30.4 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Bersaing Ketat, PPDB SMP/MTs Swasta Bebas

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hari ini PPDB SMP/MTs negeri diumumkan. Otomatis, SMP/MTs swasta akan memulai panggung PPDB beberapa pekan ke depan. Setiap lembaga pasti memiliki keunggulan masing-masing sebagai pertimbangan para orang tua untuk kelangsungan pendidikan yang tepat bagi anaknya.

Baca Juga : Cermati, Persyaratan PPDB SMP/MTs Swasta di Jember

Setiap lembaga swasta juga telah banyak menunjukkan keunggulan dan kelebihannya untuk memikat calon siswa. Momentum PPDB lembaga swasta inilah yang perlu dimanfaatkan dengan baik, agar anak tetap mendapatkan pendidikan yang lain. Apalagi, PPDB lembaga negeri telah diumumkan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Secara umum, SPM/MTs swasta tidak memiliki batasan PPBD, terkecuali ditutup sampai Juli mendatang. Untuk itulah, lembaga pendidikan swasta berkesempatan lebih leluasa untuk menjaring calon siswa. Meski demikian, SMP/MTs swasta tidak dapat berpangku tangan dan menunggu kedatangan siswa. Apabila hal ini terjadi, bisa saja sekolah atau madrasah tersebut akan dapat satu dua siswa atau bahkan tidak mendapatkan siswa sama sekali.

Seperti diketahui, Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember memberikan kebebasan kepada lembaga SMP swasta untuk bersaing dengan lembaga lain, sampai tahun ajaran baru atau Juli 2022 tiba. Dispendik menetapkan tahun ajaran baru akan dimulai pada tanggal 18 Juli 2022. Dengan rentan waktu sekitar dua bulan lebih. Sekolah swasta tersebut tentunya dapat meningkatkan sosialisasi maupun jurus lain untuk menjaring calon siswa lebih banyak.

Beberapa sekolah di tengah maupun di pinggiran kota sudah banyak yang unjuk kebolehan. Ada yang menampilkan program lembaganya, memamerkan prestasi siswa, hingga hal lain yang dapat menarik siswa seperti kegiatan ekstrakurikuler guna mengembangkan bakat dan minat calon siswa.

Menurut Nur Hamid, Kabid SMP Dispendik Jember, selama belum sampai 18 Juli 2022, SMP swasta masih bisa membuka PPDB. Hal itu agar seluruh anak bisa memulai kegiatan belajar mengajar pada waktu yang sama. “Tahun ajaran baru dimulai, PPDB ditutup,” pungkasnya.

Plt kepala Dispendik Sukowinarno menyampaikan, PPDB yang sudah dilakukan sekolah negeri harus diikuti dengan persiapan matang. Misalnya pengenalan sekolah, penyiapan kelas, maupun sistem belajar dan mengajar yang efektif.

Suko menyarankan seluruh masyarakat proaktif agar anak-anak usia sekolah tetap mengenyam pendidikan dengan layak. “Mohon bantuan masyarakat, agar anak usia sekolah di daerah sekitar sekolah masuk ke sekolah umum di bawah pembinaan Dinas Pendidikan, atau madrasah di bawah pembinaan Kemenag,” katanya.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Jember Faisol Abrari menjelaskan, PPDB MTs swasta juga akan berakhir pada tahun ajaran baru, yakni Juli mendatang. “Tahun ajaran baru dimulai, tandanya semua madrasah harus selesai PPDB,” katanya.

Secara umum, aturan antara PPDB SMP dan MTs swasta hampir sama dengan lembaga negeri. Baik yang ada di bawah Kemenag maupun Dinas Pendidikan. Namun, kuota rombongan belajar di lembaga swasta, khususnya MTs swasta, lebih banyak satu siswa, yaitu 33 siswa.

Nah, dengan masa pendaftaran siswa di SMP/MTs swasta, maka akan menguntungkan, tetapi juga bisa merugikan. Setiap sekolah atau madrasah diberi keleluasaan untuk bersaing, sehingga dibutuhkan strategi untuk menggaet siswa. Nah, mengenai “tarung bebas” atas persaingan lembaga pendidikan inilah, dibutuhkan kehadiran pemerintah agar sekolah tetap menjamin mutu pendidikan demi masa depan anak. (mg4/c2/nur)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hari ini PPDB SMP/MTs negeri diumumkan. Otomatis, SMP/MTs swasta akan memulai panggung PPDB beberapa pekan ke depan. Setiap lembaga pasti memiliki keunggulan masing-masing sebagai pertimbangan para orang tua untuk kelangsungan pendidikan yang tepat bagi anaknya.

Baca Juga : Cermati, Persyaratan PPDB SMP/MTs Swasta di Jember

Setiap lembaga swasta juga telah banyak menunjukkan keunggulan dan kelebihannya untuk memikat calon siswa. Momentum PPDB lembaga swasta inilah yang perlu dimanfaatkan dengan baik, agar anak tetap mendapatkan pendidikan yang lain. Apalagi, PPDB lembaga negeri telah diumumkan.

Secara umum, SPM/MTs swasta tidak memiliki batasan PPBD, terkecuali ditutup sampai Juli mendatang. Untuk itulah, lembaga pendidikan swasta berkesempatan lebih leluasa untuk menjaring calon siswa. Meski demikian, SMP/MTs swasta tidak dapat berpangku tangan dan menunggu kedatangan siswa. Apabila hal ini terjadi, bisa saja sekolah atau madrasah tersebut akan dapat satu dua siswa atau bahkan tidak mendapatkan siswa sama sekali.

Seperti diketahui, Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember memberikan kebebasan kepada lembaga SMP swasta untuk bersaing dengan lembaga lain, sampai tahun ajaran baru atau Juli 2022 tiba. Dispendik menetapkan tahun ajaran baru akan dimulai pada tanggal 18 Juli 2022. Dengan rentan waktu sekitar dua bulan lebih. Sekolah swasta tersebut tentunya dapat meningkatkan sosialisasi maupun jurus lain untuk menjaring calon siswa lebih banyak.

Beberapa sekolah di tengah maupun di pinggiran kota sudah banyak yang unjuk kebolehan. Ada yang menampilkan program lembaganya, memamerkan prestasi siswa, hingga hal lain yang dapat menarik siswa seperti kegiatan ekstrakurikuler guna mengembangkan bakat dan minat calon siswa.

Menurut Nur Hamid, Kabid SMP Dispendik Jember, selama belum sampai 18 Juli 2022, SMP swasta masih bisa membuka PPDB. Hal itu agar seluruh anak bisa memulai kegiatan belajar mengajar pada waktu yang sama. “Tahun ajaran baru dimulai, PPDB ditutup,” pungkasnya.

Plt kepala Dispendik Sukowinarno menyampaikan, PPDB yang sudah dilakukan sekolah negeri harus diikuti dengan persiapan matang. Misalnya pengenalan sekolah, penyiapan kelas, maupun sistem belajar dan mengajar yang efektif.

Suko menyarankan seluruh masyarakat proaktif agar anak-anak usia sekolah tetap mengenyam pendidikan dengan layak. “Mohon bantuan masyarakat, agar anak usia sekolah di daerah sekitar sekolah masuk ke sekolah umum di bawah pembinaan Dinas Pendidikan, atau madrasah di bawah pembinaan Kemenag,” katanya.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Jember Faisol Abrari menjelaskan, PPDB MTs swasta juga akan berakhir pada tahun ajaran baru, yakni Juli mendatang. “Tahun ajaran baru dimulai, tandanya semua madrasah harus selesai PPDB,” katanya.

Secara umum, aturan antara PPDB SMP dan MTs swasta hampir sama dengan lembaga negeri. Baik yang ada di bawah Kemenag maupun Dinas Pendidikan. Namun, kuota rombongan belajar di lembaga swasta, khususnya MTs swasta, lebih banyak satu siswa, yaitu 33 siswa.

Nah, dengan masa pendaftaran siswa di SMP/MTs swasta, maka akan menguntungkan, tetapi juga bisa merugikan. Setiap sekolah atau madrasah diberi keleluasaan untuk bersaing, sehingga dibutuhkan strategi untuk menggaet siswa. Nah, mengenai “tarung bebas” atas persaingan lembaga pendidikan inilah, dibutuhkan kehadiran pemerintah agar sekolah tetap menjamin mutu pendidikan demi masa depan anak. (mg4/c2/nur)

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Hari ini PPDB SMP/MTs negeri diumumkan. Otomatis, SMP/MTs swasta akan memulai panggung PPDB beberapa pekan ke depan. Setiap lembaga pasti memiliki keunggulan masing-masing sebagai pertimbangan para orang tua untuk kelangsungan pendidikan yang tepat bagi anaknya.

Baca Juga : Cermati, Persyaratan PPDB SMP/MTs Swasta di Jember

Setiap lembaga swasta juga telah banyak menunjukkan keunggulan dan kelebihannya untuk memikat calon siswa. Momentum PPDB lembaga swasta inilah yang perlu dimanfaatkan dengan baik, agar anak tetap mendapatkan pendidikan yang lain. Apalagi, PPDB lembaga negeri telah diumumkan.

Secara umum, SPM/MTs swasta tidak memiliki batasan PPBD, terkecuali ditutup sampai Juli mendatang. Untuk itulah, lembaga pendidikan swasta berkesempatan lebih leluasa untuk menjaring calon siswa. Meski demikian, SMP/MTs swasta tidak dapat berpangku tangan dan menunggu kedatangan siswa. Apabila hal ini terjadi, bisa saja sekolah atau madrasah tersebut akan dapat satu dua siswa atau bahkan tidak mendapatkan siswa sama sekali.

Seperti diketahui, Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember memberikan kebebasan kepada lembaga SMP swasta untuk bersaing dengan lembaga lain, sampai tahun ajaran baru atau Juli 2022 tiba. Dispendik menetapkan tahun ajaran baru akan dimulai pada tanggal 18 Juli 2022. Dengan rentan waktu sekitar dua bulan lebih. Sekolah swasta tersebut tentunya dapat meningkatkan sosialisasi maupun jurus lain untuk menjaring calon siswa lebih banyak.

Beberapa sekolah di tengah maupun di pinggiran kota sudah banyak yang unjuk kebolehan. Ada yang menampilkan program lembaganya, memamerkan prestasi siswa, hingga hal lain yang dapat menarik siswa seperti kegiatan ekstrakurikuler guna mengembangkan bakat dan minat calon siswa.

Menurut Nur Hamid, Kabid SMP Dispendik Jember, selama belum sampai 18 Juli 2022, SMP swasta masih bisa membuka PPDB. Hal itu agar seluruh anak bisa memulai kegiatan belajar mengajar pada waktu yang sama. “Tahun ajaran baru dimulai, PPDB ditutup,” pungkasnya.

Plt kepala Dispendik Sukowinarno menyampaikan, PPDB yang sudah dilakukan sekolah negeri harus diikuti dengan persiapan matang. Misalnya pengenalan sekolah, penyiapan kelas, maupun sistem belajar dan mengajar yang efektif.

Suko menyarankan seluruh masyarakat proaktif agar anak-anak usia sekolah tetap mengenyam pendidikan dengan layak. “Mohon bantuan masyarakat, agar anak usia sekolah di daerah sekitar sekolah masuk ke sekolah umum di bawah pembinaan Dinas Pendidikan, atau madrasah di bawah pembinaan Kemenag,” katanya.

Sementara itu, Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Jember Faisol Abrari menjelaskan, PPDB MTs swasta juga akan berakhir pada tahun ajaran baru, yakni Juli mendatang. “Tahun ajaran baru dimulai, tandanya semua madrasah harus selesai PPDB,” katanya.

Secara umum, aturan antara PPDB SMP dan MTs swasta hampir sama dengan lembaga negeri. Baik yang ada di bawah Kemenag maupun Dinas Pendidikan. Namun, kuota rombongan belajar di lembaga swasta, khususnya MTs swasta, lebih banyak satu siswa, yaitu 33 siswa.

Nah, dengan masa pendaftaran siswa di SMP/MTs swasta, maka akan menguntungkan, tetapi juga bisa merugikan. Setiap sekolah atau madrasah diberi keleluasaan untuk bersaing, sehingga dibutuhkan strategi untuk menggaet siswa. Nah, mengenai “tarung bebas” atas persaingan lembaga pendidikan inilah, dibutuhkan kehadiran pemerintah agar sekolah tetap menjamin mutu pendidikan demi masa depan anak. (mg4/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca