Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tantangan sosial bakal semain kompleks seiring pergantian zaman, apalagi menghadapi era society 5.0 maka hal tersebut harus dpahami oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Zainut Tahid Sa’adi, Wakil Menteri Agama.
Baca Juga : Kawanan Maling Beraksi di Sekolah Hingga Menyekap Penjaga Malam
Zainut mengatakan, Society 5.0 ditandai kehidupan masyarakat sangat dinamis dan kompetitif. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul tanpa menghilangkan karakter humanis, religius dan nasionalis harus disiapkan oleh Kampus PTKIN.
Mobile_AP_Rectangle 2
“Tujuan kampus bukanlah untuk menyiapkan manusia-manusia yang hanya dapat mengandalkan ijazah untuk melanjutkan kehidupannya. Mahasiswa harus dilatih hingga tahu cara mengandalkan ilmu yang diperoleh untuk melanjutkan hidup,” kata Zainut kepada wartawan, Rabu (16/3).
“Mahasiswa harus dilatih hingga mengetahi cara mengandalkan ilmu untuk melanjutkan kehidupan bukan mengandalkan ijazah , hal seperti ini harus dipahamkan oleh PTKIN kepada mahasiswa dan itulah menjadi ciri universitas generasi ketiga dan pendidikan tidak berorientasi ijazah .”terang Zainut.
Bila hal itu diteraokan, maka terjalin koneksi keilmuan yang erat, lancar dan saling melengkapi antara dunia usaha dan pendidikan.Ia berharap, PTKIN mampu beradaptasi sehingga tetap kompetitif dan berorientasi hasil.Pada masyarakat kelima PTKIN bisa mempersempit jarak ketertinggalan, terutama dibidang sains dan teknologi.(sto)
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tantangan sosial bakal semain kompleks seiring pergantian zaman, apalagi menghadapi era society 5.0 maka hal tersebut harus dpahami oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Zainut Tahid Sa’adi, Wakil Menteri Agama.
Baca Juga : Kawanan Maling Beraksi di Sekolah Hingga Menyekap Penjaga Malam
Zainut mengatakan, Society 5.0 ditandai kehidupan masyarakat sangat dinamis dan kompetitif. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul tanpa menghilangkan karakter humanis, religius dan nasionalis harus disiapkan oleh Kampus PTKIN.
“Tujuan kampus bukanlah untuk menyiapkan manusia-manusia yang hanya dapat mengandalkan ijazah untuk melanjutkan kehidupannya. Mahasiswa harus dilatih hingga tahu cara mengandalkan ilmu yang diperoleh untuk melanjutkan hidup,” kata Zainut kepada wartawan, Rabu (16/3).
“Mahasiswa harus dilatih hingga mengetahi cara mengandalkan ilmu untuk melanjutkan kehidupan bukan mengandalkan ijazah , hal seperti ini harus dipahamkan oleh PTKIN kepada mahasiswa dan itulah menjadi ciri universitas generasi ketiga dan pendidikan tidak berorientasi ijazah .”terang Zainut.
Bila hal itu diteraokan, maka terjalin koneksi keilmuan yang erat, lancar dan saling melengkapi antara dunia usaha dan pendidikan.Ia berharap, PTKIN mampu beradaptasi sehingga tetap kompetitif dan berorientasi hasil.Pada masyarakat kelima PTKIN bisa mempersempit jarak ketertinggalan, terutama dibidang sains dan teknologi.(sto)
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tantangan sosial bakal semain kompleks seiring pergantian zaman, apalagi menghadapi era society 5.0 maka hal tersebut harus dpahami oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Zainut Tahid Sa’adi, Wakil Menteri Agama.
Baca Juga : Kawanan Maling Beraksi di Sekolah Hingga Menyekap Penjaga Malam
Zainut mengatakan, Society 5.0 ditandai kehidupan masyarakat sangat dinamis dan kompetitif. Menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul tanpa menghilangkan karakter humanis, religius dan nasionalis harus disiapkan oleh Kampus PTKIN.
“Tujuan kampus bukanlah untuk menyiapkan manusia-manusia yang hanya dapat mengandalkan ijazah untuk melanjutkan kehidupannya. Mahasiswa harus dilatih hingga tahu cara mengandalkan ilmu yang diperoleh untuk melanjutkan hidup,” kata Zainut kepada wartawan, Rabu (16/3).
“Mahasiswa harus dilatih hingga mengetahi cara mengandalkan ilmu untuk melanjutkan kehidupan bukan mengandalkan ijazah , hal seperti ini harus dipahamkan oleh PTKIN kepada mahasiswa dan itulah menjadi ciri universitas generasi ketiga dan pendidikan tidak berorientasi ijazah .”terang Zainut.
Bila hal itu diteraokan, maka terjalin koneksi keilmuan yang erat, lancar dan saling melengkapi antara dunia usaha dan pendidikan.Ia berharap, PTKIN mampu beradaptasi sehingga tetap kompetitif dan berorientasi hasil.Pada masyarakat kelima PTKIN bisa mempersempit jarak ketertinggalan, terutama dibidang sains dan teknologi.(sto)