JEMBER, RADARJEMBER- Kekerasan yang melibatkan salah satu kelompok perguruan silat kembali terjadi. Kali ini, mereka mengeroyok seorang tukang cukur di Kecamatan Balung. Akibat penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama tersebut, korban mengalami luka memar di kepala bagian belakang. Kini, kasus tersebut sudah ditangani Polsek Balung.
Peristiwa pengeroyokan ini bermula saat segerombolan pemuda mendatangi barbershop di Jalan Rambipuji, Dusun Karang Anyar, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung, Jumat (4/3) malam. Tanpa alasan yang jelas, empat orang dari gerombolan pemuda yang berjumlah sekitar 10 orang tersebut tiba-tiba merangsek masuk. Dua pelaku di antaranya langsung memukuli korban. Karena kalah jumlah, korban tak mampu melawan. Dia hanya bisa menghindar dari amukan yang membabi buta itu.
“Saat itu korban sedang berada di tempat kerjanya, yaitu pangkas rambut. Kemudian datang sekelompok pemuda yang jumlahnya kurang lebih 10 orang dengan mengendarai sepeda motor. Mereka berhenti di depan tempat kerja korban,” kata AKP Sunarto, Kapolsek Balung, Sabtu (5/3) pagi.
Berdasarkan keterangan saksi dan korban, sejumlah pelaku pengeroyokan tersebut mengenakan atribut salah satu perguruan silat. Setelah menganiaya, mereka kabur ke arah selatan. Kepada petugas, korban yang diketahui berinisial BA, 25, warga Dusun Karang Anyar, Desa Balung Lor ini, mengaku tidak tahu persis apa yang menjadi penyebab dirinya menjadi korban pengeroyokan. Sebab selama ini, dia merasa tak memiliki masalah dengan orang lain.
“Hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kejadian pengeroyokan tersebut. Untuk itu kami mengimbau pelaku agar segera menyerahkan diri,” ujar Sunarto.
Sunarto kembali memberi ultimatum, agar para pelaku segera menyerahkan diri dengan mendatangi Polsek Balung. Sebab, pihaknya sudah berkomitmen akan menindak siapa pun para perusuh di Kecamatan Balung. “Kami tak pandang bulu demi menegakkan hukum di wilayah kami,” tegasnya. (*)
Reporter: Mahrus Sholih
Fotografer: Minto for Radar Jember
Editor: Nur Hariri