30.4 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Sedekah Buku untuk Kurangi Sampah Kertas

Bakal Disalurkan ke Berbagai Lokasi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kuantitas limbah sampah semakin banyak. Meski digitalisasi hadir untuk mempermudah penggunanya, namun tidak secara otomatis mengurangi peredaran sampah kertas. Sebab, produksi buku masih pesat.

Terlebih lagi, beberapa sekolah memberlakukan sistem bilingual, sehingga siswa diharuskan memiliki dua buku dalam bahasa yang berbeda. Jika siswa sudah naik kelas, maka otomatis buku-buku paket sudah tidak terpakai. Umumnya, buku-buku paket yang sudah tidak terpakai akan dijual atau diloakkan ke pedagang buku bekas. Di sana, buku-buku sekolah dapat terjual kembali kepada pelajar, atau malah terbeli oleh toko-toko kelontong untuk keperluan bungkus belanjaan.

Nah, untuk meminimalisasi sampah kertas, Dina Putu Ayu Kristiyanti berinisiatif untuk mengumpulkan buku-buku paket milik pelajar yang sudah tidak terpakai lagi. Guru Biologi SMAK Santo Paulus ini mulai mengampanyekan inisiatif tersebut kepada murid-muridnya sejak 2015 silam.

Mobile_AP_Rectangle 2

Banyak respons positif yang Dina dapat. Tidak sedikit dari siswanya yang memberikan buku paket atau buku tulis yang masih sangat layak pakai kepada Dina. “Mulai dari buku paket, buku tulis, termasuk majalah,” kata Dina, Senin (22/3) kemarin.

Setelah terkumpul, buku-buku hasil sedekah ini bakal didistribusikan pada kalangan yang membutuhkan. Baik rumah literasi ataupun kampung baca. Juga dibagikan kepada individu yang membutuhkan.

Biasanya, lanjut dia, momen kenaikan kelas atau penerimaan rapor siswa menjadi puncak pengumpulan buku. Banyak siswa yang datang kepada Dina untuk memberikan sumbangan buku yang tidak dipakai lagi. “Siapa saja yang mau, kami tawarkan. Bahkan sampai ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, juga ada,” ungkap Dina, yang juga merupakan Ketua Sobung Sarka Jember itu.

Pihaknya berharap, program yang digagasnya ini dapat mengurangi sampah kertas yang ada di masyarakat. Selain itu, buku paket yang telah dipakai oleh satu angkatan dapat dipergunakan lagi oleh orang lain, misalnya adik tingkatnya yang membutuhkan.

“Esensi sebuah buku pada hakikatnya sama, hanya saja tampilan depannya yang banyak mengalami perubahan. Hal ini tidak lain karena trik penjualan saja. Karena buku baru harganya mahal, tidak menutup kemungkinan sebagian orang kesulitan membeli,” pungkas Dina.

 

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kuantitas limbah sampah semakin banyak. Meski digitalisasi hadir untuk mempermudah penggunanya, namun tidak secara otomatis mengurangi peredaran sampah kertas. Sebab, produksi buku masih pesat.

Terlebih lagi, beberapa sekolah memberlakukan sistem bilingual, sehingga siswa diharuskan memiliki dua buku dalam bahasa yang berbeda. Jika siswa sudah naik kelas, maka otomatis buku-buku paket sudah tidak terpakai. Umumnya, buku-buku paket yang sudah tidak terpakai akan dijual atau diloakkan ke pedagang buku bekas. Di sana, buku-buku sekolah dapat terjual kembali kepada pelajar, atau malah terbeli oleh toko-toko kelontong untuk keperluan bungkus belanjaan.

Nah, untuk meminimalisasi sampah kertas, Dina Putu Ayu Kristiyanti berinisiatif untuk mengumpulkan buku-buku paket milik pelajar yang sudah tidak terpakai lagi. Guru Biologi SMAK Santo Paulus ini mulai mengampanyekan inisiatif tersebut kepada murid-muridnya sejak 2015 silam.

Banyak respons positif yang Dina dapat. Tidak sedikit dari siswanya yang memberikan buku paket atau buku tulis yang masih sangat layak pakai kepada Dina. “Mulai dari buku paket, buku tulis, termasuk majalah,” kata Dina, Senin (22/3) kemarin.

Setelah terkumpul, buku-buku hasil sedekah ini bakal didistribusikan pada kalangan yang membutuhkan. Baik rumah literasi ataupun kampung baca. Juga dibagikan kepada individu yang membutuhkan.

Biasanya, lanjut dia, momen kenaikan kelas atau penerimaan rapor siswa menjadi puncak pengumpulan buku. Banyak siswa yang datang kepada Dina untuk memberikan sumbangan buku yang tidak dipakai lagi. “Siapa saja yang mau, kami tawarkan. Bahkan sampai ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, juga ada,” ungkap Dina, yang juga merupakan Ketua Sobung Sarka Jember itu.

Pihaknya berharap, program yang digagasnya ini dapat mengurangi sampah kertas yang ada di masyarakat. Selain itu, buku paket yang telah dipakai oleh satu angkatan dapat dipergunakan lagi oleh orang lain, misalnya adik tingkatnya yang membutuhkan.

“Esensi sebuah buku pada hakikatnya sama, hanya saja tampilan depannya yang banyak mengalami perubahan. Hal ini tidak lain karena trik penjualan saja. Karena buku baru harganya mahal, tidak menutup kemungkinan sebagian orang kesulitan membeli,” pungkas Dina.

 

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kuantitas limbah sampah semakin banyak. Meski digitalisasi hadir untuk mempermudah penggunanya, namun tidak secara otomatis mengurangi peredaran sampah kertas. Sebab, produksi buku masih pesat.

Terlebih lagi, beberapa sekolah memberlakukan sistem bilingual, sehingga siswa diharuskan memiliki dua buku dalam bahasa yang berbeda. Jika siswa sudah naik kelas, maka otomatis buku-buku paket sudah tidak terpakai. Umumnya, buku-buku paket yang sudah tidak terpakai akan dijual atau diloakkan ke pedagang buku bekas. Di sana, buku-buku sekolah dapat terjual kembali kepada pelajar, atau malah terbeli oleh toko-toko kelontong untuk keperluan bungkus belanjaan.

Nah, untuk meminimalisasi sampah kertas, Dina Putu Ayu Kristiyanti berinisiatif untuk mengumpulkan buku-buku paket milik pelajar yang sudah tidak terpakai lagi. Guru Biologi SMAK Santo Paulus ini mulai mengampanyekan inisiatif tersebut kepada murid-muridnya sejak 2015 silam.

Banyak respons positif yang Dina dapat. Tidak sedikit dari siswanya yang memberikan buku paket atau buku tulis yang masih sangat layak pakai kepada Dina. “Mulai dari buku paket, buku tulis, termasuk majalah,” kata Dina, Senin (22/3) kemarin.

Setelah terkumpul, buku-buku hasil sedekah ini bakal didistribusikan pada kalangan yang membutuhkan. Baik rumah literasi ataupun kampung baca. Juga dibagikan kepada individu yang membutuhkan.

Biasanya, lanjut dia, momen kenaikan kelas atau penerimaan rapor siswa menjadi puncak pengumpulan buku. Banyak siswa yang datang kepada Dina untuk memberikan sumbangan buku yang tidak dipakai lagi. “Siapa saja yang mau, kami tawarkan. Bahkan sampai ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, juga ada,” ungkap Dina, yang juga merupakan Ketua Sobung Sarka Jember itu.

Pihaknya berharap, program yang digagasnya ini dapat mengurangi sampah kertas yang ada di masyarakat. Selain itu, buku paket yang telah dipakai oleh satu angkatan dapat dipergunakan lagi oleh orang lain, misalnya adik tingkatnya yang membutuhkan.

“Esensi sebuah buku pada hakikatnya sama, hanya saja tampilan depannya yang banyak mengalami perubahan. Hal ini tidak lain karena trik penjualan saja. Karena buku baru harganya mahal, tidak menutup kemungkinan sebagian orang kesulitan membeli,” pungkas Dina.

 

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca