JEMBER, RADARJEMBER.ID – Program Kampus Mengajar disebut menjadi salah satu program yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tengah masa pandemi ini. Sebab, dalam program itu, mahasiswa yang terpilih ditugaskan untuk mendidik siswa di sekolah dekat tempat tinggalnya. Terlebih, program ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa yang mengambil studi pendidikan. Namun, juga untuk mahasiswa jurusan lain.
Salah satu mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang terpilih mengikuti program itu adalah Putri Ria Damayanti. Mahasiswa semester enam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini kebagian mengajar di SDN 1 Kasiyan, Kecamatan Puger. Putri melakukan tugasnya sejak akhir Maret hingga akhir Juni ini, atau berakhir besok (30/6).
Selama menjalankan tugas, ia mengajar secara luring dengan jumlah siswa terbatas. Polanya, aktivitas mengajar dilakukan secara door to door. Sebab, menurut Putri, jika mengandalkan pertemuan di sekolah yang dilakukan hanya sekali dalam sepekan, tidak efektif. Apalagi jika pelaksanaannya tidak konsisten. Karena itu, alternatifnya dia melakukan pembelajaran di rumah masing-masing siswa. “Sistemnya door to door kayak guling atau guru keliling,” katanya.
BACA JUGA : Nekad Bobol Toko dalam Pasar
Dalam waktu tiga bulan itu, ada kalender akademik yang membuatnya jeda mengajar. Sebab, siswa harus mengikuti ujian dan libur sekolah. Jika libur sudah datang, pembelajaran tetap berlangsung. Namun, materinya hanya bermain. Pertemuan juga tidak wajib. “Selama ujian berlangsung, kami bantu-bantu pihak sekolah. Misalnya, melakukan penilaian dan pembuatan rapor,” ungkapnya.
Terpisah, Nisa, peserta Kampus Mengajar yang lain, juga mengatakan hal yang hampir sama. Kata dia, program ini dapat mengenalkannya lebih jauh mengenai pendidikan. Walaupun latar belakang pendidikannya di kampus tidak selaras dengan aktivitas mengajar.
Selama menjadi relawan, gadis kelahiran Jepara ini mengatakan, di tengah pandemi motivasi belajar anak-anak SD memang cenderung menurun. Bisa jadi, dia menduga, karena mereka terlalu lama belajar di rumah. “Ketika di rumah, orientasi mereka adalah bermain dan bermain. Jadi, dengan ikut program ini, saya ingin mencoba untuk mengembalikan motivasi mereka agar belajar. Meski kondisinya tidak memungkinkan untuk datang ke sekolah,” pungkasnya.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih