23.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Aktivitas Warga Berangsur Normal

Masih Berharap Bantuan Sandang

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banjir yang menerjang Dusun Krajan B Desa/Kecamatan Bangsalsari, Selasa (12/1) malam lalu, sempat membuat aktivitas warga lumpuh selama beberapa hari. Sebab, banjir yang terjadi malam hari itu banyak menghanyutkan barang-barang milik warga, terutama mereka yang tinggal persis di pinggir sungai yang meluap.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, Kamis (4/2) kemarin, sejumlah kegiatan masyarakat setempat memang berangsur pulih. Tampak sebagian dari mereka ada yang kembali bekerja seperti biasanya. Tidak sedikit pula warga yang tampak membersihkan sisa-sisa banjir yang menggenangi rumah-rumah mereka.

Dengan ketinggian mencapai tiga meter, banjir karena luapan sungai itu juga sempat menyisakan trauma warga. Bahkan, disebut sebagai banjir terparah dalam beberapa tahun belakangan ini. “Kemarin-kemarinnya belum bisa apa-apa, banyak perabotan dapur ikut hanyut,” ucap Halimah, salah satu warga setempat.

Mobile_AP_Rectangle 2

Meskipun bantuan kerap beberapa kali datang ke lokasi itu, namun warga setempat masih merasa belum optimal. Sebab, selama ini bantuan yang datang banyak menyisir ke Pondok Pesantren Ar Rosyid, yang juga terkena dampak banjir hingga tembok bangunan pesantren jebol.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, sejumlah warga mengungkapkan bahwa saat ini mereka tengah kesulitan perihal sandang dan kasur sebagai tempat tidur. “Ketinggiannya tiga meteran lebih. Jangankan alat dapur, kasur di rumah kena semua, tidak bisa digunakan,” imbuh Rosyidah, warga lainnya. “Ada sekitar 17 keluarga. Mereka yang tinggal di pinggiran sungai. Kasur untuk tidur paling dibutuhkan,” tambahnya.

Sementara itu, kondisi sungai yang sempat meluap masih terpantau stabil. Sebuah alat berat untuk memperbaiki tanggul sungai juga tampak masih berada di lokasi. Warga berharap, perbaikan tanggul segera rampung dan banjir tidak lagi terjadi.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banjir yang menerjang Dusun Krajan B Desa/Kecamatan Bangsalsari, Selasa (12/1) malam lalu, sempat membuat aktivitas warga lumpuh selama beberapa hari. Sebab, banjir yang terjadi malam hari itu banyak menghanyutkan barang-barang milik warga, terutama mereka yang tinggal persis di pinggir sungai yang meluap.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, Kamis (4/2) kemarin, sejumlah kegiatan masyarakat setempat memang berangsur pulih. Tampak sebagian dari mereka ada yang kembali bekerja seperti biasanya. Tidak sedikit pula warga yang tampak membersihkan sisa-sisa banjir yang menggenangi rumah-rumah mereka.

Dengan ketinggian mencapai tiga meter, banjir karena luapan sungai itu juga sempat menyisakan trauma warga. Bahkan, disebut sebagai banjir terparah dalam beberapa tahun belakangan ini. “Kemarin-kemarinnya belum bisa apa-apa, banyak perabotan dapur ikut hanyut,” ucap Halimah, salah satu warga setempat.

Meskipun bantuan kerap beberapa kali datang ke lokasi itu, namun warga setempat masih merasa belum optimal. Sebab, selama ini bantuan yang datang banyak menyisir ke Pondok Pesantren Ar Rosyid, yang juga terkena dampak banjir hingga tembok bangunan pesantren jebol.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, sejumlah warga mengungkapkan bahwa saat ini mereka tengah kesulitan perihal sandang dan kasur sebagai tempat tidur. “Ketinggiannya tiga meteran lebih. Jangankan alat dapur, kasur di rumah kena semua, tidak bisa digunakan,” imbuh Rosyidah, warga lainnya. “Ada sekitar 17 keluarga. Mereka yang tinggal di pinggiran sungai. Kasur untuk tidur paling dibutuhkan,” tambahnya.

Sementara itu, kondisi sungai yang sempat meluap masih terpantau stabil. Sebuah alat berat untuk memperbaiki tanggul sungai juga tampak masih berada di lokasi. Warga berharap, perbaikan tanggul segera rampung dan banjir tidak lagi terjadi.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banjir yang menerjang Dusun Krajan B Desa/Kecamatan Bangsalsari, Selasa (12/1) malam lalu, sempat membuat aktivitas warga lumpuh selama beberapa hari. Sebab, banjir yang terjadi malam hari itu banyak menghanyutkan barang-barang milik warga, terutama mereka yang tinggal persis di pinggir sungai yang meluap.

Pantauan Jawa Pos Radar Jember di lokasi, Kamis (4/2) kemarin, sejumlah kegiatan masyarakat setempat memang berangsur pulih. Tampak sebagian dari mereka ada yang kembali bekerja seperti biasanya. Tidak sedikit pula warga yang tampak membersihkan sisa-sisa banjir yang menggenangi rumah-rumah mereka.

Dengan ketinggian mencapai tiga meter, banjir karena luapan sungai itu juga sempat menyisakan trauma warga. Bahkan, disebut sebagai banjir terparah dalam beberapa tahun belakangan ini. “Kemarin-kemarinnya belum bisa apa-apa, banyak perabotan dapur ikut hanyut,” ucap Halimah, salah satu warga setempat.

Meskipun bantuan kerap beberapa kali datang ke lokasi itu, namun warga setempat masih merasa belum optimal. Sebab, selama ini bantuan yang datang banyak menyisir ke Pondok Pesantren Ar Rosyid, yang juga terkena dampak banjir hingga tembok bangunan pesantren jebol.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, sejumlah warga mengungkapkan bahwa saat ini mereka tengah kesulitan perihal sandang dan kasur sebagai tempat tidur. “Ketinggiannya tiga meteran lebih. Jangankan alat dapur, kasur di rumah kena semua, tidak bisa digunakan,” imbuh Rosyidah, warga lainnya. “Ada sekitar 17 keluarga. Mereka yang tinggal di pinggiran sungai. Kasur untuk tidur paling dibutuhkan,” tambahnya.

Sementara itu, kondisi sungai yang sempat meluap masih terpantau stabil. Sebuah alat berat untuk memperbaiki tanggul sungai juga tampak masih berada di lokasi. Warga berharap, perbaikan tanggul segera rampung dan banjir tidak lagi terjadi.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca