28.2 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Bupati Hendy Dorong Pembelajaran Luar Kelas

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Untuk belajar mengenal lingkungan hingga alam sekitar dibutuhkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Oleh sebab itu, Bupati Jember Hendy Siswanto juga mendorong pembelajaran luar kelas dilakukan. Agar anak didik memperoleh pembelajaran dari lingkungan sekitar, hingga mengaplikasikan dari teori yang ada di kelas.

Baca Juga : Kawanan Maling Beraksi di Sekolah Hingga Menyekap Penjaga Malam

Dalam acara Jember Hadir untuk Rakyat (J-HUR) di Kecamatan Sumberbaru tersebut, Bupati Hendy mulai berdialog dengan guru hingga wali murid. Dalam acara tersebut, dia juga memberikan penghargaan kepada pengawas dan kepala sekolah se-Kecamatan Sumberbaru. Bahkan, juga memberikan apresiasi kepada siswa yang berada di pelosok desa tersebut.

Mobile_AP_Rectangle 2

Menurut Hendy, guru di era milenial ini harus senantiasa inovatif dan kreatif dalam mendesain  proses pembelajaran di sekolah. Salah satu proses pembelajaran yang digunakan untuk mencapai kompetensi di atas adalah melalui pembelajaran di luar kelas. “Pembelajaran di luar kelas, para siswa akan mempelajari langsung dengan apa yang dipelajarinya. Jadi nyata, bukan hanya di buku. Langsung praktik,” ungkap Bupati Hendy Siswanto.

Lebih lanjut, pembelajaran di luar kelas menjadi proses mengasah aktivitas fisik dan kerja sama, serta kemampuan berkreasi bagi siswa. Bupati mencontohkan, upaya agar siswa menyukai matematika adalah dengan membawanya ke luar kelas. Misalnya, jelaskan hubungan matematika dengan pisang goreng.

“Apa hubungan matematika dengan pisang goreng? Banyak. Mulai dari penjumlahan, perkalian, pembagian. Kalau takaran adonannya tepat, maka pisang gorengnya akan renyah. Nah, takaran adonan kan sudah matematika,” ucapnya.

Dia juga mendorong melalui pembelajaran di luar kelas para guru membentuk karakter siswa yang tanggap terhadap lingkungan, memiliki kepedulian sosial, dan saling menghargai antarsesama. “Itu yang paling penting, pembentukan karakter siswa, karena saya melihat sendiri ada degradasi karakter yang baik pada generasi penerus kita. Apalagi dua tahun siswa tidak bertemu gurunya. Pelajarannya di gadget terus. Nah, ini saya khawatir malah jadi lost generation. Ini jangan sampai terjadi,” pesan Bupati Hendy. (c2/dwi)

 

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Untuk belajar mengenal lingkungan hingga alam sekitar dibutuhkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Oleh sebab itu, Bupati Jember Hendy Siswanto juga mendorong pembelajaran luar kelas dilakukan. Agar anak didik memperoleh pembelajaran dari lingkungan sekitar, hingga mengaplikasikan dari teori yang ada di kelas.

Baca Juga : Kawanan Maling Beraksi di Sekolah Hingga Menyekap Penjaga Malam

Dalam acara Jember Hadir untuk Rakyat (J-HUR) di Kecamatan Sumberbaru tersebut, Bupati Hendy mulai berdialog dengan guru hingga wali murid. Dalam acara tersebut, dia juga memberikan penghargaan kepada pengawas dan kepala sekolah se-Kecamatan Sumberbaru. Bahkan, juga memberikan apresiasi kepada siswa yang berada di pelosok desa tersebut.

Menurut Hendy, guru di era milenial ini harus senantiasa inovatif dan kreatif dalam mendesain  proses pembelajaran di sekolah. Salah satu proses pembelajaran yang digunakan untuk mencapai kompetensi di atas adalah melalui pembelajaran di luar kelas. “Pembelajaran di luar kelas, para siswa akan mempelajari langsung dengan apa yang dipelajarinya. Jadi nyata, bukan hanya di buku. Langsung praktik,” ungkap Bupati Hendy Siswanto.

Lebih lanjut, pembelajaran di luar kelas menjadi proses mengasah aktivitas fisik dan kerja sama, serta kemampuan berkreasi bagi siswa. Bupati mencontohkan, upaya agar siswa menyukai matematika adalah dengan membawanya ke luar kelas. Misalnya, jelaskan hubungan matematika dengan pisang goreng.

“Apa hubungan matematika dengan pisang goreng? Banyak. Mulai dari penjumlahan, perkalian, pembagian. Kalau takaran adonannya tepat, maka pisang gorengnya akan renyah. Nah, takaran adonan kan sudah matematika,” ucapnya.

Dia juga mendorong melalui pembelajaran di luar kelas para guru membentuk karakter siswa yang tanggap terhadap lingkungan, memiliki kepedulian sosial, dan saling menghargai antarsesama. “Itu yang paling penting, pembentukan karakter siswa, karena saya melihat sendiri ada degradasi karakter yang baik pada generasi penerus kita. Apalagi dua tahun siswa tidak bertemu gurunya. Pelajarannya di gadget terus. Nah, ini saya khawatir malah jadi lost generation. Ini jangan sampai terjadi,” pesan Bupati Hendy. (c2/dwi)

 

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Untuk belajar mengenal lingkungan hingga alam sekitar dibutuhkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Oleh sebab itu, Bupati Jember Hendy Siswanto juga mendorong pembelajaran luar kelas dilakukan. Agar anak didik memperoleh pembelajaran dari lingkungan sekitar, hingga mengaplikasikan dari teori yang ada di kelas.

Baca Juga : Kawanan Maling Beraksi di Sekolah Hingga Menyekap Penjaga Malam

Dalam acara Jember Hadir untuk Rakyat (J-HUR) di Kecamatan Sumberbaru tersebut, Bupati Hendy mulai berdialog dengan guru hingga wali murid. Dalam acara tersebut, dia juga memberikan penghargaan kepada pengawas dan kepala sekolah se-Kecamatan Sumberbaru. Bahkan, juga memberikan apresiasi kepada siswa yang berada di pelosok desa tersebut.

Menurut Hendy, guru di era milenial ini harus senantiasa inovatif dan kreatif dalam mendesain  proses pembelajaran di sekolah. Salah satu proses pembelajaran yang digunakan untuk mencapai kompetensi di atas adalah melalui pembelajaran di luar kelas. “Pembelajaran di luar kelas, para siswa akan mempelajari langsung dengan apa yang dipelajarinya. Jadi nyata, bukan hanya di buku. Langsung praktik,” ungkap Bupati Hendy Siswanto.

Lebih lanjut, pembelajaran di luar kelas menjadi proses mengasah aktivitas fisik dan kerja sama, serta kemampuan berkreasi bagi siswa. Bupati mencontohkan, upaya agar siswa menyukai matematika adalah dengan membawanya ke luar kelas. Misalnya, jelaskan hubungan matematika dengan pisang goreng.

“Apa hubungan matematika dengan pisang goreng? Banyak. Mulai dari penjumlahan, perkalian, pembagian. Kalau takaran adonannya tepat, maka pisang gorengnya akan renyah. Nah, takaran adonan kan sudah matematika,” ucapnya.

Dia juga mendorong melalui pembelajaran di luar kelas para guru membentuk karakter siswa yang tanggap terhadap lingkungan, memiliki kepedulian sosial, dan saling menghargai antarsesama. “Itu yang paling penting, pembentukan karakter siswa, karena saya melihat sendiri ada degradasi karakter yang baik pada generasi penerus kita. Apalagi dua tahun siswa tidak bertemu gurunya. Pelajarannya di gadget terus. Nah, ini saya khawatir malah jadi lost generation. Ini jangan sampai terjadi,” pesan Bupati Hendy. (c2/dwi)

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca