JEMBER, RADARJEMBER.ID- Pagi itu langit diselimuti awan. Terik matahari yang menembusnya membuat tubuh sehat. Pada waktu itu, acara Program Wirausaha Mahasiswa Vokasi di aula Politeknik Negeri Jember (Polije) mulai diselenggarakan.
Dari banyak peserta, ada salah satu kelompok mahasiswa yang berinovasi di bidang kuliner. Yaitu, selai kulit kopi atau Skupi. Seperti kebanyakan, kulit kopi biasanya dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan. Kulit kopi pun kadang hanya menjadi sampah organik. Akan tetapi, ditangan mahasiswa ini, kulit kopi tersebut dijadikan selai.
Setelah berbincang cukup lama, tiga mahasiswa tersebut dan mulai menceritakan perjuangan untuk bisa menciptakan produk tersebut. Banyak kegagalan yang didapatkan mulai dari segi rasa dan kepercayaan bagi masyarakat. “Tujuan utama saya dalam berinovasi salah satunya untuk mengurangi sampah atau limba kulit kopi ini yang dibuang secara sembarangan di sungai,” ungkapnya.
Ketiga mahasiswa ini yang mulai fokus dalam ajang lomba setelah semester dua. Ketiganya semakin tekun saat semester lima. Baik dalam kompetisi inovasi bidang teknologi maupun kuliner. “Tapi program inilah yang mendapatkan pendanaan yang paling besar, maka dari itu kami pantang menyerah,” bebernya.
Bulan Oktober 2022, ketiga mahasiswa ini mulai mendaftarkan timnya dalam mengikuti ajang tersebut. Berbagai tahapan telah dilaluinya. Mulai dari konsultasi, seleksi proposal, hingga presentasi dan mendapatkan pendanaan serta pameran.
Setelah menunggu kabar berbulan-bulan, inovasi yang kerap mengalami kegagalan itu akhirya lolos dan bisa ikuti ajang pameran secara nasional. Hingga masuk pada penentuan peserta 10 besar.
Ketiga mahasiswa ini mulai kepikiran dan penuh harapan berbagai usaha telah dilakukan secara maksimal. Pada kesempatan itu, mereka gagal menjadi juara. Namun demikian, jerih payahnya patut diapresiasi. Mereka pun merasa senang bisa masuk sepuluh besar dengan bekal kulit kopi yang dijadikan selai. “Kami bangga bisa bergabung di sini dan mengharumkan almamater,” jelasnya. (nur)