RADAR JEMBER.ID – Laman PPDB Jatim sempat bermasalah dan ditutup sementara. Problem ini membuat orang tua dan calon siswa gelisah. Meski sudah normal dan bisa diakses kembali. Namun, sebagian pendaftar masih tetap berdebar-debar. Apalagi, kemarin (20/6) merupakan detik-detik akhir masa pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA negeri.
Namun, rasa waswas itu tak dirasakan calon siswa yang mendaftar di SMAN 1 Tanggul atau SMAN Sukowono. Mereka juga tak merasa khawatir. Sebab, pagu di dua sekolah ini belum terisi penuh. Masih ada sisa kursi yang bisa dimasuki. Karena itu, setiap pendaftar bisa diterima, meskipun jarak rumah mereka puluhan kilometer dari sekolah tersebut.
Pantauan Radarjember.id di laman resmi PPDB Jatim, sejak pagi dua SMAN itu tak banyak pergerakan. Masih ada kuota bagi pendaftar yang ingin masuk di jalur nilai UN. Sebab, dalam kolom pemeringkatan UN, hanya ada tulisan data tidak ditemukan atau masih dalam proses pemeringkatan. Kalimat itu bertahan hingga sore sekitar pukul 16.30.
Kondisi ini berbeda dengan SMAN lainnya yang rata-rata melebihi kuota. Di kolom hasil pemeringkatan, nilai UN telah muncul nama-nama siswa yang mendaftar dan diterima di sekolah tersebut. “Memang di SMAN 1 Tanggul dan Sukowono pagu jalur nilai UN masih kosong,” tutur Lutfi Isa Anshori, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim Wilayah Jatim di Jember.
Menurut dia, kosongnya pemeringkatan UN tersebut karena jumlah pendaftar itu masuk ke jalur jarak. Jika jarak tidak masuk, berarti calon siswa bertarung di pemeringkatan UN. Sedangkan pendaftar di kedua SMA yang berada di pinggiran Jember itu semuanya masuk lewat jalur zona.
Dengan demikian, siswa yang mendaftar di dua sekolah ini tak lagi galau. Meski jarak rumahnya ke sekolah puluhan kilometer. Sebab, berdasarkan data pemeringkatan jarak di SMAN 1 Tanggul, lokasi pendaftar terjauh adalah 31 kilometer yang berasal dari Kecamatan Ambulu. “Kalau seperti ini, puluhan kilometer tetap bisa masuk. Beruntung karena yang daftar sedikit,” ujarnya.
Lutfi menambahkan, seandainya tak ada perubahan jumlah pendaftar di dua SMA itu hingga Kamis (20/6) pukul 24.00, maka bisa dipastikan ada pagu yang kosong. Terkait hal itu, pihaknya masih menunggu petunjuk Dispendik Jatim untuk pembukaan pendaftaran selanjutnya. Sebab, kepala sekolah tak boleh seenaknya mencari siswa untuk memenuhi pagu. “Saya belum dapat petunjuk teknis seperti apa seandainya ada pagu yang kosong,” terangnya.
Kendati begitu, Lutfi menambahkan, semisal ada pagu kosong, pihaknya akan menginfokan ke masyarakat secepat mungkin. “Kami pastikan waktunya tidak akan lama untuk pendaftaran gelombang kedua. Satu atau dua hari setelah pengumuman bakal ada mekanisme baru untuk pendaftaran jalur kedua,” pungkansya.
Sementara, menyikapi keluhan masyarakat mengenai pendaftaran daring, pihaknya menyediakan form pengaduan ataupun hotline yang bisa menjadi saluran calon wali murid untuk menyampaikan unek-unek mereka. (*)