Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) 2021 yang digelar Politeknik Negeri Jember (Polije) digelar secara luring dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Seleksi yang dilakukan melalui ujian Computer Based Test (CBT) ini berlangsung selama dua hari, terhitung sejak Sabtu hingga Minggu (12-13/6).
Wakil Direktur 3 Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto SKom MT menjelaskan, ujian kali ini diikuti oleh sekitar seribu calon mahasiswa baru dari berbagai daerah. Oleh karena itu, setiap camaba diwajibkan untuk menerapkan prokes yang berlaku dengan membawa membawa surat keterangan sehat. Kemudian surat keterangan telah melakukan swab antigen dengan hasil negatif, bagi peserta dari luar kota.
“Apabila mereka sudah membawa terkait surat keterangan tersebut, mereka diizinkan masuk ke dalam kampus. Kami sudah memberitahu sebelumnya terkait mekanisme proses pelaksanaannya dengan benar-benar memperhatikan prokes,” katanya.
Usai dinyatakan lolos skrining awal dan diizinkan memasuki kampus, selanjutnya mereka diarahkan pada ruang tunggu yang telah disediakan. Pada tahap ini dilakukan pengecekan identitas dan persyaratan mengikuti ujian.
Pada hari pertama, seleksi berbasis komputrr ini dibagi menjadi tiga sesi. Dengan alokasi waktu dua jam setengah. Kendati demikian, dalam setiap pergantian sesi dilakukan penyemprotan disinfektan pada setiap peralatan yang digunakan untuk ujian.
“Setiap sesinya itu, kita pastikan mulai peserta masuk hingga keluar kita kondisikan. Artinya, mulai dari jalur, mulai dari transisi antar sesi, itu kita mematuhi prokes. Ada jeda 15 menit, itu untuk proses sterilisasi yaitu penyemprotan disinfektan untuk peralatan yang sudah digunakan,” imbuhnya.
Salah satu peserta ujian, Faizah Nur Maulida mengatakan, dalam mengikuti seleksi bersama ini, dirinya melewati proses skrining yang ketat. Mulai dari pengecekan surat bebas covid, hingga penyemprotan disinfektan sebelum memasuki ruang ujian.
“Tadi dicek kelengkapan persuratannya, karena saya dari zona hijau jadi tidak perlu Genose. Sebelumnya saya harus cek suhu tubuh dan juga memakai disinfektan,” ujarnya.
Mahasiswa yang akan diterima pada jalur SBMPN kali ini, direncanakan sebanyak 40 persen. Sementara itu, hasil ujiannya akan diumumkan pada Sabtu, (19/6) mendatang.
Reporter: mg1
Fotografer: mg1
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
- Advertisement -
SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) 2021 yang digelar Politeknik Negeri Jember (Polije) digelar secara luring dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Seleksi yang dilakukan melalui ujian Computer Based Test (CBT) ini berlangsung selama dua hari, terhitung sejak Sabtu hingga Minggu (12-13/6).
Wakil Direktur 3 Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto SKom MT menjelaskan, ujian kali ini diikuti oleh sekitar seribu calon mahasiswa baru dari berbagai daerah. Oleh karena itu, setiap camaba diwajibkan untuk menerapkan prokes yang berlaku dengan membawa membawa surat keterangan sehat. Kemudian surat keterangan telah melakukan swab antigen dengan hasil negatif, bagi peserta dari luar kota.
“Apabila mereka sudah membawa terkait surat keterangan tersebut, mereka diizinkan masuk ke dalam kampus. Kami sudah memberitahu sebelumnya terkait mekanisme proses pelaksanaannya dengan benar-benar memperhatikan prokes,” katanya.
Usai dinyatakan lolos skrining awal dan diizinkan memasuki kampus, selanjutnya mereka diarahkan pada ruang tunggu yang telah disediakan. Pada tahap ini dilakukan pengecekan identitas dan persyaratan mengikuti ujian.
Pada hari pertama, seleksi berbasis komputrr ini dibagi menjadi tiga sesi. Dengan alokasi waktu dua jam setengah. Kendati demikian, dalam setiap pergantian sesi dilakukan penyemprotan disinfektan pada setiap peralatan yang digunakan untuk ujian.
