25.8 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Dumtruk Keblowok Lubang Tambang, Sopir Meninggal Terjepit

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADAR JEMBER.ID – Warga Dusun Gayasan B, Desa/ Kecamatan Jenggawah mendadak gempar. Pasalnya ada Dumtruk yang sedang mengangkut batu tambang di gumuk yang ada di Dusun Gayasan B, Desa/Kecamatan jenggawah keblowok ke kubangan bekas tambang Sabtu (6/2) pukul 8.00 WIB.

Dalam peristiwa tersebut, Salis, 50 sopir dumtruk warga Dusun Babatan, Desa/ Kecamatan Jenggawah meninggal dunia di lokasi. Korban meninggal dunia di dalam kabin dumtruk yang dikemudikannya. Beberapa orang yang ada di lokasi penambangan panik dan langsung mendatangi lokasi.

Namun para temannya tidak berani menolong korban karena kubangan bekas tambang tersebut cukup dalam. Akhirnya jawanya tak tertolong.

Mobile_AP_Rectangle 2

Untuk mengevakuasi korban, ada tiga orang yang menyelam. Salah satunya Marjuki, 50 yang juga penambang. Dia langsung menyelam untuk menyelamatkan korban dari kabin dumtruk.

Korban berhasil dikeluarkan dari kabin, namun kondisi sudah meninggal dunia. Kejadian ini juga dilaporkan ke Mapolsek setempat. Beberapa anggota polsek langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah berhasil dievakuasi, korban selanjutnya dilarikan ke IGD Puskesmas Jenggawah. “Tetapi korban sudah dalam kondisi meninggal,” kata AKP Ma’rup Kapolsek Jenggawah.

Menurut Ma’rup beberapa saksi sudah melarang korban untuk tidak lewat di titik itu. Harusnya lewat jalan lain. Saat kejadian, dumtruk sedang sarat muatan batu. Saat itu setelah dumtruk terisi batu, korban langsung pulang. “Namun korban lewat di jalur lain sehingga masuk ke lubang bekas galian tambang,” katanya.

Kapolsek menambahkan, Tubiyanto penambang yang di lokasi kejadian saat ditanya polisi menerangkan, dirinya sempat menyampaikan kepada korban agar melewati jalur yang dilewati pertama saat masuk. Memang setelah truk itu berisi batu agar lewat di jalur sama, namun korban tetap memaksa lewat jalur lain. “Yaitu akhirnya terperosok dan masuk ke lubang bekas galian tambang,” kata kapolsek Jenggawah.

Untuk proses evakuasi dumtruk yang masuk ke lubang galian, membutuhkan waktu cukup lama. Sekitar 1,5 jam. “Harus menggunakan traktor dan juga dibantu dengan puluhan warga dengan cara ditarik dengan tambang,” kata Ma’rup.

Pihaknya meminta untuk para sopir agar lebih hati-hati ketika masuk ke bekas galian tambang. “Saat musim penghujan, lubang bekas galian tersebut tertutup dengan air sehingga tidak kelihatan,” pungkas kapolsek.

- Advertisement -

JEMBER, RADAR JEMBER.ID – Warga Dusun Gayasan B, Desa/ Kecamatan Jenggawah mendadak gempar. Pasalnya ada Dumtruk yang sedang mengangkut batu tambang di gumuk yang ada di Dusun Gayasan B, Desa/Kecamatan jenggawah keblowok ke kubangan bekas tambang Sabtu (6/2) pukul 8.00 WIB.

Dalam peristiwa tersebut, Salis, 50 sopir dumtruk warga Dusun Babatan, Desa/ Kecamatan Jenggawah meninggal dunia di lokasi. Korban meninggal dunia di dalam kabin dumtruk yang dikemudikannya. Beberapa orang yang ada di lokasi penambangan panik dan langsung mendatangi lokasi.

Namun para temannya tidak berani menolong korban karena kubangan bekas tambang tersebut cukup dalam. Akhirnya jawanya tak tertolong.

Untuk mengevakuasi korban, ada tiga orang yang menyelam. Salah satunya Marjuki, 50 yang juga penambang. Dia langsung menyelam untuk menyelamatkan korban dari kabin dumtruk.

Korban berhasil dikeluarkan dari kabin, namun kondisi sudah meninggal dunia. Kejadian ini juga dilaporkan ke Mapolsek setempat. Beberapa anggota polsek langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah berhasil dievakuasi, korban selanjutnya dilarikan ke IGD Puskesmas Jenggawah. “Tetapi korban sudah dalam kondisi meninggal,” kata AKP Ma’rup Kapolsek Jenggawah.

Menurut Ma’rup beberapa saksi sudah melarang korban untuk tidak lewat di titik itu. Harusnya lewat jalan lain. Saat kejadian, dumtruk sedang sarat muatan batu. Saat itu setelah dumtruk terisi batu, korban langsung pulang. “Namun korban lewat di jalur lain sehingga masuk ke lubang bekas galian tambang,” katanya.

Kapolsek menambahkan, Tubiyanto penambang yang di lokasi kejadian saat ditanya polisi menerangkan, dirinya sempat menyampaikan kepada korban agar melewati jalur yang dilewati pertama saat masuk. Memang setelah truk itu berisi batu agar lewat di jalur sama, namun korban tetap memaksa lewat jalur lain. “Yaitu akhirnya terperosok dan masuk ke lubang bekas galian tambang,” kata kapolsek Jenggawah.

Untuk proses evakuasi dumtruk yang masuk ke lubang galian, membutuhkan waktu cukup lama. Sekitar 1,5 jam. “Harus menggunakan traktor dan juga dibantu dengan puluhan warga dengan cara ditarik dengan tambang,” kata Ma’rup.

Pihaknya meminta untuk para sopir agar lebih hati-hati ketika masuk ke bekas galian tambang. “Saat musim penghujan, lubang bekas galian tersebut tertutup dengan air sehingga tidak kelihatan,” pungkas kapolsek.

JEMBER, RADAR JEMBER.ID – Warga Dusun Gayasan B, Desa/ Kecamatan Jenggawah mendadak gempar. Pasalnya ada Dumtruk yang sedang mengangkut batu tambang di gumuk yang ada di Dusun Gayasan B, Desa/Kecamatan jenggawah keblowok ke kubangan bekas tambang Sabtu (6/2) pukul 8.00 WIB.

Dalam peristiwa tersebut, Salis, 50 sopir dumtruk warga Dusun Babatan, Desa/ Kecamatan Jenggawah meninggal dunia di lokasi. Korban meninggal dunia di dalam kabin dumtruk yang dikemudikannya. Beberapa orang yang ada di lokasi penambangan panik dan langsung mendatangi lokasi.

Namun para temannya tidak berani menolong korban karena kubangan bekas tambang tersebut cukup dalam. Akhirnya jawanya tak tertolong.

Untuk mengevakuasi korban, ada tiga orang yang menyelam. Salah satunya Marjuki, 50 yang juga penambang. Dia langsung menyelam untuk menyelamatkan korban dari kabin dumtruk.

Korban berhasil dikeluarkan dari kabin, namun kondisi sudah meninggal dunia. Kejadian ini juga dilaporkan ke Mapolsek setempat. Beberapa anggota polsek langsung datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah berhasil dievakuasi, korban selanjutnya dilarikan ke IGD Puskesmas Jenggawah. “Tetapi korban sudah dalam kondisi meninggal,” kata AKP Ma’rup Kapolsek Jenggawah.

Menurut Ma’rup beberapa saksi sudah melarang korban untuk tidak lewat di titik itu. Harusnya lewat jalan lain. Saat kejadian, dumtruk sedang sarat muatan batu. Saat itu setelah dumtruk terisi batu, korban langsung pulang. “Namun korban lewat di jalur lain sehingga masuk ke lubang bekas galian tambang,” katanya.

Kapolsek menambahkan, Tubiyanto penambang yang di lokasi kejadian saat ditanya polisi menerangkan, dirinya sempat menyampaikan kepada korban agar melewati jalur yang dilewati pertama saat masuk. Memang setelah truk itu berisi batu agar lewat di jalur sama, namun korban tetap memaksa lewat jalur lain. “Yaitu akhirnya terperosok dan masuk ke lubang bekas galian tambang,” kata kapolsek Jenggawah.

Untuk proses evakuasi dumtruk yang masuk ke lubang galian, membutuhkan waktu cukup lama. Sekitar 1,5 jam. “Harus menggunakan traktor dan juga dibantu dengan puluhan warga dengan cara ditarik dengan tambang,” kata Ma’rup.

Pihaknya meminta untuk para sopir agar lebih hati-hati ketika masuk ke bekas galian tambang. “Saat musim penghujan, lubang bekas galian tersebut tertutup dengan air sehingga tidak kelihatan,” pungkas kapolsek.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca