JEMBER, RADARJEMBER.ID – Peluang bisnis terkadang ada di depan mata. Namun, tidak semua orang mampu mengambil berkahnya. Kadang, orang yang hanya melihat hal-hal besar sehingga lupa bahwa perkara sepele di sekelilingnya juga dapat mendulang rezeki.
Nur Salim salah satunya. Pria yang tinggal di Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, itu kini memiliki bisnis sampingan yang cukup menjanjikan. Sejak tiga tahun terakhir, dia fokus merawat ikan koi. “Sebenarnya saya sudah suka ikan koi sejak dulu. Namun, hanya suka saja. Dulu tidak ada niatan untuk membudidayakan,” katanya.
Siapa sangka, pria dua anak tersebut justru dibikin gandrung karena sering melihat ikan koi yang dibeli anaknya. Awalnya dia biasa saja. Namun lama-lama, karena ikan yang dimiliki anaknya sering mati, dia pun mencoba untuk merawatnya di kolam yang standar.
“Ikan milik anak saya ditaruh di akuarium. Akhirnya saya bikin kolam yang standar. Ada kolam utama dan filternya. Saya belajar dari teman sekolah saya dulu di Banyuwangi,” ucapnya.
Nur Salim semakin fokus mendalami dunia koi pada 2018 lalu. Dia selanjutnya masuk dalam komunitas pada 2019. Pada tahun itu, menurutnya, ada Jember Koi Club yang resmi terdaftar. Nah, sejak itulah, dia semakin mendalami apa saja dan bagaimana cara merawat ikan koi yang baik.
“Geliat ikan koi pada 2018 di Jember sudah tumbuh. Sejak lama sebenarnya sudah banyak yang suka. Hanya saja, kumpul-kumpul sejak tahun itu dan 2019 sudah ada yang resmi,” bebernya.
Setelah sering bertemu dengan banyak pecinta koi, Nur Salim melihat pangsa pasarnya cukup luar biasa. Bahkan, tetap terbuka di pasar maupun penjualan melalui daring. Di Jember sendiri, dia kerap mengetahui ikan koi yang harganya mencapai jutaan rupiah. “Koi yang mahal itu yang berkualitas. Kemudian, koi yang akan dibuat indukan juga mahal,” paparnya.
Harga ikan koi berkualitas atau tidak, menurutnya dilihat dari corak, warna, serta tubuh ikan itu sendiri. Koi yang biasanya diternak dan dipanen, maka akan ada pembedanya. Yaitu ikan koi grade A dan B. Hal ini dilakukan untuk memilah ikan koi yang bagus dan yang biasa.
“Ikan koi yang kualitas super biasanya bagus untuk ornamen kolam. Bisa untuk lomba atau hiasan. Kalau yang kualitas super, itu harganya lebih mahal. Indukan dan pejantan juga begitu,” ungkapnya.
Koi yang sudah masuk grade kelas, harganya semakin mahal. Harga tersebut juga akan dipengaruhi oleh ukuran tubuh ikan. “Kalau 15 sentimeter biasanya dijual antara Rp 15 ribu sampai Rp 50 ribu. Semakin besar, maka akan semakin mahal.
Ikan dengan grade yang bagus atau berkualitas, harganya akan lebih bervariasi dan pastinya lebih mahal. Untuk ukuran 20 sentimeter harganya mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. “Kalau untuk kontes atau lomba, paling murah Rp 1 juta. Jadi, ikan koi masih sangat terjangkau,” jelasnya.
Keberadaan ikan koi semakin diburu banyak orang. Bahkan, selama pandemi setahun terakhir ini, penjualan daring semakin meningkat. Kini, ikan koi menjadi bagian penting yang terus digeluti oleh Nur Salim. “Banyak warga yang hobi memelihara. Anak-anak juga banyak,” pungkasnya.
Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Redaktur : Mahrus Sholih