LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Gunung Semeru kembali meletus. Letusan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Warga yang berada di sekitar lereng gunung lari berhamburan keluar rumah. Erupsi Gunung Semeru menyebabkan Jembatan Piket Nol, di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo putus. Praktis akses Lumajang-Malang jalur selatan terhenti total. Sejumlah petugas dikerahkan untuk mengamankan kawasan tersebut.
Sanhaji, salah satu warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo meng ungkapkan, awalnya terdengar suara letusan beberapa kali. Warga setempat mengang gap hal itu biasa. Namun, letusan akhirnya disertai awan panas yang membumbung cukup tinggi. “Sekitar jam 13.00, ada aliran lahar dingin kecil. Di sekitar Curahkobokan. Tetapi, aliran semakin besar dan ada suara letusan beberapa kali. Suaranya seperti guntur dan petir,” ungkapnya.Dia menambahkan, warga mengungsi di sejumlah tempat. Sebab, hujan abu mulai turun. “Di sini listriknya padam juga,” tambahnya.
Sementara itu, beberapa kecamatan di sekitar lereng Gunung Semeru juga ikut mengungsi ke tempat aman. Abu juga menyelimuti bangunan dan lingkungan sekitar. Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menjadi salah satu desa yang terdampak paling parah. Sebab, abu vulkanik dari erupsi Gunung Semeru menutupi hampir semua kawasan tersebut. Alhasil, Dusun tersebut terisolir.
Dusun yang berjarak sekitar dua kilometer dari Sungai Rejali tersebut tertimbun abu vulkanik. Aliran sungai tersebut tidak membawa abu. Melainkan, abu vulkanik mengalir lewat jalan desa setempat. Sehingga akses ke dusun lainnya terputus. “Sementara belum terdeteksi ada berapa jumlah warga sini yang terluka. Tetapi ada tiga warga dengan kulit terkena lahar panas. Mereka sopir dari luar desa,” ujar Sekretaris Desa Sumberwuluh, Samsul Arifin.
Tidak hanya itu, sejumlah orang dikabarkan hilang. Informasi sementara yang berhasil dihimpun jumlahnya ada 3 orang. 2 orang warga Supiturang, Pronojiwo. “Sedangkan satu orang lagi merupakan warga Kebumen Jawa Tengah,” kata Agus, Warga Supiturang.
Ketebalan abu vulkanik tersebut sekitar 2 meter. Bahkan, abu yang menutupi hampir semua kawasan tersebut masih mengeluarkan asap panas. Sejumlah personel diturunkan. Mereka masih berupaya melakukan pencarian dan evakuasi. Ketua Satgas Keamanan Desa (SKD) setempat, Budi Hartono mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 60 warga yang tinggal di Dusun tesebut. Sebagian besar sudah mengungsi ke Kantor Desa. Sebab, pihak desa sudah menginformasikan adanya guguran lava sesaat setelah kejadian.
Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati langsung mendatangi sejumlah lokasi terdampak. “Iya saya tadi dapat informasi ada tiga orang yang hilang, mereka terjebak kepulan asap dan sekarang masih dicari,” kata Bunda Indah. Sejauh ini jumlah korban jiwa masih didata petugas. Akan tetapi, untuk korban luka-luka tersampah erupsi sudah puluhan orang. Dua orang dikabarkan meninggal karena tertimpa rumah yang roboh diterjang lahar erupsi.
Jurnalis: Muhammad Sidikin Ali, Hafid Asnan
Fotografer: Atieqson Mar Iqbal
Editor: Dian Cahyani