22.8 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Tak Digaji karena SP Sudah Tak Berlaku

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Nur Fadli,  guru di SMPN Sukorambi, mengaku bingung, kemarin (11/12). Sebagai guru tidak tetap (GTT), dirinya sudah tidak menerima gaji selama beberapa bulan terakhir. Sebab, surat penugasan (SP) atas nama dirinya sudah tak berlaku. Dia pun hanya bisa berusaha dan pasrah pada kenyataan nasibnya.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, Nur Fadli mengaku dirinya tetap mengajar meskipun SP-nya sudah mati. “SP saya kalau tidak salah mati (tidak berlaku, Red) September 2019. Sebelum mati sudah saya ajukan perpanjangan ke BKPSDM,” ucapnya.

Namun, pengajuan perdananya tak kunjung diurus sampai SP-nya tak berlaku. Sebagai guru, Nur Fadli mengaku tetap mengajar seperti biasanya. Namun, sebulan berlalu, dia pun harus ngaplo lantaran tak mendapatkan gajinya.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Kemudian, saya ajukan perpanjangan SP yang kedua, juga belum diperpanjang. Sekitar seminggu lalu, saya ajukan perpanjangan yang ketiga dan sampai sekarang masih belum keluar, jadi saya ini bingung,” bebernya.

Hal yang cukup mengejutkan, saat dirinya mempertanyakan hal itu ke BKPSDM, menurutnya ada pegawai yang justru menyuruhnya agar bertanya langsung kepada Bupati Jember. “Masyaallah, masa SP seperti itu saya harus tanya langsung ke Ibu Bupati. Saya sangat berharap SP itu dan semoga cepat dikeluarkan,” imbuhnya.

Menurut dia, di balik kasusnya tersebut, ada hal yang cukup menggelitik. Dikatakannya, ada seorang guru perempuan di SMPN Sukorambi yang namanya masih tetap ada bersama honornya. Padahal, perempuan itu sudah dipindahkan ke Bintoro dan tidak mengajar lagi karena jauh.

Data tersebut pun sudah disampaikan ke BKPSDM. Namun, nama perempuan itu kembali muncul lagi. “Kepala sekolah tidak berani menukar honor perempuan yang sudah tidak mengajar. Jadi, saya yang masuk tidak digaji, tetapi nama guru yang sudah tidak mengajar masih terus diberi, ini bagaimana?”  Jelasnya.

Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kepala BKPSDM Yuliana Hari Murti tidak merespons Jawa Pos Radar Jember. Pesan singkat mengenai adanya guru yang tak digaji di SMPN Sukorambi yang sempat kami kirimkan juga tak dibalas hingga berita ini ditulis, kemarin (11/12).

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Nur Fadli,  guru di SMPN Sukorambi, mengaku bingung, kemarin (11/12). Sebagai guru tidak tetap (GTT), dirinya sudah tidak menerima gaji selama beberapa bulan terakhir. Sebab, surat penugasan (SP) atas nama dirinya sudah tak berlaku. Dia pun hanya bisa berusaha dan pasrah pada kenyataan nasibnya.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, Nur Fadli mengaku dirinya tetap mengajar meskipun SP-nya sudah mati. “SP saya kalau tidak salah mati (tidak berlaku, Red) September 2019. Sebelum mati sudah saya ajukan perpanjangan ke BKPSDM,” ucapnya.

Namun, pengajuan perdananya tak kunjung diurus sampai SP-nya tak berlaku. Sebagai guru, Nur Fadli mengaku tetap mengajar seperti biasanya. Namun, sebulan berlalu, dia pun harus ngaplo lantaran tak mendapatkan gajinya.

“Kemudian, saya ajukan perpanjangan SP yang kedua, juga belum diperpanjang. Sekitar seminggu lalu, saya ajukan perpanjangan yang ketiga dan sampai sekarang masih belum keluar, jadi saya ini bingung,” bebernya.

Hal yang cukup mengejutkan, saat dirinya mempertanyakan hal itu ke BKPSDM, menurutnya ada pegawai yang justru menyuruhnya agar bertanya langsung kepada Bupati Jember. “Masyaallah, masa SP seperti itu saya harus tanya langsung ke Ibu Bupati. Saya sangat berharap SP itu dan semoga cepat dikeluarkan,” imbuhnya.

Menurut dia, di balik kasusnya tersebut, ada hal yang cukup menggelitik. Dikatakannya, ada seorang guru perempuan di SMPN Sukorambi yang namanya masih tetap ada bersama honornya. Padahal, perempuan itu sudah dipindahkan ke Bintoro dan tidak mengajar lagi karena jauh.

Data tersebut pun sudah disampaikan ke BKPSDM. Namun, nama perempuan itu kembali muncul lagi. “Kepala sekolah tidak berani menukar honor perempuan yang sudah tidak mengajar. Jadi, saya yang masuk tidak digaji, tetapi nama guru yang sudah tidak mengajar masih terus diberi, ini bagaimana?”  Jelasnya.

Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kepala BKPSDM Yuliana Hari Murti tidak merespons Jawa Pos Radar Jember. Pesan singkat mengenai adanya guru yang tak digaji di SMPN Sukorambi yang sempat kami kirimkan juga tak dibalas hingga berita ini ditulis, kemarin (11/12).

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Nur Fadli,  guru di SMPN Sukorambi, mengaku bingung, kemarin (11/12). Sebagai guru tidak tetap (GTT), dirinya sudah tidak menerima gaji selama beberapa bulan terakhir. Sebab, surat penugasan (SP) atas nama dirinya sudah tak berlaku. Dia pun hanya bisa berusaha dan pasrah pada kenyataan nasibnya.

Kepada Jawa Pos Radar Jember, Nur Fadli mengaku dirinya tetap mengajar meskipun SP-nya sudah mati. “SP saya kalau tidak salah mati (tidak berlaku, Red) September 2019. Sebelum mati sudah saya ajukan perpanjangan ke BKPSDM,” ucapnya.

Namun, pengajuan perdananya tak kunjung diurus sampai SP-nya tak berlaku. Sebagai guru, Nur Fadli mengaku tetap mengajar seperti biasanya. Namun, sebulan berlalu, dia pun harus ngaplo lantaran tak mendapatkan gajinya.

“Kemudian, saya ajukan perpanjangan SP yang kedua, juga belum diperpanjang. Sekitar seminggu lalu, saya ajukan perpanjangan yang ketiga dan sampai sekarang masih belum keluar, jadi saya ini bingung,” bebernya.

Hal yang cukup mengejutkan, saat dirinya mempertanyakan hal itu ke BKPSDM, menurutnya ada pegawai yang justru menyuruhnya agar bertanya langsung kepada Bupati Jember. “Masyaallah, masa SP seperti itu saya harus tanya langsung ke Ibu Bupati. Saya sangat berharap SP itu dan semoga cepat dikeluarkan,” imbuhnya.

Menurut dia, di balik kasusnya tersebut, ada hal yang cukup menggelitik. Dikatakannya, ada seorang guru perempuan di SMPN Sukorambi yang namanya masih tetap ada bersama honornya. Padahal, perempuan itu sudah dipindahkan ke Bintoro dan tidak mengajar lagi karena jauh.

Data tersebut pun sudah disampaikan ke BKPSDM. Namun, nama perempuan itu kembali muncul lagi. “Kepala sekolah tidak berani menukar honor perempuan yang sudah tidak mengajar. Jadi, saya yang masuk tidak digaji, tetapi nama guru yang sudah tidak mengajar masih terus diberi, ini bagaimana?”  Jelasnya.

Dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kepala BKPSDM Yuliana Hari Murti tidak merespons Jawa Pos Radar Jember. Pesan singkat mengenai adanya guru yang tak digaji di SMPN Sukorambi yang sempat kami kirimkan juga tak dibalas hingga berita ini ditulis, kemarin (11/12).

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca