26 C
Jember
Thursday, 8 June 2023

Pesantren Urban Gratis, Cetak Santri Agamis dan Berjiwa Entrepreneur

Mobile_AP_Rectangle 1

SURABAYA.RADARJEMBER.ID- Rencana pemerintah memperpanjang PPKM mengundang kecemasan masyarakat, terutama wong cilik. Tidak sedikit dari mereka yang anak-anaknya harus berhenti sekolah, atau mengambil cuti kuliah karena tidak ada biaya. Begitupun santri-santri di beberapa pesantren, mereka terpaksa berhenti mondok dengan alasan yang kurang lebih sama.

Kondisi di atas sebenarnya tidak harus terjadi, jika mereka, para orang tua siswa dan santri rajin mencari informasi tentang sekolah dan pesantren gratis. Sebut saja, Pesantren KidsPreneur Al Madina di Jl Bratang Binangun IX No. 23-27 Surabaya. Pesantren ini sejak awal diresmikan oleh Mendikbud Muhammad Nuh pada 2012 lalu dan menggratiskan seluruh santrinya. Mulai biaya sekolah, kuliah, hingga biaya hidup selama mondok.

Nama KidsPreneur merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut identitas pesantren, yaitu pusat pelatihan kewirausahaan. Semua santri di sini selain sekolah formal dan ngaji Quran atau kitab, juga belajar bisnis untuk menumbuh kembangkan mentalitas kaya, khususnya pada santri SMP-SMA. Mentornya adalah mahasiswa-mahasiswa Ciputra, Unair, UIN Surabaya dan lain-lain. Belajarnya tidak melulu teori, tetapi juga praktik. Santri disuruh membuat bisnis plan, kadang latihan blusukan ke pasar, praktik jualan online, dan seterusnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Bangunan pesantren KidsPreneur terbilang cukup megah dibandingkan bangunan lain di kompleks perumahan elite, pusat kota (urban) Surabaya Tengah, 200 meter ke arah barat Kebon Bibit Kelurahan Baratajaya, Kecamatan Gubeng.

Fasilitas di dalamnya juga mirip rumah orang kaya, seperti beberapa ruangannya berkarpet dan AC, dapurnya mewah dengan kulkas besar baru di sudut depan pintu, kamar mandinya juga seperti hotel, 90 persen pakai shower tanpa bak mandi yang sering jadi sarang jentik-jentik nyamuk dan penyebab penyakit kulit (gudik dll), apalagi tendon airnya atas dan bawah pakai PDAM, dijamin sehat, bebas dari penyakit kulit.

Pesantren KidsPreneur mewajibkan santrinya mengikuti sekolah yang terakreditasi A/B, yaitu di SD-SMA Maryam dan MI – SMP Al Jihad. Kedua sekolah ini dengan pesantren hanya berjarak sekitar 250 meter. Yang SD pakai antar jemput, sedangkan yang SMP – SMA disediakan sepeda ontel. Khusus yang kuliah, selain dilatih menjadi wakil pengasuh di setiap kamar santri, mereka juga mendapat fasilitas sepeda motor untuk mobilitas.

Kegiatan keagamaan di pesantren KidsPreneur ini adalah, TPQ Qiraati, belajar baca kitab dengan metode Al Miftah Sidogiri, juga mengaji kitab klasik dengan ustadz yang bersanad Bahrul Ulum Tambak Beras. Dzikir dan istighasah rutin dari Almaghfurlah KH. Ahmad Thobib Alhafidz, KH. Abdul Ghofur Sunan Drajat, dan KH. M. Jamaluddin Ahmad Jombang.

Kegiatan ekstra kurikulernya sangat beragam, ada futsal, pencak silat Pagarnusa, renang, pimpong, outbond, Albanjari dll. Semua fasilitas di atas diberikan gratis, termasuk makan 3x sehari, uang saku, kebutuhan kesehatan, juga transport mudik Lebaran PP 100 persen tanpa dipungut biaya.

Lalu, pesantren ini uangnya dari mana? Syarif Thayib, direktur pesantren yang tercatat sebagai dosen tetap UIN Sunan Ampel Surabaya menjawab singkat. “Alhamdulillah rezeki ada saja, kadang urunan keluarga pengurus yayasan, juga dari hasil penjualan Madu Syarif yang saat ini mulai laris, tetapi paling banyak dari bantuan dermawan,” terangnya.

Lebih jauh, Syarif menegaskan, bahwa pesantren ini sementara hanya untuk laki-laki saja, asal daerah manapun, diprioritaskan untuk keluarga tidak mampu. Persyaratannya pun terbilang sangat mudah. “Cukup membawa fotokopi kartu keluarga. Persyaratan sekolah atau kuliah, ya seperti biasa, fotokopi rapor atau ijazah dan pas foto, itupun bisa menyusul,” tandas pria asal Cirebon yang dikenal sebagai trainer dan entrepreneur ini. Info detail, Anda bisa menghubungi nomor WA di 08179319796. (*)

Reporter: –
Fotografer: Pesantren KidsPreneur for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih

- Advertisement -

SURABAYA.RADARJEMBER.ID- Rencana pemerintah memperpanjang PPKM mengundang kecemasan masyarakat, terutama wong cilik. Tidak sedikit dari mereka yang anak-anaknya harus berhenti sekolah, atau mengambil cuti kuliah karena tidak ada biaya. Begitupun santri-santri di beberapa pesantren, mereka terpaksa berhenti mondok dengan alasan yang kurang lebih sama.

Kondisi di atas sebenarnya tidak harus terjadi, jika mereka, para orang tua siswa dan santri rajin mencari informasi tentang sekolah dan pesantren gratis. Sebut saja, Pesantren KidsPreneur Al Madina di Jl Bratang Binangun IX No. 23-27 Surabaya. Pesantren ini sejak awal diresmikan oleh Mendikbud Muhammad Nuh pada 2012 lalu dan menggratiskan seluruh santrinya. Mulai biaya sekolah, kuliah, hingga biaya hidup selama mondok.

Nama KidsPreneur merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut identitas pesantren, yaitu pusat pelatihan kewirausahaan. Semua santri di sini selain sekolah formal dan ngaji Quran atau kitab, juga belajar bisnis untuk menumbuh kembangkan mentalitas kaya, khususnya pada santri SMP-SMA. Mentornya adalah mahasiswa-mahasiswa Ciputra, Unair, UIN Surabaya dan lain-lain. Belajarnya tidak melulu teori, tetapi juga praktik. Santri disuruh membuat bisnis plan, kadang latihan blusukan ke pasar, praktik jualan online, dan seterusnya.

Bangunan pesantren KidsPreneur terbilang cukup megah dibandingkan bangunan lain di kompleks perumahan elite, pusat kota (urban) Surabaya Tengah, 200 meter ke arah barat Kebon Bibit Kelurahan Baratajaya, Kecamatan Gubeng.

Fasilitas di dalamnya juga mirip rumah orang kaya, seperti beberapa ruangannya berkarpet dan AC, dapurnya mewah dengan kulkas besar baru di sudut depan pintu, kamar mandinya juga seperti hotel, 90 persen pakai shower tanpa bak mandi yang sering jadi sarang jentik-jentik nyamuk dan penyebab penyakit kulit (gudik dll), apalagi tendon airnya atas dan bawah pakai PDAM, dijamin sehat, bebas dari penyakit kulit.

Pesantren KidsPreneur mewajibkan santrinya mengikuti sekolah yang terakreditasi A/B, yaitu di SD-SMA Maryam dan MI – SMP Al Jihad. Kedua sekolah ini dengan pesantren hanya berjarak sekitar 250 meter. Yang SD pakai antar jemput, sedangkan yang SMP – SMA disediakan sepeda ontel. Khusus yang kuliah, selain dilatih menjadi wakil pengasuh di setiap kamar santri, mereka juga mendapat fasilitas sepeda motor untuk mobilitas.

Kegiatan keagamaan di pesantren KidsPreneur ini adalah, TPQ Qiraati, belajar baca kitab dengan metode Al Miftah Sidogiri, juga mengaji kitab klasik dengan ustadz yang bersanad Bahrul Ulum Tambak Beras. Dzikir dan istighasah rutin dari Almaghfurlah KH. Ahmad Thobib Alhafidz, KH. Abdul Ghofur Sunan Drajat, dan KH. M. Jamaluddin Ahmad Jombang.

Kegiatan ekstra kurikulernya sangat beragam, ada futsal, pencak silat Pagarnusa, renang, pimpong, outbond, Albanjari dll. Semua fasilitas di atas diberikan gratis, termasuk makan 3x sehari, uang saku, kebutuhan kesehatan, juga transport mudik Lebaran PP 100 persen tanpa dipungut biaya.

Lalu, pesantren ini uangnya dari mana? Syarif Thayib, direktur pesantren yang tercatat sebagai dosen tetap UIN Sunan Ampel Surabaya menjawab singkat. “Alhamdulillah rezeki ada saja, kadang urunan keluarga pengurus yayasan, juga dari hasil penjualan Madu Syarif yang saat ini mulai laris, tetapi paling banyak dari bantuan dermawan,” terangnya.

Lebih jauh, Syarif menegaskan, bahwa pesantren ini sementara hanya untuk laki-laki saja, asal daerah manapun, diprioritaskan untuk keluarga tidak mampu. Persyaratannya pun terbilang sangat mudah. “Cukup membawa fotokopi kartu keluarga. Persyaratan sekolah atau kuliah, ya seperti biasa, fotokopi rapor atau ijazah dan pas foto, itupun bisa menyusul,” tandas pria asal Cirebon yang dikenal sebagai trainer dan entrepreneur ini. Info detail, Anda bisa menghubungi nomor WA di 08179319796. (*)

Reporter: –
Fotografer: Pesantren KidsPreneur for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih

SURABAYA.RADARJEMBER.ID- Rencana pemerintah memperpanjang PPKM mengundang kecemasan masyarakat, terutama wong cilik. Tidak sedikit dari mereka yang anak-anaknya harus berhenti sekolah, atau mengambil cuti kuliah karena tidak ada biaya. Begitupun santri-santri di beberapa pesantren, mereka terpaksa berhenti mondok dengan alasan yang kurang lebih sama.

