Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jika jenjang SMP sudah ada uji coba resmi yang dilakukan oleh dinas pendidikan, namun tidak untuk tingkat SD. Hal ini menyebabkan beberapa SD di kawasan pinggiran melakukan PTM terlebih dahulu, meski belum ada surat edaran resmi. Bahkan, mereka juga terbuka dan tidak sembunyi-sembunyi seperti sebelumnya. Sebab, siswa yang masuk sudah memakai seragam sekolah. Meski demikian, dalam pelaksanaannya sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan jumlah siswa terbatas.
Pemandangan seperti itu terpantau di salah satu SD di kawasan Ambulu Jember. Para siswa menggunakan seragam merah putih, lengkap dengan atribut lainnya seperti topi atau dasi. Kabarnya, sekolah terpaksa melaksanakan PTM lebih awal sebelum edaran Dinas Pendidikan keluar. Lantaran tingginya desakan orang tua agar segera memasukkan anaknya. Akhirnya, sekolah pun menuruti kehendak para wali murid itu dengan melangsungkan PTM terbatas.
Tonton Juga Videonya : [Klik Disini]
Mobile_AP_Rectangle 2
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Jember Endang Sulistyowati mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya tengah mempersiapkan PTM pada jenjang SD. Persiapan itu di antaranya melakukan rapat koordinasi dengan kepala sekolah hingga satgas kecamatan. “Sekarang ini seharusnya mereka rapat koordinasi dengan pengawas dan tim kecamatan. Kami masih belum mengizinkan (PTM) itu,” urainya, kemarin (13/9).
Ini artinya, PTM yang telah dilakukan tersebut tidak sesuai dengan izin. Menurut Endang, selama belum ada surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan, maka belum ada izin untuk melakukan PTM terbatas bagi siswa SD. Sebab, salah satu syarat adanya PTM adalah keterangan sudah divaksin. Dan hingga saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah tentang ada tidaknya vaksinasi untuk siswa SD di Jember. “Seharusnya menunggu informasi. Karena dinas akan melakukan syarat vaksin. Ini masih dikoordinasikan dengan Bapak Bupati,” jelasnya.
Kendati Jember sudah turun PPKM level satu, namun ia mengungkapkan, tetap perlu kehati-hatian dalam mempersiapkan PTM. Hal itu agar tidak muncul klaster baru dari lembaga SD. Bentuk kehati-hatian ini salah satunya tetap berkoordinasi dengan semua pihak sebelum mengambil keputusan untuk pelaksanaan PTM.
Reporter : Dian Cahyani
Fotografer : Juma’i
Editor : Mahrus Sholih
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jika jenjang SMP sudah ada uji coba resmi yang dilakukan oleh dinas pendidikan, namun tidak untuk tingkat SD. Hal ini menyebabkan beberapa SD di kawasan pinggiran melakukan PTM terlebih dahulu, meski belum ada surat edaran resmi. Bahkan, mereka juga terbuka dan tidak sembunyi-sembunyi seperti sebelumnya. Sebab, siswa yang masuk sudah memakai seragam sekolah. Meski demikian, dalam pelaksanaannya sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan jumlah siswa terbatas.
Pemandangan seperti itu terpantau di salah satu SD di kawasan Ambulu Jember. Para siswa menggunakan seragam merah putih, lengkap dengan atribut lainnya seperti topi atau dasi. Kabarnya, sekolah terpaksa melaksanakan PTM lebih awal sebelum edaran Dinas Pendidikan keluar. Lantaran tingginya desakan orang tua agar segera memasukkan anaknya. Akhirnya, sekolah pun menuruti kehendak para wali murid itu dengan melangsungkan PTM terbatas.
Tonton Juga Videonya : [Klik Disini]
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Jember Endang Sulistyowati mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya tengah mempersiapkan PTM pada jenjang SD. Persiapan itu di antaranya melakukan rapat koordinasi dengan kepala sekolah hingga satgas kecamatan. “Sekarang ini seharusnya mereka rapat koordinasi dengan pengawas dan tim kecamatan. Kami masih belum mengizinkan (PTM) itu,” urainya, kemarin (13/9).
Ini artinya, PTM yang telah dilakukan tersebut tidak sesuai dengan izin. Menurut Endang, selama belum ada surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan, maka belum ada izin untuk melakukan PTM terbatas bagi siswa SD. Sebab, salah satu syarat adanya PTM adalah keterangan sudah divaksin. Dan hingga saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah tentang ada tidaknya vaksinasi untuk siswa SD di Jember. “Seharusnya menunggu informasi. Karena dinas akan melakukan syarat vaksin. Ini masih dikoordinasikan dengan Bapak Bupati,” jelasnya.
Kendati Jember sudah turun PPKM level satu, namun ia mengungkapkan, tetap perlu kehati-hatian dalam mempersiapkan PTM. Hal itu agar tidak muncul klaster baru dari lembaga SD. Bentuk kehati-hatian ini salah satunya tetap berkoordinasi dengan semua pihak sebelum mengambil keputusan untuk pelaksanaan PTM.
Reporter : Dian Cahyani
Fotografer : Juma’i
Editor : Mahrus Sholih
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Jika jenjang SMP sudah ada uji coba resmi yang dilakukan oleh dinas pendidikan, namun tidak untuk tingkat SD. Hal ini menyebabkan beberapa SD di kawasan pinggiran melakukan PTM terlebih dahulu, meski belum ada surat edaran resmi. Bahkan, mereka juga terbuka dan tidak sembunyi-sembunyi seperti sebelumnya. Sebab, siswa yang masuk sudah memakai seragam sekolah. Meski demikian, dalam pelaksanaannya sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan jumlah siswa terbatas.
Pemandangan seperti itu terpantau di salah satu SD di kawasan Ambulu Jember. Para siswa menggunakan seragam merah putih, lengkap dengan atribut lainnya seperti topi atau dasi. Kabarnya, sekolah terpaksa melaksanakan PTM lebih awal sebelum edaran Dinas Pendidikan keluar. Lantaran tingginya desakan orang tua agar segera memasukkan anaknya. Akhirnya, sekolah pun menuruti kehendak para wali murid itu dengan melangsungkan PTM terbatas.
Tonton Juga Videonya : [Klik Disini]
Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Jember Endang Sulistyowati mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya tengah mempersiapkan PTM pada jenjang SD. Persiapan itu di antaranya melakukan rapat koordinasi dengan kepala sekolah hingga satgas kecamatan. “Sekarang ini seharusnya mereka rapat koordinasi dengan pengawas dan tim kecamatan. Kami masih belum mengizinkan (PTM) itu,” urainya, kemarin (13/9).
Ini artinya, PTM yang telah dilakukan tersebut tidak sesuai dengan izin. Menurut Endang, selama belum ada surat edaran resmi dari Dinas Pendidikan, maka belum ada izin untuk melakukan PTM terbatas bagi siswa SD. Sebab, salah satu syarat adanya PTM adalah keterangan sudah divaksin. Dan hingga saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah tentang ada tidaknya vaksinasi untuk siswa SD di Jember. “Seharusnya menunggu informasi. Karena dinas akan melakukan syarat vaksin. Ini masih dikoordinasikan dengan Bapak Bupati,” jelasnya.
Kendati Jember sudah turun PPKM level satu, namun ia mengungkapkan, tetap perlu kehati-hatian dalam mempersiapkan PTM. Hal itu agar tidak muncul klaster baru dari lembaga SD. Bentuk kehati-hatian ini salah satunya tetap berkoordinasi dengan semua pihak sebelum mengambil keputusan untuk pelaksanaan PTM.
Reporter : Dian Cahyani
Fotografer : Juma’i
Editor : Mahrus Sholih