23.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Serunya Nuansa Nusantara di SMP Al Furqan

Mobile_AP_Rectangle 1

RADAR JEMBER.ID SMP Al Furqan punya cara tersendiri untuk meningkatkan rasa persatuan dan persaudaraan. Kebanggaan menjadi warga Indonesia ditunjukkan pelajar dengan merasakan langsung rumah adat, makanan, hingga permainan dari masing-masing suku di pulau-pulau besar di Indonesia.

Pintu masuk sekolah yang berada di Jl Trunojoyo sudah dihiasi dengan karpet merah. Suasana Agustusan kian terasa dengan lalu lalang pelajar memakai pakaian adat serta berpakaian serba merah putih. Di dalamnya, jajanan tradisional mulai disuguhkan.

Bahkan, rumah honai dari Papua, hingga rumah tongkonan, yaitu rumah adat dari Suku Toraja, Sulawesi, juga ada. Tak hanya itu, mereka juga memamerkan sesuatu yang khas dari suku Toraja, yakni kopi  khas Toraja, serta wayang dari Pulau Jawa.

Mobile_AP_Rectangle 2

Permainan tradisional seperti holahop, egrang, dan mercon bumbung yang terbuat dari bambu juga ada. Pelajar SMP Al Furqan ada yang memasak  memakai tungku, bukan kompor. Mereka begitu antusias mempelajari kearifan lokal tersebut.

Menampilkan kekayaan tradisi enam pulau di Indonesia adalah cara untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap negara, persaudaraan antarsuku, dan mengamalkan langsung Ilmu Pelajaran Sosial (IPS). “Tema kita tahun ini adalah rindu Nusantara. Enam pulau yang ditampilkan itu ada Jawa, Sumatra, Sulawesi, Papua, Maluku, dan Kalimantan,” kata ketua panita, Tri Nurma Sandi.

Direktur Pelaksana Yayasan Al Furqan Denok Mugi Hidayati menambahkan, perbedaan semarak Agustusan di Al Furqan dari tahun kemarin adalah  temanya. “Kalau tahun kemarin temanya Jember Tempo Doeloe, jadi pamerannya bersifat Jember-an. Tapi sekarang meningkat jadi Rindu Nusantara,” terangnya.

Implementasi Rindu Nusantara dilakukan dengan memamerkan enam pulau besar Indonesia. Mulai dari rumah, barang khas dari pulau tersebut, permainan tradisional, hingga makanan tradisionalnya. Selain itu, ada tali asih ke anak yatim yang juga penyandang disabilitas. “Kami juga mengundang SD sekitar sekolah, juga OSIS SMP sekitarnya,” jelasnya.

SMP Al Furqan juga membuat video klip merah putih sebagai upaya lain menanamkan cinta tanah air. “Jadi, 17 Agustus pukul 00.17 bisa ditonton di YouTube ataupun bisa live di halaman Radio Akbar. Jangan lupa subscribe juga,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember, Mohammad Thamrin yang hadir mewakili Bupati sangat mengapresiasi gelaran tersebut. Dia juga mengajak siswa yang hadir untuk rajin belajar dan memiliki cita-cita setinggi langit sebagaimana pesan Bung Karno. “Jika kita memiliki cita-cita setinggi langit, bila jatuh  maka jatuhnya pun diantara bintang bintang,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -

RADAR JEMBER.ID SMP Al Furqan punya cara tersendiri untuk meningkatkan rasa persatuan dan persaudaraan. Kebanggaan menjadi warga Indonesia ditunjukkan pelajar dengan merasakan langsung rumah adat, makanan, hingga permainan dari masing-masing suku di pulau-pulau besar di Indonesia.

Pintu masuk sekolah yang berada di Jl Trunojoyo sudah dihiasi dengan karpet merah. Suasana Agustusan kian terasa dengan lalu lalang pelajar memakai pakaian adat serta berpakaian serba merah putih. Di dalamnya, jajanan tradisional mulai disuguhkan.

Bahkan, rumah honai dari Papua, hingga rumah tongkonan, yaitu rumah adat dari Suku Toraja, Sulawesi, juga ada. Tak hanya itu, mereka juga memamerkan sesuatu yang khas dari suku Toraja, yakni kopi  khas Toraja, serta wayang dari Pulau Jawa.

Permainan tradisional seperti holahop, egrang, dan mercon bumbung yang terbuat dari bambu juga ada. Pelajar SMP Al Furqan ada yang memasak  memakai tungku, bukan kompor. Mereka begitu antusias mempelajari kearifan lokal tersebut.

Menampilkan kekayaan tradisi enam pulau di Indonesia adalah cara untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap negara, persaudaraan antarsuku, dan mengamalkan langsung Ilmu Pelajaran Sosial (IPS). “Tema kita tahun ini adalah rindu Nusantara. Enam pulau yang ditampilkan itu ada Jawa, Sumatra, Sulawesi, Papua, Maluku, dan Kalimantan,” kata ketua panita, Tri Nurma Sandi.

Direktur Pelaksana Yayasan Al Furqan Denok Mugi Hidayati menambahkan, perbedaan semarak Agustusan di Al Furqan dari tahun kemarin adalah  temanya. “Kalau tahun kemarin temanya Jember Tempo Doeloe, jadi pamerannya bersifat Jember-an. Tapi sekarang meningkat jadi Rindu Nusantara,” terangnya.

Implementasi Rindu Nusantara dilakukan dengan memamerkan enam pulau besar Indonesia. Mulai dari rumah, barang khas dari pulau tersebut, permainan tradisional, hingga makanan tradisionalnya. Selain itu, ada tali asih ke anak yatim yang juga penyandang disabilitas. “Kami juga mengundang SD sekitar sekolah, juga OSIS SMP sekitarnya,” jelasnya.

SMP Al Furqan juga membuat video klip merah putih sebagai upaya lain menanamkan cinta tanah air. “Jadi, 17 Agustus pukul 00.17 bisa ditonton di YouTube ataupun bisa live di halaman Radio Akbar. Jangan lupa subscribe juga,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember, Mohammad Thamrin yang hadir mewakili Bupati sangat mengapresiasi gelaran tersebut. Dia juga mengajak siswa yang hadir untuk rajin belajar dan memiliki cita-cita setinggi langit sebagaimana pesan Bung Karno. “Jika kita memiliki cita-cita setinggi langit, bila jatuh  maka jatuhnya pun diantara bintang bintang,” pungkasnya. (*)

RADAR JEMBER.ID SMP Al Furqan punya cara tersendiri untuk meningkatkan rasa persatuan dan persaudaraan. Kebanggaan menjadi warga Indonesia ditunjukkan pelajar dengan merasakan langsung rumah adat, makanan, hingga permainan dari masing-masing suku di pulau-pulau besar di Indonesia.

Pintu masuk sekolah yang berada di Jl Trunojoyo sudah dihiasi dengan karpet merah. Suasana Agustusan kian terasa dengan lalu lalang pelajar memakai pakaian adat serta berpakaian serba merah putih. Di dalamnya, jajanan tradisional mulai disuguhkan.

Bahkan, rumah honai dari Papua, hingga rumah tongkonan, yaitu rumah adat dari Suku Toraja, Sulawesi, juga ada. Tak hanya itu, mereka juga memamerkan sesuatu yang khas dari suku Toraja, yakni kopi  khas Toraja, serta wayang dari Pulau Jawa.

Permainan tradisional seperti holahop, egrang, dan mercon bumbung yang terbuat dari bambu juga ada. Pelajar SMP Al Furqan ada yang memasak  memakai tungku, bukan kompor. Mereka begitu antusias mempelajari kearifan lokal tersebut.

Menampilkan kekayaan tradisi enam pulau di Indonesia adalah cara untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap negara, persaudaraan antarsuku, dan mengamalkan langsung Ilmu Pelajaran Sosial (IPS). “Tema kita tahun ini adalah rindu Nusantara. Enam pulau yang ditampilkan itu ada Jawa, Sumatra, Sulawesi, Papua, Maluku, dan Kalimantan,” kata ketua panita, Tri Nurma Sandi.

Direktur Pelaksana Yayasan Al Furqan Denok Mugi Hidayati menambahkan, perbedaan semarak Agustusan di Al Furqan dari tahun kemarin adalah  temanya. “Kalau tahun kemarin temanya Jember Tempo Doeloe, jadi pamerannya bersifat Jember-an. Tapi sekarang meningkat jadi Rindu Nusantara,” terangnya.

Implementasi Rindu Nusantara dilakukan dengan memamerkan enam pulau besar Indonesia. Mulai dari rumah, barang khas dari pulau tersebut, permainan tradisional, hingga makanan tradisionalnya. Selain itu, ada tali asih ke anak yatim yang juga penyandang disabilitas. “Kami juga mengundang SD sekitar sekolah, juga OSIS SMP sekitarnya,” jelasnya.

SMP Al Furqan juga membuat video klip merah putih sebagai upaya lain menanamkan cinta tanah air. “Jadi, 17 Agustus pukul 00.17 bisa ditonton di YouTube ataupun bisa live di halaman Radio Akbar. Jangan lupa subscribe juga,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember, Mohammad Thamrin yang hadir mewakili Bupati sangat mengapresiasi gelaran tersebut. Dia juga mengajak siswa yang hadir untuk rajin belajar dan memiliki cita-cita setinggi langit sebagaimana pesan Bung Karno. “Jika kita memiliki cita-cita setinggi langit, bila jatuh  maka jatuhnya pun diantara bintang bintang,” pungkasnya. (*)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca