban datang bersama adiknya dan satu temannya lagi yang juga berasal dari Rambipuji. Mereka kemudian mulai memancing di sana. “Ketiganya memang tidak tahu kalau yang di tempat untuk mancing itu sangat rawan. Karena sewaktu-waktu ada ombak datang,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurut Sudaryanto, ketiganya memancing di tepi pantai dengan posisi berdiri di atas karang yang saat itu airnya masih surut. Namun, setelah beberapa jam berada di sana, air laut mulai pasang. Tiba-tiba saat adik korban berdiri bersamaan dengan ombak datang. Adik korban terlempar ke laut.

Mengetahui hal itu, lanjut Sudaryanto, korban langsung melompat ke laut untuk menolong sang adik. Namun, ditunggu hingga beberapa saat, keduanya tak kunjung muncul ke permukaan. M Shodiq yang saat itu berada di lokasi mulai panik. Dia berteriak meminta tolong kepada warga dan nelayan setempat. “Kebetulan di sekitar lokasi ada dua nelayan yang memberi pertolongan. Adik korban, Haidar Ali, selamat, namun satu korban lainnya, yakni Syeh Mula, sudah meninggal,” jelasnya.

Selanjutnya, kedua korban dibawa ke Puskesmas Sabrang menggunakan mobil patroli polsek untuk dilakukan visum. “Setelah itu, jenazah dibawa keluarga untuk segera dimakamkan,” pungkas Sudaryanto.

Taher, 38, nelayan setempat, mengaku bahwa ketiga pemancing ini sudah diingatkan agar tidak memancing di batu karang. “Karena kalau air laut mulai pasang biasanya bersamaan dengan ombak. Jika ombak datang, sulit menyelamatkan diri. Apalagi jaraknya cukup jauh dengan bibir pantai. Dan di lokasi juga banyak karangnya,” ungkapnya. (jum/c2/rus)

Reporter : Jumai
Fotografer : Jumai
Editor : Mahrus Sholih

- Advertisement -

SUMBEREJO, Radar Jember – Insiden tragis menimpa Syeh Mula Chela, warga Jalan Dharmawangsa V, RT 001 RW 002, Dusun Krajan, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji. Pria 33 tahun ini meninggal terseret ombak di sekitar pantai Teluk Love, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, saat berusaha menolong adiknya. Petaka ini terjadi sekitar pukul 08.00, kemarin (7/10).

Sebelum kejadian, korban bersama sang adik yang masih berusia 15 tahun dan Shodiq, 34, temannya, sedang memancing di batu karang dekat Teluk Love. Korban datang ke lokasi pada pukul 05.30.

Kapolsek Ambulu AKP M Sudaryanto menjelaskan, awalnya korban datang bersama adiknya dan satu temannya lagi yang juga berasal dari Rambipuji. Mereka kemudian mulai memancing di sana. “Ketiganya memang tidak tahu kalau yang di tempat untuk mancing itu sangat rawan. Karena sewaktu-waktu ada ombak datang,” katanya.

Menurut Sudaryanto, ketiganya memancing di tepi pantai dengan posisi berdiri di atas karang yang saat itu airnya masih surut. Namun, setelah beberapa jam berada di sana, air laut mulai pasang. Tiba-tiba saat adik korban berdiri bersamaan dengan ombak datang. Adik korban terlempar ke laut.

Mengetahui hal itu, lanjut Sudaryanto, korban langsung melompat ke laut untuk menolong sang adik. Namun, ditunggu hingga beberapa saat, keduanya tak kunjung muncul ke permukaan. M Shodiq yang saat itu berada di lokasi mulai panik. Dia berteriak meminta tolong kepada warga dan nelayan setempat. “Kebetulan di sekitar lokasi ada dua nelayan yang memberi pertolongan. Adik korban, Haidar Ali, selamat, namun satu korban lainnya, yakni Syeh Mula, sudah meninggal,” jelasnya.

Selanjutnya, kedua korban dibawa ke Puskesmas Sabrang menggunakan mobil patroli polsek untuk dilakukan visum. “Setelah itu, jenazah dibawa keluarga untuk segera dimakamkan,” pungkas Sudaryanto.

Taher, 38, nelayan setempat, mengaku bahwa ketiga pemancing ini sudah diingatkan agar tidak memancing di batu karang. “Karena kalau air laut mulai pasang biasanya bersamaan dengan ombak. Jika ombak datang, sulit menyelamatkan diri. Apalagi jaraknya cukup jauh dengan bibir pantai. Dan di lokasi juga banyak karangnya,” ungkapnya. (jum/c2/rus)

Reporter : Jumai
Fotografer : Jumai
Editor : Mahrus Sholih

SUMBEREJO, Radar Jember – Insiden tragis menimpa Syeh Mula Chela, warga Jalan Dharmawangsa V, RT 001 RW 002, Dusun Krajan, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji. Pria 33 tahun ini meninggal terseret ombak di sekitar pantai Teluk Love, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, saat berusaha menolong adiknya. Petaka ini terjadi sekitar pukul 08.00, kemarin (7/10).

Sebelum kejadian, korban bersama sang adik yang masih berusia 15 tahun dan Shodiq, 34, temannya, sedang memancing di batu karang dekat Teluk Love. Korban datang ke lokasi pada pukul 05.30.

Kapolsek Ambulu AKP M Sudaryanto menjelaskan, awalnya korban datang bersama adiknya dan satu temannya lagi yang juga berasal dari Rambipuji. Mereka kemudian mulai memancing di sana. “Ketiganya memang tidak tahu kalau yang di tempat untuk mancing itu sangat rawan. Karena sewaktu-waktu ada ombak datang,” katanya.

Menurut Sudaryanto, ketiganya memancing di tepi pantai dengan posisi berdiri di atas karang yang saat itu airnya masih surut. Namun, setelah beberapa jam berada di sana, air laut mulai pasang. Tiba-tiba saat adik korban berdiri bersamaan dengan ombak datang. Adik korban terlempar ke laut.

Mengetahui hal itu, lanjut Sudaryanto, korban langsung melompat ke laut untuk menolong sang adik. Namun, ditunggu hingga beberapa saat, keduanya tak kunjung muncul ke permukaan. M Shodiq yang saat itu berada di lokasi mulai panik. Dia berteriak meminta tolong kepada warga dan nelayan setempat. “Kebetulan di sekitar lokasi ada dua nelayan yang memberi pertolongan. Adik korban, Haidar Ali, selamat, namun satu korban lainnya, yakni Syeh Mula, sudah meninggal,” jelasnya.

Selanjutnya, kedua korban dibawa ke Puskesmas Sabrang menggunakan mobil patroli polsek untuk dilakukan visum. “Setelah itu, jenazah dibawa keluarga untuk segera dimakamkan,” pungkas Sudaryanto.

Taher, 38, nelayan setempat, mengaku bahwa ketiga pemancing ini sudah diingatkan agar tidak memancing di batu karang. “Karena kalau air laut mulai pasang biasanya bersamaan dengan ombak. Jika ombak datang, sulit menyelamatkan diri. Apalagi jaraknya cukup jauh dengan bibir pantai. Dan di lokasi juga banyak karangnya,” ungkapnya. (jum/c2/rus)

Reporter : Jumai
Fotografer : Jumai
Editor : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca