RADAR JEMBER.ID – Mungkim tak setiap hari anak-anak balita bertemu kereta api. Sehingga tak heran jika antusiasme mereka selalu tinggi apabila diajak untuk melihat salah satu moda transportasi umum ini. Bertemu di perlintasan saja, mereka ingin berhenti. Apalagi datang ke stasiun.
Ini tampak ketika puluhan anak kecil begitu riang, saat diajak ke Stasiun Kereta Api Daop IX Jember, Selasa (23/7) lalu. Tak hanya naik kereta, mereka juga berpenampilan seperti Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA). Memakai baju putih, celana biru dongker, dan mengenakan topi merah layaknya petugas PT KAI.
Sebelum masuk peron Stasiun Jember, mereka diberi pemahaman terlebih dahulu mengenai tata cara naik kereta. Seperti persyaratan apa saja yang diperbolehkan dan dilarang untuk naik moda transportasi ular besi ini. Sebelum naik kereta, mereka berjejer rapi membawa balon.
Anak-anak itu merupakan pelajar dari TK Yayasan Wanita Kereta Api (YWKA) Jember. Mereka belajar tentang kereta api dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN). Pihak sekolah mengajak anak-anak untuk mengenal transportasi.
Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Luqman Arif mengatakan, kegiatan itu merupakan wujud apresiasi PT KAI terhadap pengguna jasa setianya. Mereka memilih kereta api sebagai transportasi bersama keluarga. “Kami berikan edukasi kepada anak-anak mengenai aturan di perkeretaapian. Mulai dari membeli tiket sampai proses boarding pass,” jelasnya.
Anak-anak TK itu, kata dia, naik kereta api Probowangi pukul 08.40 WIB menuju Stasiun Kalisat. Di sana, mereka kembali diberikan pemahaman seputar kereta api. Selain itu, ada mini games serta pembagian suvenir menarik.
Setelah dari Stasiun Kalisat, mereka kembali ke Jember pukul 12.29 WIB dengan kereta Pandanwangi dari Banyuwangi tujuan akhir Stasiun Jember. Selain di Jember, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Stasiun Banyuwangi dengan mengajak 150 siswa TK YWKA Banyuwangi. Mereka naik kereta menuju ke Stasiun Karangasem.
Sementara itu, Masagus Amancik, Kepala Stasiun Jember, berharap mereka bisa mengetahui tata cara naik kereta yang benar sejak usia dini. “Serta mengenalkan stasiun yang ramah anak,” ucapnya. (*)