21.2 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Rencana Musik Keroncong Jadi Kurikulum Sekolah di Jember, ini Alasannya

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banyaknya kebiasaan asing yang datang ke Indonesia tampaknya tak membuat seni dan budaya tradisional Nusantara hilang begitu saja. Sebab, ajaran dan peninggalan seni tradisional itu dibawa dari masa ke masa oleh nenek moyang. Baik seni rupa, seni teater atau pertunjukan, seni gerak, seni sastra, maupun seni musik. Namun, jika tak diteruskan oleh generasinya, lambat laun peninggalan tersebut akan tergerus juga oleh zaman.

Menanggapi hal tersebut, puluhan anak muda di Kabupaten Jember menunjukkan semangat barunya kepada dunia untuk turut melestarikan seni dan budaya yang ada. Seni musik keroncong salah satunya, yang merupakan seni musik khas Indonesia.

Ya, mereka menggelar Festival Keroncong in Hospital yang diinisiasi oleh Direktur RSD dr Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono. Para kaum muda tersebut mengemas musik keroncong dengan begitu menarik, sehingga terkesan sangat kekinian.

Mobile_AP_Rectangle 2

Festival Keroncong in Hospital yang berlangsung di Convention Hall Letkol dr RM Soebandi Universitas dr Subandi Jember, Sabtu malam (20/11), itu sukses membuat kagum para penonton yang hadir, termasuk Bupati Jember Hendy Siswanto Siswanto beserta istrinya, Kasih Fajarini, yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jember. “Ini semangat baru. Saya bangga kepada para anak muda yang kreatif mengemas musik keroncong menjadi kekinian,” ungkapnya.

Dalam kehadirannya, Hendy juga menyampaikan bahwa keroncong merupakan aset Indonesia, sehingga wajib terus dilestarikan. Salah satunya melalui acara semacam ini. “Jember memang kaya terhadap talenta kreatif, termasuk di dunia seni keroncong. Ini wajib kita kuatkan karena keroncong ini aset asli Indonesia,” imbuh Hendy.

Tak sekadar memuji begitu saja, sebagai bentuk apresiasi dan meneruskan upaya tersebut, ia pun berinisiatif untuk memasukkan seni musik keroncong ke dalam kurikulum pembelajaran setiap sekolah yang ada di Jember. “Sehingga setiap pelajar yang ada di Jember mampu memahami seni musik asli Indonesia, dan mereka mudah memperkenalkannya kepada generasi selanjutnya,” pungkasnya.

Reporter : Delfi Nihayah/Radar Jember

Fotografer : Kominfo For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banyaknya kebiasaan asing yang datang ke Indonesia tampaknya tak membuat seni dan budaya tradisional Nusantara hilang begitu saja. Sebab, ajaran dan peninggalan seni tradisional itu dibawa dari masa ke masa oleh nenek moyang. Baik seni rupa, seni teater atau pertunjukan, seni gerak, seni sastra, maupun seni musik. Namun, jika tak diteruskan oleh generasinya, lambat laun peninggalan tersebut akan tergerus juga oleh zaman.

Menanggapi hal tersebut, puluhan anak muda di Kabupaten Jember menunjukkan semangat barunya kepada dunia untuk turut melestarikan seni dan budaya yang ada. Seni musik keroncong salah satunya, yang merupakan seni musik khas Indonesia.

Ya, mereka menggelar Festival Keroncong in Hospital yang diinisiasi oleh Direktur RSD dr Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono. Para kaum muda tersebut mengemas musik keroncong dengan begitu menarik, sehingga terkesan sangat kekinian.

Festival Keroncong in Hospital yang berlangsung di Convention Hall Letkol dr RM Soebandi Universitas dr Subandi Jember, Sabtu malam (20/11), itu sukses membuat kagum para penonton yang hadir, termasuk Bupati Jember Hendy Siswanto Siswanto beserta istrinya, Kasih Fajarini, yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jember. “Ini semangat baru. Saya bangga kepada para anak muda yang kreatif mengemas musik keroncong menjadi kekinian,” ungkapnya.

Dalam kehadirannya, Hendy juga menyampaikan bahwa keroncong merupakan aset Indonesia, sehingga wajib terus dilestarikan. Salah satunya melalui acara semacam ini. “Jember memang kaya terhadap talenta kreatif, termasuk di dunia seni keroncong. Ini wajib kita kuatkan karena keroncong ini aset asli Indonesia,” imbuh Hendy.

Tak sekadar memuji begitu saja, sebagai bentuk apresiasi dan meneruskan upaya tersebut, ia pun berinisiatif untuk memasukkan seni musik keroncong ke dalam kurikulum pembelajaran setiap sekolah yang ada di Jember. “Sehingga setiap pelajar yang ada di Jember mampu memahami seni musik asli Indonesia, dan mereka mudah memperkenalkannya kepada generasi selanjutnya,” pungkasnya.

Reporter : Delfi Nihayah/Radar Jember

Fotografer : Kominfo For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Banyaknya kebiasaan asing yang datang ke Indonesia tampaknya tak membuat seni dan budaya tradisional Nusantara hilang begitu saja. Sebab, ajaran dan peninggalan seni tradisional itu dibawa dari masa ke masa oleh nenek moyang. Baik seni rupa, seni teater atau pertunjukan, seni gerak, seni sastra, maupun seni musik. Namun, jika tak diteruskan oleh generasinya, lambat laun peninggalan tersebut akan tergerus juga oleh zaman.

Menanggapi hal tersebut, puluhan anak muda di Kabupaten Jember menunjukkan semangat barunya kepada dunia untuk turut melestarikan seni dan budaya yang ada. Seni musik keroncong salah satunya, yang merupakan seni musik khas Indonesia.

Ya, mereka menggelar Festival Keroncong in Hospital yang diinisiasi oleh Direktur RSD dr Soebandi Jember dr Hendro Soelistijono. Para kaum muda tersebut mengemas musik keroncong dengan begitu menarik, sehingga terkesan sangat kekinian.

Festival Keroncong in Hospital yang berlangsung di Convention Hall Letkol dr RM Soebandi Universitas dr Subandi Jember, Sabtu malam (20/11), itu sukses membuat kagum para penonton yang hadir, termasuk Bupati Jember Hendy Siswanto Siswanto beserta istrinya, Kasih Fajarini, yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jember. “Ini semangat baru. Saya bangga kepada para anak muda yang kreatif mengemas musik keroncong menjadi kekinian,” ungkapnya.

Dalam kehadirannya, Hendy juga menyampaikan bahwa keroncong merupakan aset Indonesia, sehingga wajib terus dilestarikan. Salah satunya melalui acara semacam ini. “Jember memang kaya terhadap talenta kreatif, termasuk di dunia seni keroncong. Ini wajib kita kuatkan karena keroncong ini aset asli Indonesia,” imbuh Hendy.

Tak sekadar memuji begitu saja, sebagai bentuk apresiasi dan meneruskan upaya tersebut, ia pun berinisiatif untuk memasukkan seni musik keroncong ke dalam kurikulum pembelajaran setiap sekolah yang ada di Jember. “Sehingga setiap pelajar yang ada di Jember mampu memahami seni musik asli Indonesia, dan mereka mudah memperkenalkannya kepada generasi selanjutnya,” pungkasnya.

Reporter : Delfi Nihayah/Radar Jember

Fotografer : Kominfo For Radar Jember

Editor : Lintang Anis Bena Kinanti/Radar Jember

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca