23 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Ingin Tahu Praktik Padamkan Api

Puluhan Siswa TK Belajar Langsung ke Petugas Damkar

Mobile_AP_Rectangle 1

AMBULU, RADARJEMBER.ID– Halaman Kantor Balai Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, kemarin mendadak ramai. Sebanyak 52 siswa PAUD dan TK Dewi Masyithoh 34 Bagon, Kecamatan Puger, memenuhi halaman dan pendapa kantor balai desa. Kedatangan siswa itu tak ujuk-ujuk begitu saja. Mereka ingin belajar dan mengetahui dari dekat cara petugas pemadam kebakaran (damkar) saat bertugas di lapangan memadamkan api saat terjadi kebakaran.

Di halaman balai desa terlihat mobil damkar yang ada di Posko Ambulu. Posko Damkar Ambulu menjangkau di seputar wilayah Tempurejo, Jenggawah, Ambulu, Wuluhan, Balung, Puger, Gumukmas, Kencong, dan Jombang.

Siswa yang didampingi guru serta orang tua, sebelum praktik cara memadamkan api, dikenalkan pada satu per satu perangkat. Satu per satu alat itu dikenalkan kepada siswa dan gurunya. Seperti pakaian tahan panas, masker, tabung oksigen, sepatu, kapak, helm pengaman, dan alat pemotong cincin. Sebab, petugas damkar tak hanya memadamkan api, tetapi juga bisa menangkap ular, hingga sarang lebah bila dibutuhkan warga.

Mobile_AP_Rectangle 2

Sementara itu, wali murid juga mendapatkan pengetahuan cara memadamkan api saat tabung gas bocor di dalam rumah. Mereka tak boleh panik. Ketika mencium bau gas, sesegera mungkin pintu dan jendela yang berada di dekat tabung dibuka.

Ainun Farikhah, Kepala PAUD dan TK Dewi Masithoh 34, mengatakan, kunjungan ke posko damkar di Ambulu itu dalam rangka memberikan edukasi. “Karena memang anak-anak kebetulan belajar sambil bermain,” bebernya.

Dia menambahkan, lembaga sekolahnya ingin anak didiknya belajar lebih dekat mengetahui praktik petugas pemadam. Sembari mengenalkan alat-alat dan fungsi saat terjadinya kebakaran. “Bagaimana profesi seorang petugas pemadam kebakaran dalam melaksanakan tugas sehari-hari,” kata Ainun.

Menurutnya, dengan datang langsung ke posko damkar itu, siswa bisa belajar secara langsung. Sementara, Syamsul Hadi, Komandan Regu (Danru) Posko Damkar Ambulu, mengatakan, kegiatan studi edukasi itu tak hanya kemarin. Kunjungan siswa TK dan SD juga sering datang.

“Apalagi selama ini ketika terjadi kebakaran, selalu ada kata-kata petugas kebakaran terlambat. Api sudah padam, petugas damkar baru datang. Ketika terjadi kebakaran, jangan langsung membuat status dulu. Tetapi, laporkan lebih dulu ke polisi atau ke posko terdekat,” jelas dia. (jum/c2/bud)

- Advertisement -

AMBULU, RADARJEMBER.ID– Halaman Kantor Balai Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, kemarin mendadak ramai. Sebanyak 52 siswa PAUD dan TK Dewi Masyithoh 34 Bagon, Kecamatan Puger, memenuhi halaman dan pendapa kantor balai desa. Kedatangan siswa itu tak ujuk-ujuk begitu saja. Mereka ingin belajar dan mengetahui dari dekat cara petugas pemadam kebakaran (damkar) saat bertugas di lapangan memadamkan api saat terjadi kebakaran.

Di halaman balai desa terlihat mobil damkar yang ada di Posko Ambulu. Posko Damkar Ambulu menjangkau di seputar wilayah Tempurejo, Jenggawah, Ambulu, Wuluhan, Balung, Puger, Gumukmas, Kencong, dan Jombang.

Siswa yang didampingi guru serta orang tua, sebelum praktik cara memadamkan api, dikenalkan pada satu per satu perangkat. Satu per satu alat itu dikenalkan kepada siswa dan gurunya. Seperti pakaian tahan panas, masker, tabung oksigen, sepatu, kapak, helm pengaman, dan alat pemotong cincin. Sebab, petugas damkar tak hanya memadamkan api, tetapi juga bisa menangkap ular, hingga sarang lebah bila dibutuhkan warga.

Sementara itu, wali murid juga mendapatkan pengetahuan cara memadamkan api saat tabung gas bocor di dalam rumah. Mereka tak boleh panik. Ketika mencium bau gas, sesegera mungkin pintu dan jendela yang berada di dekat tabung dibuka.

Ainun Farikhah, Kepala PAUD dan TK Dewi Masithoh 34, mengatakan, kunjungan ke posko damkar di Ambulu itu dalam rangka memberikan edukasi. “Karena memang anak-anak kebetulan belajar sambil bermain,” bebernya.

Dia menambahkan, lembaga sekolahnya ingin anak didiknya belajar lebih dekat mengetahui praktik petugas pemadam. Sembari mengenalkan alat-alat dan fungsi saat terjadinya kebakaran. “Bagaimana profesi seorang petugas pemadam kebakaran dalam melaksanakan tugas sehari-hari,” kata Ainun.

Menurutnya, dengan datang langsung ke posko damkar itu, siswa bisa belajar secara langsung. Sementara, Syamsul Hadi, Komandan Regu (Danru) Posko Damkar Ambulu, mengatakan, kegiatan studi edukasi itu tak hanya kemarin. Kunjungan siswa TK dan SD juga sering datang.

“Apalagi selama ini ketika terjadi kebakaran, selalu ada kata-kata petugas kebakaran terlambat. Api sudah padam, petugas damkar baru datang. Ketika terjadi kebakaran, jangan langsung membuat status dulu. Tetapi, laporkan lebih dulu ke polisi atau ke posko terdekat,” jelas dia. (jum/c2/bud)

AMBULU, RADARJEMBER.ID– Halaman Kantor Balai Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, kemarin mendadak ramai. Sebanyak 52 siswa PAUD dan TK Dewi Masyithoh 34 Bagon, Kecamatan Puger, memenuhi halaman dan pendapa kantor balai desa. Kedatangan siswa itu tak ujuk-ujuk begitu saja. Mereka ingin belajar dan mengetahui dari dekat cara petugas pemadam kebakaran (damkar) saat bertugas di lapangan memadamkan api saat terjadi kebakaran.

Di halaman balai desa terlihat mobil damkar yang ada di Posko Ambulu. Posko Damkar Ambulu menjangkau di seputar wilayah Tempurejo, Jenggawah, Ambulu, Wuluhan, Balung, Puger, Gumukmas, Kencong, dan Jombang.

Siswa yang didampingi guru serta orang tua, sebelum praktik cara memadamkan api, dikenalkan pada satu per satu perangkat. Satu per satu alat itu dikenalkan kepada siswa dan gurunya. Seperti pakaian tahan panas, masker, tabung oksigen, sepatu, kapak, helm pengaman, dan alat pemotong cincin. Sebab, petugas damkar tak hanya memadamkan api, tetapi juga bisa menangkap ular, hingga sarang lebah bila dibutuhkan warga.

Sementara itu, wali murid juga mendapatkan pengetahuan cara memadamkan api saat tabung gas bocor di dalam rumah. Mereka tak boleh panik. Ketika mencium bau gas, sesegera mungkin pintu dan jendela yang berada di dekat tabung dibuka.

Ainun Farikhah, Kepala PAUD dan TK Dewi Masithoh 34, mengatakan, kunjungan ke posko damkar di Ambulu itu dalam rangka memberikan edukasi. “Karena memang anak-anak kebetulan belajar sambil bermain,” bebernya.

Dia menambahkan, lembaga sekolahnya ingin anak didiknya belajar lebih dekat mengetahui praktik petugas pemadam. Sembari mengenalkan alat-alat dan fungsi saat terjadinya kebakaran. “Bagaimana profesi seorang petugas pemadam kebakaran dalam melaksanakan tugas sehari-hari,” kata Ainun.

Menurutnya, dengan datang langsung ke posko damkar itu, siswa bisa belajar secara langsung. Sementara, Syamsul Hadi, Komandan Regu (Danru) Posko Damkar Ambulu, mengatakan, kegiatan studi edukasi itu tak hanya kemarin. Kunjungan siswa TK dan SD juga sering datang.

“Apalagi selama ini ketika terjadi kebakaran, selalu ada kata-kata petugas kebakaran terlambat. Api sudah padam, petugas damkar baru datang. Ketika terjadi kebakaran, jangan langsung membuat status dulu. Tetapi, laporkan lebih dulu ke polisi atau ke posko terdekat,” jelas dia. (jum/c2/bud)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca