RADARJEMBER.ID, JEMBER- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menggandeng Politeknik Negeri Jember (Polije) untuk meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di bidang komunikasi dan informatika. Sebab, di era Revolusi Industri 4.0 ini, setiap orang dituntut lebih produktif dan meningkatkan daya saing.
Dengan mengusung Vocational School Graduate Academy (VSGA) Polije membuka kesempatan bagi lulusan SMK untuk bergabung. Program yang dilaksanakan selama 72 jam pelajaran ini dimulai sejak 8 Juli hingga 31 Juli 2019 dengan 18 kali tatap muka.
Perwakilan Politeknik Negeri Jember Aji Seto Arifianto mengungkapkan, program ini menjadi kebanggaan kampusnya karena telah diberi kepercayaan ikut serta mencerdaskan bangsa. Tak hanya memberikan pelatihan, tapi peserta juga akan mengikuti uji kompetensi pada tanggal 1 dan 2 Agustus 2019. “Uji kompetensi ini akan dilaksanakan langsung oleh LSP P-3 mitra dari Kementerian Kominfo,” katanya, akhir-akhir ini.
Tercatat peserta VSGA Polije sekitar 203 orang yang berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Timur. Seperti Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang, Probolinggo, Sidoarjo dan kabupaten lainnya. Selanjutnya, para peserta akan dibagi ke dalam empat program, yaitu Junior Network Administrator sebanyak 54 peserta, Junior Mobile Programmer 46 peserta, Junior Web Developer sebanyak 55 peserta, dan terakhir Junior Graphic Designer yang diikuti 48 peserta.
Para peserta program ini juga akan mendapatkan dua sertifikat. Yaitu sertifikat pelatihan sekaligus sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Sertifikat ini cukup bernilai,” pungkasnya.
Di lokasi berbeda, Humas Polije Mahsus Nurmato menjelaskan, sebenarnya Indonesia memiliki potensi dan penduduk yang luar biasa dengan jumlah pengguna media yang sangat besar. Hanya saja, tingginya potensi itu menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah, karena kebanyakan masih menjadi konsumen, bukan produsen.
Untuk itu, program peningkatan skill ini ditujukan untuk menumbuhkan generasi muda produktif yang dapat menciptakan produk-produk di bidang teknologi dan informatika. Oleh karenanya, dalam beberapa waktu mendatang, Indonesia bisa menyusul Tiongkok yang saat ini menjadi salah satu negara dengan ekonomi tinggi, serta negara yang mandiri. “Harapannya bisa menjadi indikator positif untuk kemajuan keterampilan SDM di bidang komunikasi dan informatika,” tandasnya. (*)