Mobile_AP_Rectangle 1
“Alasan adanya aksi ini, pertama tambang ditengarai tidak berijin, ilegal. Kedua merusak akses jalan, ketiga adanya kesenjangan karena masyarakat tidak dilibatkan juga bekerja di situ,” beber Nailil Hufron, Ketua LSM GMBI Distrik Jember, saat ditemui usai melakukan aksi, Sabtu (6/3).
Kedatangannya mendampingi sejumlah warga saat itu sontak memancing warga lainnya, yang juga mengaku warga asli Dusun Gumukrase yang bekerja di lokasi tambang itu. “Wong tidak ganggu masyarakat, di sini semua setuju, kok ada orang luar tidak setuju,” kata Abdul Qodir, warga setempat yang juga sopir dum truk pengangkut tambang tersebut.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, Sabtu siang (6/3), suasana memang sudah mereda. Meskipun sempat ada ketegangan, aksi mereka pun berlangsung tertib. Tak berselang lama, warga pun kembali pulang.
Mobile_AP_Rectangle 2
Reporter: Maulana
Fotografer: Maulana
Redaktur: Sholikhul Huda
- Advertisement -
“Alasan adanya aksi ini, pertama tambang ditengarai tidak berijin, ilegal. Kedua merusak akses jalan, ketiga adanya kesenjangan karena masyarakat tidak dilibatkan juga bekerja di situ,” beber Nailil Hufron, Ketua LSM GMBI Distrik Jember, saat ditemui usai melakukan aksi, Sabtu (6/3).
Kedatangannya mendampingi sejumlah warga saat itu sontak memancing warga lainnya, yang juga mengaku warga asli Dusun Gumukrase yang bekerja di lokasi tambang itu. “Wong tidak ganggu masyarakat, di sini semua setuju, kok ada orang luar tidak setuju,” kata Abdul Qodir, warga setempat yang juga sopir dum truk pengangkut tambang tersebut.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, Sabtu siang (6/3), suasana memang sudah mereda. Meskipun sempat ada ketegangan, aksi mereka pun berlangsung tertib. Tak berselang lama, warga pun kembali pulang.
Reporter: Maulana
Fotografer: Maulana
Redaktur: Sholikhul Huda
“Alasan adanya aksi ini, pertama tambang ditengarai tidak berijin, ilegal. Kedua merusak akses jalan, ketiga adanya kesenjangan karena masyarakat tidak dilibatkan juga bekerja di situ,” beber Nailil Hufron, Ketua LSM GMBI Distrik Jember, saat ditemui usai melakukan aksi, Sabtu (6/3).
Kedatangannya mendampingi sejumlah warga saat itu sontak memancing warga lainnya, yang juga mengaku warga asli Dusun Gumukrase yang bekerja di lokasi tambang itu. “Wong tidak ganggu masyarakat, di sini semua setuju, kok ada orang luar tidak setuju,” kata Abdul Qodir, warga setempat yang juga sopir dum truk pengangkut tambang tersebut.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, Sabtu siang (6/3), suasana memang sudah mereda. Meskipun sempat ada ketegangan, aksi mereka pun berlangsung tertib. Tak berselang lama, warga pun kembali pulang.
Reporter: Maulana
Fotografer: Maulana
Redaktur: Sholikhul Huda