Kondisi di atas sebenarnya tidak harus terjadi, jika mereka, para orang tua siswa dan santri rajin mencari informasi tentang sekolah dan pesantren gratis. Sebut saja, Pesantren KidsPreneur Al Madina di Jl Bratang Binangun IX No. 23-27 Surabaya. Pesantren ini sejak awal diresmikan oleh Mendikbud Muhammad Nuh pada 2012 lalu dan menggratiskan seluruh santrinya. Mulai biaya sekolah, kuliah, hingga biaya hidup selama mondok.

Nama KidsPreneur merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut identitas pesantren, yaitu pusat pelatihan kewirausahaan. Semua santri di sini selain sekolah formal dan ngaji Quran atau kitab, juga belajar bisnis untuk menumbuh kembangkan mentalitas kaya, khususnya pada santri SMP-SMA. Mentornya adalah mahasiswa-mahasiswa Ciputra, Unair, UIN Surabaya dan lain-lain. Belajarnya tidak melulu teori, tetapi juga praktik. Santri disuruh membuat bisnis plan, kadang latihan blusukan ke pasar, praktik jualan online, dan seterusnya.

Bangunan pesantren KidsPreneur terbilang cukup megah dibandingkan bangunan lain di kompleks perumahan elite, pusat kota (urban) Surabaya Tengah, 200 meter ke arah barat Kebon Bibit Kelurahan Baratajaya, Kecamatan Gubeng.

Fasilitas di dalamnya juga mirip rumah orang kaya, seperti beberapa ruangannya berkarpet dan AC, dapurnya mewah dengan kulkas besar baru di sudut depan pintu, kamar mandinya juga seperti hotel, 90 persen pakai shower tanpa bak mandi yang sering jadi sarang jentik-jentik nyamuk dan penyebab penyakit kulit (gudik dll), apalagi tendon airnya atas dan bawah pakai PDAM, dijamin sehat, bebas dari penyakit kulit.

Pesantren KidsPreneur mewajibkan santrinya mengikuti sekolah yang terakreditasi A/B, yaitu di SD-SMA Maryam dan MI – SMP Al Jihad. Kedua sekolah ini dengan pesantren hanya berjarak sekitar 250 meter. Yang SD pakai antar jemput, sedangkan yang SMP – SMA disediakan sepeda ontel. Khusus yang kuliah, selain dilatih menjadi wakil pengasuh di setiap kamar santri, mereka juga mendapat fasilitas sepeda motor untuk mobilitas.

Kegiatan keagamaan di pesantren KidsPreneur ini adalah, TPQ Qiraati, belajar baca kitab dengan metode Al Miftah Sidogiri, juga mengaji kitab klasik dengan ustadz yang bersanad Bahrul Ulum Tambak Beras. Dzikir dan istighasah rutin dari Almaghfurlah KH. Ahmad Thobib Alhafidz, KH. Abdul Ghofur Sunan Drajat, dan KH. M. Jamaluddin Ahmad Jombang.

Kegiatan ekstra kurikulernya sangat beragam, ada futsal, pencak silat Pagarnusa, renang, pimpong, outbond, Albanjari dll. Semua fasilitas di atas diberikan gratis, termasuk makan 3x sehari, uang saku, kebutuhan kesehatan, juga transport mudik Lebaran PP 100 persen tanpa dipungut biaya.

Lalu, pesantren ini uangnya dari mana? Syarif Thayib, direktur pesantren yang tercatat sebagai dosen tetap UIN Sunan Ampel Surabaya menjawab singkat. “Alhamdulillah rezeki ada saja, kadang urunan keluarga pengurus yayasan, juga dari hasil penjualan Madu Syarif yang saat ini mulai laris, tetapi paling banyak dari bantuan dermawan,” terangnya.

Lebih jauh, Syarif menegaskan, bahwa pesantren ini sementara hanya untuk laki-laki saja, asal daerah manapun, diprioritaskan untuk keluarga tidak mampu. Persyaratannya pun terbilang sangat mudah. “Cukup membawa fotokopi kartu keluarga. Persyaratan sekolah atau kuliah, ya seperti biasa, fotokopi rapor atau ijazah dan pas foto, itupun bisa menyusul,” tandas pria asal Cirebon yang dikenal sebagai trainer dan entrepreneur ini. Info detail, Anda bisa menghubungi nomor WA di 08179319796. (*)

Reporter: –
Fotografer: Pesantren KidsPreneur for Radar Jember
Editor: Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca