26.8 C
Jember
Sunday, 2 April 2023

Serupa Jalur Off-road

Warga Jember disarankan mengganti kendaraan dengan motor trail atau mobil off-road. Sebab, kondisi infrastruktur jalan levelnya sudah bukan rusak lagi, tapi hancur. Jawa Pos Radar Jember menyusuri beberapa ruas embong di kawasan kecamatan kota dan pinggiran. Juga menghitung berapa jumlah lubang di setiap jalurnya. Mau tahu hasilnya?

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Mau ke RSD Soebandi? Setiap pengendara sebaiknya ekstra hati-hati. Sebab, Jalan dr Seobandi yang berada persis di muka rumah sakit daerah terbesar se Jember tersebut penuh lubang. Jumlahnya bukan satu atau dua, tapi mencapai lima puluh lebih. Bahkan, cukup dalam.

Jawa Pos Radar Jember mencoba melewati jalan menuju rumah sakit tersebut. Berangkat dari alun-alun, Jalan PB Sudirman cukup mulus dan tak ada kekhawatiran motor kejeglong. Namun, setelah belok kiri menuju RS dr Soebandi, tanda-tanda jalan berlubang itu tidak ada. Baru melewati palang pintu rel kereta, jeglongan pertama tampak di sebelah kiri. Jalan yang sedikit menanjak tersebut juga terdapat lubang sampai membuat warga geram, hingga diberi penanda khusus.

Siti Farida, pedagang yang berjualan di depan rumah sakit itu, mengatakan, sengaja memberi penanda jalan lantaran sering merugikan pengendara dan pedagang. “Biar tidak ada motor kena jalan berlubang. Juga agar mobil tidak melintas. Sebab, jalan lubang itu ada genangan air dan cipratan air merugikan pedagang dan tukang tambal ban,” terangnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sebagai warga yang setiap hari lalu lalang di jalan depan RSD dr Soebandi, tentu saja waswas dengan banyaknya jalan berlubang. “Kalau hujan gerimis itu yang paling bahaya. Karena motor biasanya ngebut dan tidak sempat memperhatikan kondisi jalan,” paparnya.

Seusai melewati jalan depan Rumah Sakit dr Soebandi, jalan berlubang juga masih terlihat di sana sini. Bahkan, lebih banyak lagi. Jalan itu terdapat retakan cukup panjang. Lubangnya cukup mengkhawatirkan karena cukup dalam dan besar. Persis berada di pertigaan menuju Jalan Jambu atau SMKN 1 Jember. Setelah pertigaan, SMKN 1 Jember tersebut jalan mulai mulus kembali.

Jawa Pos Radar Jember pun menghitung berapa jumlah lubang Jalan dr Soebandi mulai dari rel kereta hingga pertigaan Jalan Jambu. Total ada 53 lubang. Jumlah lubang itu belum termasuk aspal yang retak.

Kondisi itu juga tak jauh berbeda dengan Jalan Mastrip. Jalan yang berada di kawasan kampus dan menjadi jalur alternatif bagi angkutan barang atau truk menuju Pakusari dan Banyuwangi itu lebih parah lagi. Tak sedikit lubang itu ditutup batu agar tidak terlalu dalam. Setidaknya, jalan berlubang di Jalan Mastrip ada 86. Jumlah itu merata, mulai dari perempatan Kaliurang, Jembatan Jarwo, hingga traffic light.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Mau ke RSD Soebandi? Setiap pengendara sebaiknya ekstra hati-hati. Sebab, Jalan dr Seobandi yang berada persis di muka rumah sakit daerah terbesar se Jember tersebut penuh lubang. Jumlahnya bukan satu atau dua, tapi mencapai lima puluh lebih. Bahkan, cukup dalam.

Jawa Pos Radar Jember mencoba melewati jalan menuju rumah sakit tersebut. Berangkat dari alun-alun, Jalan PB Sudirman cukup mulus dan tak ada kekhawatiran motor kejeglong. Namun, setelah belok kiri menuju RS dr Soebandi, tanda-tanda jalan berlubang itu tidak ada. Baru melewati palang pintu rel kereta, jeglongan pertama tampak di sebelah kiri. Jalan yang sedikit menanjak tersebut juga terdapat lubang sampai membuat warga geram, hingga diberi penanda khusus.

Siti Farida, pedagang yang berjualan di depan rumah sakit itu, mengatakan, sengaja memberi penanda jalan lantaran sering merugikan pengendara dan pedagang. “Biar tidak ada motor kena jalan berlubang. Juga agar mobil tidak melintas. Sebab, jalan lubang itu ada genangan air dan cipratan air merugikan pedagang dan tukang tambal ban,” terangnya.

Sebagai warga yang setiap hari lalu lalang di jalan depan RSD dr Soebandi, tentu saja waswas dengan banyaknya jalan berlubang. “Kalau hujan gerimis itu yang paling bahaya. Karena motor biasanya ngebut dan tidak sempat memperhatikan kondisi jalan,” paparnya.

Seusai melewati jalan depan Rumah Sakit dr Soebandi, jalan berlubang juga masih terlihat di sana sini. Bahkan, lebih banyak lagi. Jalan itu terdapat retakan cukup panjang. Lubangnya cukup mengkhawatirkan karena cukup dalam dan besar. Persis berada di pertigaan menuju Jalan Jambu atau SMKN 1 Jember. Setelah pertigaan, SMKN 1 Jember tersebut jalan mulai mulus kembali.

Jawa Pos Radar Jember pun menghitung berapa jumlah lubang Jalan dr Soebandi mulai dari rel kereta hingga pertigaan Jalan Jambu. Total ada 53 lubang. Jumlah lubang itu belum termasuk aspal yang retak.

Kondisi itu juga tak jauh berbeda dengan Jalan Mastrip. Jalan yang berada di kawasan kampus dan menjadi jalur alternatif bagi angkutan barang atau truk menuju Pakusari dan Banyuwangi itu lebih parah lagi. Tak sedikit lubang itu ditutup batu agar tidak terlalu dalam. Setidaknya, jalan berlubang di Jalan Mastrip ada 86. Jumlah itu merata, mulai dari perempatan Kaliurang, Jembatan Jarwo, hingga traffic light.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Mau ke RSD Soebandi? Setiap pengendara sebaiknya ekstra hati-hati. Sebab, Jalan dr Seobandi yang berada persis di muka rumah sakit daerah terbesar se Jember tersebut penuh lubang. Jumlahnya bukan satu atau dua, tapi mencapai lima puluh lebih. Bahkan, cukup dalam.

Jawa Pos Radar Jember mencoba melewati jalan menuju rumah sakit tersebut. Berangkat dari alun-alun, Jalan PB Sudirman cukup mulus dan tak ada kekhawatiran motor kejeglong. Namun, setelah belok kiri menuju RS dr Soebandi, tanda-tanda jalan berlubang itu tidak ada. Baru melewati palang pintu rel kereta, jeglongan pertama tampak di sebelah kiri. Jalan yang sedikit menanjak tersebut juga terdapat lubang sampai membuat warga geram, hingga diberi penanda khusus.

Siti Farida, pedagang yang berjualan di depan rumah sakit itu, mengatakan, sengaja memberi penanda jalan lantaran sering merugikan pengendara dan pedagang. “Biar tidak ada motor kena jalan berlubang. Juga agar mobil tidak melintas. Sebab, jalan lubang itu ada genangan air dan cipratan air merugikan pedagang dan tukang tambal ban,” terangnya.

Sebagai warga yang setiap hari lalu lalang di jalan depan RSD dr Soebandi, tentu saja waswas dengan banyaknya jalan berlubang. “Kalau hujan gerimis itu yang paling bahaya. Karena motor biasanya ngebut dan tidak sempat memperhatikan kondisi jalan,” paparnya.

Seusai melewati jalan depan Rumah Sakit dr Soebandi, jalan berlubang juga masih terlihat di sana sini. Bahkan, lebih banyak lagi. Jalan itu terdapat retakan cukup panjang. Lubangnya cukup mengkhawatirkan karena cukup dalam dan besar. Persis berada di pertigaan menuju Jalan Jambu atau SMKN 1 Jember. Setelah pertigaan, SMKN 1 Jember tersebut jalan mulai mulus kembali.

Jawa Pos Radar Jember pun menghitung berapa jumlah lubang Jalan dr Soebandi mulai dari rel kereta hingga pertigaan Jalan Jambu. Total ada 53 lubang. Jumlah lubang itu belum termasuk aspal yang retak.

Kondisi itu juga tak jauh berbeda dengan Jalan Mastrip. Jalan yang berada di kawasan kampus dan menjadi jalur alternatif bagi angkutan barang atau truk menuju Pakusari dan Banyuwangi itu lebih parah lagi. Tak sedikit lubang itu ditutup batu agar tidak terlalu dalam. Setidaknya, jalan berlubang di Jalan Mastrip ada 86. Jumlah itu merata, mulai dari perempatan Kaliurang, Jembatan Jarwo, hingga traffic light.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca