PATRANG, RADARJEMBER.ID – Agenda vaksinasi terus dilakukan. Beberapa tempat umum telah banyak membuka layanan vaksinasi tersebut. Namun, untuk pelajar difabel pelaksanaannya tetap dilakukan di sekolah. Meski ada beberapa siswa berkebutuhan khusus yang belum mendapatkan vaksinasi itu, tapi secara umum mereka telah banyak yang mengikutinya. Baik dosis satu maupun dosis dua.

Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri di Kecamatan Patrang, Umi Salamah, mengungkapkan, vaksinasi telah dilakukan beberapa waktu lalu. Sasarannya adalah siswa SLB usia 18 tahun ke atas. Sementara, untuk siswa yang berusia di bawah itu belum melakukan vaksinasi. “Vaksinasi hanya dilakukan untuk anak-anak 18 tahun ke atas. Ada beberapa dari mereka yang belum vaksinasi kedua. Tapi, untuk semua yang usianya 12 tahun memang masih belum,” katanya, beberapa waktu lalu.

Umi menuturkan, petugas vaksinasi yang menyasar muridnya berasal dari Dinas Kesehatan Pemkab Jember. Namun, siswa yang menjadi sasaran tidak hanya mereka yang berasal dari Jember. Mereka yang dari luar kota dan tinggal di asrama juga termasuk. “Anak-anak yang dari jauh tinggalnya di asrama. Jadi sudah beres. Hanya beberapa yang belum untuk vaksinasi kedua,” tutur Umi.

Umi menjelaskan, kesadaran wali murid akan pentingnya vaksinasi cukup tinggi. Para wali murid tanggap ketika ada pengumuman. Sehingga hal ini menjadi kemudahan bagi pihak sekolah untuk mengoordinasi siswa dalam melakukan vaksinasi. “Mereka tanggap di grup wali murid. Info vaksinasi langsung di-share,” ucapnya.

Umi menjelaskan, sejauh ini tidak ada kendala spesifik yang terjadi. Namun, secara teknis masih banyak siswa SLB yang tidak mau atau sulit untuk diajak vaksin. Menurutnya, hal ini adalah kendala yang lumrah dalam menghadapi anak. Terlebih mereka adalah anak-anak berkebutuhan khusus. “Banyak yang nangis. Awalnya tidak mau sampai nangis-nangis. Tapi, kalau sudah divaksin, ya sudah,” pungkasnya.

Reporter : Dian Cahyani

Fotografer : Dian Cahyani

Editor : Mahrus Sholih