“Setiap sesinya itu, kita pastikan mulai peserta masuk hingga keluar kita kondisikan. Artinya, mulai dari jalur, mulai dari transisi antar sesi, itu kita mematuhi prokes. Ada jeda 15 menit, itu untuk proses sterilisasi yaitu penyemprotan disinfektan untuk peralatan yang sudah digunakan,” imbuhnya.
Salah satu peserta ujian, Faizah Nur Maulida mengatakan, dalam mengikuti seleksi bersama ini, dirinya melewati proses skrining yang ketat. Mulai dari pengecekan surat bebas covid, hingga penyemprotan disinfektan sebelum memasuki ruang ujian.
“Tadi dicek kelengkapan persuratannya, karena saya dari zona hijau jadi tidak perlu Genose. Sebelumnya saya harus cek suhu tubuh dan juga memakai disinfektan,” ujarnya.
Mahasiswa yang akan diterima pada jalur SBMPN kali ini, direncanakan sebanyak 40 persen. Sementara itu, hasil ujiannya akan diumumkan pada Sabtu, (19/6) mendatang.
Reporter: mg1
Fotografer: mg1
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti
SUMBERSARI, RADARJEMBER.ID – Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) 2021 yang digelar Politeknik Negeri Jember (Polije) digelar secara luring dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Seleksi yang dilakukan melalui ujian Computer Based Test (CBT) ini berlangsung selama dua hari, terhitung sejak Sabtu hingga Minggu (12-13/6).
Wakil Direktur 3 Politeknik Negeri Jember Wahyu Kurnia Dewanto SKom MT menjelaskan, ujian kali ini diikuti oleh sekitar seribu calon mahasiswa baru dari berbagai daerah. Oleh karena itu, setiap camaba diwajibkan untuk menerapkan prokes yang berlaku dengan membawa membawa surat keterangan sehat. Kemudian surat keterangan telah melakukan swab antigen dengan hasil negatif, bagi peserta dari luar kota.
“Apabila mereka sudah membawa terkait surat keterangan tersebut, mereka diizinkan masuk ke dalam kampus. Kami sudah memberitahu sebelumnya terkait mekanisme proses pelaksanaannya dengan benar-benar memperhatikan prokes,” katanya.
Usai dinyatakan lolos skrining awal dan diizinkan memasuki kampus, selanjutnya mereka diarahkan pada ruang tunggu yang telah disediakan. Pada tahap ini dilakukan pengecekan identitas dan persyaratan mengikuti ujian.
Pada hari pertama, seleksi berbasis komputrr ini dibagi menjadi tiga sesi. Dengan alokasi waktu dua jam setengah. Kendati demikian, dalam setiap pergantian sesi dilakukan penyemprotan disinfektan pada setiap peralatan yang digunakan untuk ujian.
“Setiap sesinya itu, kita pastikan mulai peserta masuk hingga keluar kita kondisikan. Artinya, mulai dari jalur, mulai dari transisi antar sesi, itu kita mematuhi prokes. Ada jeda 15 menit, itu untuk proses sterilisasi yaitu penyemprotan disinfektan untuk peralatan yang sudah digunakan,” imbuhnya.
Salah satu peserta ujian, Faizah Nur Maulida mengatakan, dalam mengikuti seleksi bersama ini, dirinya melewati proses skrining yang ketat. Mulai dari pengecekan surat bebas covid, hingga penyemprotan disinfektan sebelum memasuki ruang ujian.
“Tadi dicek kelengkapan persuratannya, karena saya dari zona hijau jadi tidak perlu Genose. Sebelumnya saya harus cek suhu tubuh dan juga memakai disinfektan,” ujarnya.
Mahasiswa yang akan diterima pada jalur SBMPN kali ini, direncanakan sebanyak 40 persen. Sementara itu, hasil ujiannya akan diumumkan pada Sabtu, (19/6) mendatang.
Reporter: mg1
Fotografer: mg1
Editor: Lintang Anis Bena Kinanti