27.8 C
Jember
Friday, 31 March 2023

Saluran Irigasi dan Sawah Rusak Akibat Banjir Bandang di Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sepekan lebih setelah terjadinya banjir bandang akibat luapan Sungai Petung di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, imbasnya masih dirasakan warga. Karena tak hanya rumah dan hunian saja yang rusak, saluran irigasi serta areal persawahan juga terdampak.

Saluran di sepanjang Dam Roket di Dusun Kemuning Lor, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, mengalami rusak parah. Rusaknya saluran irigasi juga berdampak pada hektaran sawah yang sudah ditanami padi. Kerusakan akibat banyak material seperti pasir dan batu yang masuk ke lahan pertanian.

Sariyanto, Ketua Kelompok Tani Kecamatan Panti, mengatakan, pascabanjir bandang, para petani masih membersihkan pasir dan material batu yang masuk ke lahan pertanian. “Karena saat banjir, material yang terbawa banjir menutupi tanaman padi yang sudah berumur dua minggu dan 80 harian,” kata Sariyanto.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurutnya, untuk membersihkan lahan para petani mengerahkan pekerja guna membersihkan batu dan potongan kayu yang terbawa banjir. Hanya saja, petani kesulitan membersihkan material batu tersebut, karena materialnya memang cukup tebal.

Sementara itu, saluran irigasi yang mengairi sawah di dua dusun tersebut juga rusak parah. “Plengsengan kanal hancur akibat dihantam batu dan kayu yang terbawa banjir,” pungkas Sariyanto.

Rukmini, pemilik sawah, mengatakan, ia meminta orang untuk bekerja membersihkan pasir dan batu yang masuk ke lahannya. Akibat banjir bandang, tanaman padi yang baru berumur dua minggu rusak. “Mudah-mudahan tidak banjir bandang lagi,” harapnya. (*)

Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sepekan lebih setelah terjadinya banjir bandang akibat luapan Sungai Petung di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, imbasnya masih dirasakan warga. Karena tak hanya rumah dan hunian saja yang rusak, saluran irigasi serta areal persawahan juga terdampak.

Saluran di sepanjang Dam Roket di Dusun Kemuning Lor, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, mengalami rusak parah. Rusaknya saluran irigasi juga berdampak pada hektaran sawah yang sudah ditanami padi. Kerusakan akibat banyak material seperti pasir dan batu yang masuk ke lahan pertanian.

Sariyanto, Ketua Kelompok Tani Kecamatan Panti, mengatakan, pascabanjir bandang, para petani masih membersihkan pasir dan material batu yang masuk ke lahan pertanian. “Karena saat banjir, material yang terbawa banjir menutupi tanaman padi yang sudah berumur dua minggu dan 80 harian,” kata Sariyanto.

Menurutnya, untuk membersihkan lahan para petani mengerahkan pekerja guna membersihkan batu dan potongan kayu yang terbawa banjir. Hanya saja, petani kesulitan membersihkan material batu tersebut, karena materialnya memang cukup tebal.

Sementara itu, saluran irigasi yang mengairi sawah di dua dusun tersebut juga rusak parah. “Plengsengan kanal hancur akibat dihantam batu dan kayu yang terbawa banjir,” pungkas Sariyanto.

Rukmini, pemilik sawah, mengatakan, ia meminta orang untuk bekerja membersihkan pasir dan batu yang masuk ke lahannya. Akibat banjir bandang, tanaman padi yang baru berumur dua minggu rusak. “Mudah-mudahan tidak banjir bandang lagi,” harapnya. (*)

Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Sepekan lebih setelah terjadinya banjir bandang akibat luapan Sungai Petung di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, imbasnya masih dirasakan warga. Karena tak hanya rumah dan hunian saja yang rusak, saluran irigasi serta areal persawahan juga terdampak.

Saluran di sepanjang Dam Roket di Dusun Kemuning Lor, Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, mengalami rusak parah. Rusaknya saluran irigasi juga berdampak pada hektaran sawah yang sudah ditanami padi. Kerusakan akibat banyak material seperti pasir dan batu yang masuk ke lahan pertanian.

Sariyanto, Ketua Kelompok Tani Kecamatan Panti, mengatakan, pascabanjir bandang, para petani masih membersihkan pasir dan material batu yang masuk ke lahan pertanian. “Karena saat banjir, material yang terbawa banjir menutupi tanaman padi yang sudah berumur dua minggu dan 80 harian,” kata Sariyanto.

Menurutnya, untuk membersihkan lahan para petani mengerahkan pekerja guna membersihkan batu dan potongan kayu yang terbawa banjir. Hanya saja, petani kesulitan membersihkan material batu tersebut, karena materialnya memang cukup tebal.

Sementara itu, saluran irigasi yang mengairi sawah di dua dusun tersebut juga rusak parah. “Plengsengan kanal hancur akibat dihantam batu dan kayu yang terbawa banjir,” pungkas Sariyanto.

Rukmini, pemilik sawah, mengatakan, ia meminta orang untuk bekerja membersihkan pasir dan batu yang masuk ke lahannya. Akibat banjir bandang, tanaman padi yang baru berumur dua minggu rusak. “Mudah-mudahan tidak banjir bandang lagi,” harapnya. (*)

Reporter: Jumai
Fotografer: Jumai
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca