27.8 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Bupati Hendy Lantik 619 Kepala Sekolah

Masih Ada Plt Kepala Sekolah

Mobile_AP_Rectangle 1

KEPATIHAN, Radar Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto resmi melantik 619 kepala sekolah di lingkup SD dan SMP. Tak seperti pelantikan pada umumnya yang berlangsung di aula, pelantikan ini berlangsung di depan Kantor Pemkab jember. Pelantikan dilakukan outdoor karena jumlah yang dilantik relatif banyak. Dikhawatirkan kapasitas aula tidak mencukupi.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Sukowinarno mengatakan bahwa 619 orang itu terdiri atas 409 jabatan promosi dan 210 jabatan mutasi. Perincian dari 409 itu yakni 273 guru diangkat menjadi kepala SD, 52 guru SMP yang diangkat menjadi kepala SMP, dan sebanyak 84 guru SMP yang dijadikan kepala SD.

Jumlah ini, kata Sukowinarno, merupakan jumlah pelantikan yang paling banyak. Hal ini lantaran kekosongan kepala sekolah yang juga cukup banyak. Apalagi dalam beberapa tahun belakangan tidak ada pengangkatan kepala sekolah, utamanya di lembaga SD. “Banyak yang kosong, terutama di SD,” ungkapnya, Senin (14/2) kemarin.

Mobile_AP_Rectangle 2

Kendati sudah ada pelantikan kepala sekolah, namun keberadaan kepala di lembaga SD masih dirasa kurang. Setidaknya kekurangan kepala SD mencapai 52 orang. Imbasnya, masih akan ada Plt kepala sekolah di lembaga SD.

Untuk mengatasi itu, pihaknya kini mengupayakan adanya percepatan diklat kepala sekolah, lalu pengangkatan kepala sekolah. Sehingga pada tahun ini kebutuhan akan kepala sekolah juga akan terpenuhi. “Sebetulnya kalau regulasi, kalau formasinya 10, yang diikutkan diklat itu 15. Biar kalau ada kekosongan langsung terisi,” lanjutnya.

Pihaknya menjelaskan bahwa pada tahun ini regulasi kepala sekolah mengalami perbedaan. Di mana regulasi yang baru menjelaskan bahwa kepala sekolah dapat diambil dari program guru penggerak. Namun, hingga kini skema dan realisasi secara teknik seperti apa, masih belum terjabarkan dengan jelas. “Kita menyesuaikan dengan regulasi yang ada,” tambahnya.

Kini, pihaknya sedang menginventarisasi kebutuhan kepala sekolah dan jumlah guru penggerak yang ada. “Realisasinya masih belum ada. Rencana kami, kalau guru penggerak sudah tersedia dan memenuhi syarat, ya langsung saja. Kalau Plt itu tidak maksimal,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menegaskan, dengan dilantiknya kepala sekolah ini, mereka memiliki tanggungan berat untuk menuntaskan permasalahan moral pada siswa yang cenderung mengalami degradasi. Lantaran melakukan pembelajaran dari rumah atau daring. “Semua yang dilantik memiliki PR untuk mengatasi moral, tata krama anak-anak yang lama melakukan pembelajaran daring,” tandasnya. (ani/c2/lin)

- Advertisement -

KEPATIHAN, Radar Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto resmi melantik 619 kepala sekolah di lingkup SD dan SMP. Tak seperti pelantikan pada umumnya yang berlangsung di aula, pelantikan ini berlangsung di depan Kantor Pemkab jember. Pelantikan dilakukan outdoor karena jumlah yang dilantik relatif banyak. Dikhawatirkan kapasitas aula tidak mencukupi.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Sukowinarno mengatakan bahwa 619 orang itu terdiri atas 409 jabatan promosi dan 210 jabatan mutasi. Perincian dari 409 itu yakni 273 guru diangkat menjadi kepala SD, 52 guru SMP yang diangkat menjadi kepala SMP, dan sebanyak 84 guru SMP yang dijadikan kepala SD.

Jumlah ini, kata Sukowinarno, merupakan jumlah pelantikan yang paling banyak. Hal ini lantaran kekosongan kepala sekolah yang juga cukup banyak. Apalagi dalam beberapa tahun belakangan tidak ada pengangkatan kepala sekolah, utamanya di lembaga SD. “Banyak yang kosong, terutama di SD,” ungkapnya, Senin (14/2) kemarin.

Kendati sudah ada pelantikan kepala sekolah, namun keberadaan kepala di lembaga SD masih dirasa kurang. Setidaknya kekurangan kepala SD mencapai 52 orang. Imbasnya, masih akan ada Plt kepala sekolah di lembaga SD.

Untuk mengatasi itu, pihaknya kini mengupayakan adanya percepatan diklat kepala sekolah, lalu pengangkatan kepala sekolah. Sehingga pada tahun ini kebutuhan akan kepala sekolah juga akan terpenuhi. “Sebetulnya kalau regulasi, kalau formasinya 10, yang diikutkan diklat itu 15. Biar kalau ada kekosongan langsung terisi,” lanjutnya.

Pihaknya menjelaskan bahwa pada tahun ini regulasi kepala sekolah mengalami perbedaan. Di mana regulasi yang baru menjelaskan bahwa kepala sekolah dapat diambil dari program guru penggerak. Namun, hingga kini skema dan realisasi secara teknik seperti apa, masih belum terjabarkan dengan jelas. “Kita menyesuaikan dengan regulasi yang ada,” tambahnya.

Kini, pihaknya sedang menginventarisasi kebutuhan kepala sekolah dan jumlah guru penggerak yang ada. “Realisasinya masih belum ada. Rencana kami, kalau guru penggerak sudah tersedia dan memenuhi syarat, ya langsung saja. Kalau Plt itu tidak maksimal,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menegaskan, dengan dilantiknya kepala sekolah ini, mereka memiliki tanggungan berat untuk menuntaskan permasalahan moral pada siswa yang cenderung mengalami degradasi. Lantaran melakukan pembelajaran dari rumah atau daring. “Semua yang dilantik memiliki PR untuk mengatasi moral, tata krama anak-anak yang lama melakukan pembelajaran daring,” tandasnya. (ani/c2/lin)

KEPATIHAN, Radar Jember – Bupati Jember Hendy Siswanto resmi melantik 619 kepala sekolah di lingkup SD dan SMP. Tak seperti pelantikan pada umumnya yang berlangsung di aula, pelantikan ini berlangsung di depan Kantor Pemkab jember. Pelantikan dilakukan outdoor karena jumlah yang dilantik relatif banyak. Dikhawatirkan kapasitas aula tidak mencukupi.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Sukowinarno mengatakan bahwa 619 orang itu terdiri atas 409 jabatan promosi dan 210 jabatan mutasi. Perincian dari 409 itu yakni 273 guru diangkat menjadi kepala SD, 52 guru SMP yang diangkat menjadi kepala SMP, dan sebanyak 84 guru SMP yang dijadikan kepala SD.

Jumlah ini, kata Sukowinarno, merupakan jumlah pelantikan yang paling banyak. Hal ini lantaran kekosongan kepala sekolah yang juga cukup banyak. Apalagi dalam beberapa tahun belakangan tidak ada pengangkatan kepala sekolah, utamanya di lembaga SD. “Banyak yang kosong, terutama di SD,” ungkapnya, Senin (14/2) kemarin.

Kendati sudah ada pelantikan kepala sekolah, namun keberadaan kepala di lembaga SD masih dirasa kurang. Setidaknya kekurangan kepala SD mencapai 52 orang. Imbasnya, masih akan ada Plt kepala sekolah di lembaga SD.

Untuk mengatasi itu, pihaknya kini mengupayakan adanya percepatan diklat kepala sekolah, lalu pengangkatan kepala sekolah. Sehingga pada tahun ini kebutuhan akan kepala sekolah juga akan terpenuhi. “Sebetulnya kalau regulasi, kalau formasinya 10, yang diikutkan diklat itu 15. Biar kalau ada kekosongan langsung terisi,” lanjutnya.

Pihaknya menjelaskan bahwa pada tahun ini regulasi kepala sekolah mengalami perbedaan. Di mana regulasi yang baru menjelaskan bahwa kepala sekolah dapat diambil dari program guru penggerak. Namun, hingga kini skema dan realisasi secara teknik seperti apa, masih belum terjabarkan dengan jelas. “Kita menyesuaikan dengan regulasi yang ada,” tambahnya.

Kini, pihaknya sedang menginventarisasi kebutuhan kepala sekolah dan jumlah guru penggerak yang ada. “Realisasinya masih belum ada. Rencana kami, kalau guru penggerak sudah tersedia dan memenuhi syarat, ya langsung saja. Kalau Plt itu tidak maksimal,” pungkasnya.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menegaskan, dengan dilantiknya kepala sekolah ini, mereka memiliki tanggungan berat untuk menuntaskan permasalahan moral pada siswa yang cenderung mengalami degradasi. Lantaran melakukan pembelajaran dari rumah atau daring. “Semua yang dilantik memiliki PR untuk mengatasi moral, tata krama anak-anak yang lama melakukan pembelajaran daring,” tandasnya. (ani/c2/lin)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca