Mobile_AP_Rectangle 1
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Gunung tertinggi di Jawa Timur, Gunung Semeru kembali meletus. Letusan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Warga yang berada di sekitar lereng gunung lari berhamburan keluar rumah.

Sanhaji, salah satu warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo mengungkapkan, awalnya terdengar suara letusan beberapa kali. Warga setempat menganggap hal itu biasa. Namun, letusan akhirnya disertai awan panas yang membumbung cukup tinggi.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Sekitar jam 13.00, ada aliran lahar dingin kecil. Di sekitar Curah kobokan. Tetapi, aliran semakin besar dan ada suara letusan beberapa kali. Suaranya seperti guntur dan petir. Setelah tahu Gunung Semeru meletus, warga langsung mengungsi,” ungkapnya.
- Advertisement -
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Gunung tertinggi di Jawa Timur, Gunung Semeru kembali meletus. Letusan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Warga yang berada di sekitar lereng gunung lari berhamburan keluar rumah.

Sanhaji, salah satu warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo mengungkapkan, awalnya terdengar suara letusan beberapa kali. Warga setempat menganggap hal itu biasa. Namun, letusan akhirnya disertai awan panas yang membumbung cukup tinggi.
“Sekitar jam 13.00, ada aliran lahar dingin kecil. Di sekitar Curah kobokan. Tetapi, aliran semakin besar dan ada suara letusan beberapa kali. Suaranya seperti guntur dan petir. Setelah tahu Gunung Semeru meletus, warga langsung mengungsi,” ungkapnya.
LUMAJANG, RADARJEMBER.ID – Gunung tertinggi di Jawa Timur, Gunung Semeru kembali meletus. Letusan terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Warga yang berada di sekitar lereng gunung lari berhamburan keluar rumah.

Sanhaji, salah satu warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo mengungkapkan, awalnya terdengar suara letusan beberapa kali. Warga setempat menganggap hal itu biasa. Namun, letusan akhirnya disertai awan panas yang membumbung cukup tinggi.
“Sekitar jam 13.00, ada aliran lahar dingin kecil. Di sekitar Curah kobokan. Tetapi, aliran semakin besar dan ada suara letusan beberapa kali. Suaranya seperti guntur dan petir. Setelah tahu Gunung Semeru meletus, warga langsung mengungsi,” ungkapnya.