BANGSALSARI, RADARJEMBER.ID – Pekan ini, setidaknya ada 18 SMP negeri yang mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Meski telah kembali masuk sekolah, namun kebijakan tersebut belum mampu membendung eksodus siswa. Karena dampak dari pembelajaran daring sebelumnya, banyak siswa yang telanjur memutuskan pindah ke pondok pesantren (ponpes). Bahkan, hampir setiap sekolah ada yang pindah ke ponpes.
Jika sebelumnya lima siswa SMPN 1 Tanggul memilih mondok, kali ini siswa SMPN 1 Bangsalsari juga menyusul pindah ke pesantren. “Alasannya sama, karena mereka sudah bosan belajar daring dari rumah. Sehingga banyak orang tua yang memindahkan anaknya dari sekolah negeri,” ujar Hamam, Kepala SMPN 1 Bangsalsari.
Menurutnya, di lembaganya ada dua siswa yang sudah keluar dan memilih pindah ke pondok pesantren. Mereka mengaku pindah ke ponpes karena ingin belajar dan berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Di sekolah lain, SMPN 1 Panti kondisinya juga sama. Di sekolah ini ada dua siswa yang berhenti dan memilih pindah ke ponpes.
Hamam mengaku, pihak sekolah tidak bisa melarang ketika ada siswa yang mengundurkan diri. Apalagi, alasan orang tua, anaknya sudah lama tidak sekolah. Sebab, selama masa belajar di rumah, siswa kebanyakan justru bermain. “Sehingga orang tua dan guru juga tidak bisa mengontrol,” pungkas pria yang juga Plt Kepala SMPN 1 Panti tersebut.
Di kecamatan lain, kondisinya juga serupa. Di SMPN 2 Ambulu juga ada dua siswa yang pindah ke ponpes. Sementara, SMPN 1 Wuluhan ada satu siswa yang pindah. Alasannya masih sama, karena sekolah negeri tidak segera melakukan PTM. “Sementara, di SMPN 2 Puger juga ada dua siswa yang berhenti,” kata Agus Siswanto, Kepala SMPN 2 Ambulu.
Sama dengan sebelumnya, di tiga lembaga ini pihak sekolah juga tidak bisa menghentikan saat orang tua meminta surat keterangan pindah sekolah. Sebab, menurut orang tua siswa, anaknya tidak belajar secara optimal selama proses pembelajaran daring. “Kata orang tua, siswa bukannya belajar, tapi justru bermain game,” tutur Agus, yang merangkap sebagai Plt Kepala SMPN 1 Wuluhan dan Plt Kepala SMPN 2 Puger ini.
Sementara itu, di SMPN 2 Balung ada empat siswa yang berhenti dan memilih pindah ke ponpes. Mereka langsung diantar orang tua saat meminta surat keterangan. Di SMPN 2 Wuluhan juga sama. Ada empat siswa yang mengundurkan diri. Sementara, di SMPN 1 Jenggawah yang mengundurkan diri ada dua siswa. “Hal ini karena sekolah negeri masih belum melakukan PTM,” jelas Sodik, Kepala SMPN 2 Wuluhan.
Reporter : Juma’i
Fotografer : Juma’i
Editor : Mahrus Sholih