23.5 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

SMA Mulai Sekolah Luring 12 Juli

Masih Tahap Perencanaan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah kepastian pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SD dan SMP yang akan dimulai pada Senin (14/6) mendatang, kini tinggal jenjang SMA yang menunggu giliran. Jika tak ada perubahan rencana, agenda PTM siswa SMA akan dimulai pada 12 Juli mendatang.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember Mahrus Syamsul mengungkapkan bahwa untuk tingkat SMA dan sederajat, PTM akan dimulai pada 12 Juli. Namun, mekanismenya masih belum dibuat. Sebab, informasi terbaru, ada instruksi dari pemerintah jika PTM seyogianya dilakukan dengan skema 25 persen dari jumlah normal.

“Kami sudah buat drafnya. Dengan skema 50 persen masuk, tapi surat edaran terbaru imbauannya hanya 25 persen,” kata Mahrus, Kamis (11/6) kemarin.

Mobile_AP_Rectangle 2

Jika dilaksanakan dengan mekanisme 50 persen, maka panjang waktu tatap muka terhitung lima jam. Diupayakan pada pukul 11.00 WIB siswa telah menyelesaikan aktivitas pembelajaran. “Kami menghindari kerumunan. Jadi, kalau bisa siswa salat di rumahnya masing-masing, bukan di sekolah,” imbuh Mahrus.

Namun, jika pembelajaran dilakukan selama 25 persen, maka estimasi waktu untuk PTM hanya dua jam. Yang pasti, lanjut Mahrus, sebelum resmi diberlakukan PTM, nantinya sekolah-sekolah harus melalui tahap simulasi. “Tapi belum, drafnya kan belum jadi. Masih nunggu kepala dinas,” lanjutnya.

Terpisah, Kepala Seksi SMA/SMK Dinas Pendidikan Jawa Timur Cabang Jember Rosyid Altaf mengungkapkan bahwa semua sekolah tengah mempersiapkan untuk itu. Jika beberapa wali murid belum menyetujui adanya pembelajaran tatap muka, maka tidak ada paksaan untuk melakukan PTM secepatnya. “Kalau orang tua menginginkan tidak masuk, ya monggo,” kata Rosyid.

Misalnya SMAK Santo Paulus, yang memilih untuk melakukan PTM pada awal semester ganjil. Untuk hal ini, kebijakan mutlak diputuskan oleh setiap satuan pendidikan. Sesuai dengan pertimbangan yang ada.

Ketika dihubungi, Kepala SMAK Santo Paulus Antonius Denny Cahyo mengungkapkan bahwa orang tua belum sepenuhnya setuju jika PTM dilakukan, sama seperti kondisi tahun sebelumnya. Namun, setelah melakukan pembagian angket, pihaknya memutuskan untuk memulai pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru atau semester ganjil. “Untuk masuk, kami melakukan persiapan yang maksimal,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah kepastian pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SD dan SMP yang akan dimulai pada Senin (14/6) mendatang, kini tinggal jenjang SMA yang menunggu giliran. Jika tak ada perubahan rencana, agenda PTM siswa SMA akan dimulai pada 12 Juli mendatang.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember Mahrus Syamsul mengungkapkan bahwa untuk tingkat SMA dan sederajat, PTM akan dimulai pada 12 Juli. Namun, mekanismenya masih belum dibuat. Sebab, informasi terbaru, ada instruksi dari pemerintah jika PTM seyogianya dilakukan dengan skema 25 persen dari jumlah normal.

“Kami sudah buat drafnya. Dengan skema 50 persen masuk, tapi surat edaran terbaru imbauannya hanya 25 persen,” kata Mahrus, Kamis (11/6) kemarin.

Jika dilaksanakan dengan mekanisme 50 persen, maka panjang waktu tatap muka terhitung lima jam. Diupayakan pada pukul 11.00 WIB siswa telah menyelesaikan aktivitas pembelajaran. “Kami menghindari kerumunan. Jadi, kalau bisa siswa salat di rumahnya masing-masing, bukan di sekolah,” imbuh Mahrus.

Namun, jika pembelajaran dilakukan selama 25 persen, maka estimasi waktu untuk PTM hanya dua jam. Yang pasti, lanjut Mahrus, sebelum resmi diberlakukan PTM, nantinya sekolah-sekolah harus melalui tahap simulasi. “Tapi belum, drafnya kan belum jadi. Masih nunggu kepala dinas,” lanjutnya.

Terpisah, Kepala Seksi SMA/SMK Dinas Pendidikan Jawa Timur Cabang Jember Rosyid Altaf mengungkapkan bahwa semua sekolah tengah mempersiapkan untuk itu. Jika beberapa wali murid belum menyetujui adanya pembelajaran tatap muka, maka tidak ada paksaan untuk melakukan PTM secepatnya. “Kalau orang tua menginginkan tidak masuk, ya monggo,” kata Rosyid.

Misalnya SMAK Santo Paulus, yang memilih untuk melakukan PTM pada awal semester ganjil. Untuk hal ini, kebijakan mutlak diputuskan oleh setiap satuan pendidikan. Sesuai dengan pertimbangan yang ada.

Ketika dihubungi, Kepala SMAK Santo Paulus Antonius Denny Cahyo mengungkapkan bahwa orang tua belum sepenuhnya setuju jika PTM dilakukan, sama seperti kondisi tahun sebelumnya. Namun, setelah melakukan pembagian angket, pihaknya memutuskan untuk memulai pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru atau semester ganjil. “Untuk masuk, kami melakukan persiapan yang maksimal,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah kepastian pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SD dan SMP yang akan dimulai pada Senin (14/6) mendatang, kini tinggal jenjang SMA yang menunggu giliran. Jika tak ada perubahan rencana, agenda PTM siswa SMA akan dimulai pada 12 Juli mendatang.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Jember Mahrus Syamsul mengungkapkan bahwa untuk tingkat SMA dan sederajat, PTM akan dimulai pada 12 Juli. Namun, mekanismenya masih belum dibuat. Sebab, informasi terbaru, ada instruksi dari pemerintah jika PTM seyogianya dilakukan dengan skema 25 persen dari jumlah normal.

“Kami sudah buat drafnya. Dengan skema 50 persen masuk, tapi surat edaran terbaru imbauannya hanya 25 persen,” kata Mahrus, Kamis (11/6) kemarin.

Jika dilaksanakan dengan mekanisme 50 persen, maka panjang waktu tatap muka terhitung lima jam. Diupayakan pada pukul 11.00 WIB siswa telah menyelesaikan aktivitas pembelajaran. “Kami menghindari kerumunan. Jadi, kalau bisa siswa salat di rumahnya masing-masing, bukan di sekolah,” imbuh Mahrus.

Namun, jika pembelajaran dilakukan selama 25 persen, maka estimasi waktu untuk PTM hanya dua jam. Yang pasti, lanjut Mahrus, sebelum resmi diberlakukan PTM, nantinya sekolah-sekolah harus melalui tahap simulasi. “Tapi belum, drafnya kan belum jadi. Masih nunggu kepala dinas,” lanjutnya.

Terpisah, Kepala Seksi SMA/SMK Dinas Pendidikan Jawa Timur Cabang Jember Rosyid Altaf mengungkapkan bahwa semua sekolah tengah mempersiapkan untuk itu. Jika beberapa wali murid belum menyetujui adanya pembelajaran tatap muka, maka tidak ada paksaan untuk melakukan PTM secepatnya. “Kalau orang tua menginginkan tidak masuk, ya monggo,” kata Rosyid.

Misalnya SMAK Santo Paulus, yang memilih untuk melakukan PTM pada awal semester ganjil. Untuk hal ini, kebijakan mutlak diputuskan oleh setiap satuan pendidikan. Sesuai dengan pertimbangan yang ada.

Ketika dihubungi, Kepala SMAK Santo Paulus Antonius Denny Cahyo mengungkapkan bahwa orang tua belum sepenuhnya setuju jika PTM dilakukan, sama seperti kondisi tahun sebelumnya. Namun, setelah melakukan pembagian angket, pihaknya memutuskan untuk memulai pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru atau semester ganjil. “Untuk masuk, kami melakukan persiapan yang maksimal,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca