23.2 C
Jember
Sunday, 28 May 2023

Puluhan Banser Datangi Polres Jember, Minta Tangkap Penganiaya Anggotanya

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jember mendatangi polres setempat, Sabtu (1/4) siang. Mereka meminta kepolisian mengusut dan menangkap pelaku penganiayaan terhadap salah satu anggota mereka.

Ratusan Banser itu mendatangi polres bertujuan untuk mengawal kasus pengeroyokan yang terjadi di kebun kopi Kelurahan Banjarsengon, Kecamatan Patrang, Rabu (29/3) lalu, sekitar pukul 16.00. “Siang tadi merupakan bentuk solidaritas kami kepada korban. Kami meminta dan mendesak (polisi, Red) agar mengusut tuntas pengeroyokan tersebut,” beber Izzul Ashlah, Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jember.

BACA JUGA: Penganiaya Pemuda yang Ditemukan Pingsan di Persawahan Jember Tertangkap

Mobile_AP_Rectangle 2

Sebelumnya, kejadian tersebut sudah dilaporkan oleh keluarga korban ke Polres Jember. Keluarga meminta agar kasus penganiayaan yang menyebabkan korban dirawat intensif di rumah sakit itu, segera diselidiki. Namun, setelah laporan dilayangkan oleh keluarga, ternyata belum ada tindak lanjut. Dengan begitu, PC GP Ansor melalui LBH Ansor Jember akan melakukan advokasi hukum supaya segera ditangani.

Izzul menceritakan, kejadian pengeroyokan itu dilakukan oleh delapan orang. Awalnya, korban dijemput di rumahnya oleh pelaku bernama Andhika dan seorang lagi yang tidak kenali oleh korban. Karena khawatir, korban mengajak temannya, Rafli.

Mereka bersama-sama menuju Dusun Bringin Onjen Desa Klungkung. Namun ternyata, di tengah perjalanan, Andhika beserta rombongannya sudah bergerombol. Para pelaku membelokkan tujuan ke arah kebun kopi di areal Kelurahan Banjarsengon.

Setelah berhenti, korban langsung dihantam oleh pelaku dan delapan orang temannya. Akibatnya, korban terjatuh dari kendaraan. Korban tak sadarkan diri. Kepalanya bercucuran darah. “Habis jatuh dari sepeda, para pelaku tidak habis-habis menghantam korban,” paparnya.

Melihat korban dan temannya tak berdaya dan bercucuran darah, para pelaku yang ditengarai diotaki oleh Andhika, melarikan diri. Selanjutnya, teman korban membawanya ke puskesmas dan menghubungi keluarga. Namun karena membutuhkan perawatan intensif, pihak puskesmas menyarankan korban dibawa ke rumah sakit.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Jember Adil Satria menambahkan, berdasarkan keterangan korban, keterangan dokter serta bukti hasil visum et repertum, jelas telah terjadi penganiayaan yang berakibat luka berat.

“Kami meminta Kapolres Jember segera bertindak tegas dan cepat menemukan para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan. Karena akibat perbuatan mereka, anggota kami mengalami luka berat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Iklimatus Zahro

Editor    : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jember mendatangi polres setempat, Sabtu (1/4) siang. Mereka meminta kepolisian mengusut dan menangkap pelaku penganiayaan terhadap salah satu anggota mereka.

Ratusan Banser itu mendatangi polres bertujuan untuk mengawal kasus pengeroyokan yang terjadi di kebun kopi Kelurahan Banjarsengon, Kecamatan Patrang, Rabu (29/3) lalu, sekitar pukul 16.00. “Siang tadi merupakan bentuk solidaritas kami kepada korban. Kami meminta dan mendesak (polisi, Red) agar mengusut tuntas pengeroyokan tersebut,” beber Izzul Ashlah, Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jember.

BACA JUGA: Penganiaya Pemuda yang Ditemukan Pingsan di Persawahan Jember Tertangkap

Sebelumnya, kejadian tersebut sudah dilaporkan oleh keluarga korban ke Polres Jember. Keluarga meminta agar kasus penganiayaan yang menyebabkan korban dirawat intensif di rumah sakit itu, segera diselidiki. Namun, setelah laporan dilayangkan oleh keluarga, ternyata belum ada tindak lanjut. Dengan begitu, PC GP Ansor melalui LBH Ansor Jember akan melakukan advokasi hukum supaya segera ditangani.

Izzul menceritakan, kejadian pengeroyokan itu dilakukan oleh delapan orang. Awalnya, korban dijemput di rumahnya oleh pelaku bernama Andhika dan seorang lagi yang tidak kenali oleh korban. Karena khawatir, korban mengajak temannya, Rafli.

Mereka bersama-sama menuju Dusun Bringin Onjen Desa Klungkung. Namun ternyata, di tengah perjalanan, Andhika beserta rombongannya sudah bergerombol. Para pelaku membelokkan tujuan ke arah kebun kopi di areal Kelurahan Banjarsengon.

Setelah berhenti, korban langsung dihantam oleh pelaku dan delapan orang temannya. Akibatnya, korban terjatuh dari kendaraan. Korban tak sadarkan diri. Kepalanya bercucuran darah. “Habis jatuh dari sepeda, para pelaku tidak habis-habis menghantam korban,” paparnya.

Melihat korban dan temannya tak berdaya dan bercucuran darah, para pelaku yang ditengarai diotaki oleh Andhika, melarikan diri. Selanjutnya, teman korban membawanya ke puskesmas dan menghubungi keluarga. Namun karena membutuhkan perawatan intensif, pihak puskesmas menyarankan korban dibawa ke rumah sakit.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Jember Adil Satria menambahkan, berdasarkan keterangan korban, keterangan dokter serta bukti hasil visum et repertum, jelas telah terjadi penganiayaan yang berakibat luka berat.

“Kami meminta Kapolres Jember segera bertindak tegas dan cepat menemukan para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan. Karena akibat perbuatan mereka, anggota kami mengalami luka berat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Iklimatus Zahro

Editor    : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Puluhan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jember mendatangi polres setempat, Sabtu (1/4) siang. Mereka meminta kepolisian mengusut dan menangkap pelaku penganiayaan terhadap salah satu anggota mereka.

Ratusan Banser itu mendatangi polres bertujuan untuk mengawal kasus pengeroyokan yang terjadi di kebun kopi Kelurahan Banjarsengon, Kecamatan Patrang, Rabu (29/3) lalu, sekitar pukul 16.00. “Siang tadi merupakan bentuk solidaritas kami kepada korban. Kami meminta dan mendesak (polisi, Red) agar mengusut tuntas pengeroyokan tersebut,” beber Izzul Ashlah, Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jember.

BACA JUGA: Penganiaya Pemuda yang Ditemukan Pingsan di Persawahan Jember Tertangkap

Sebelumnya, kejadian tersebut sudah dilaporkan oleh keluarga korban ke Polres Jember. Keluarga meminta agar kasus penganiayaan yang menyebabkan korban dirawat intensif di rumah sakit itu, segera diselidiki. Namun, setelah laporan dilayangkan oleh keluarga, ternyata belum ada tindak lanjut. Dengan begitu, PC GP Ansor melalui LBH Ansor Jember akan melakukan advokasi hukum supaya segera ditangani.

Izzul menceritakan, kejadian pengeroyokan itu dilakukan oleh delapan orang. Awalnya, korban dijemput di rumahnya oleh pelaku bernama Andhika dan seorang lagi yang tidak kenali oleh korban. Karena khawatir, korban mengajak temannya, Rafli.

Mereka bersama-sama menuju Dusun Bringin Onjen Desa Klungkung. Namun ternyata, di tengah perjalanan, Andhika beserta rombongannya sudah bergerombol. Para pelaku membelokkan tujuan ke arah kebun kopi di areal Kelurahan Banjarsengon.

Setelah berhenti, korban langsung dihantam oleh pelaku dan delapan orang temannya. Akibatnya, korban terjatuh dari kendaraan. Korban tak sadarkan diri. Kepalanya bercucuran darah. “Habis jatuh dari sepeda, para pelaku tidak habis-habis menghantam korban,” paparnya.

Melihat korban dan temannya tak berdaya dan bercucuran darah, para pelaku yang ditengarai diotaki oleh Andhika, melarikan diri. Selanjutnya, teman korban membawanya ke puskesmas dan menghubungi keluarga. Namun karena membutuhkan perawatan intensif, pihak puskesmas menyarankan korban dibawa ke rumah sakit.

Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) GP Ansor Jember Adil Satria menambahkan, berdasarkan keterangan korban, keterangan dokter serta bukti hasil visum et repertum, jelas telah terjadi penganiayaan yang berakibat luka berat.

“Kami meminta Kapolres Jember segera bertindak tegas dan cepat menemukan para pelaku penganiayaan dan pengeroyokan. Karena akibat perbuatan mereka, anggota kami mengalami luka berat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Iklimatus Zahro

Editor    : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca