JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pasca dihapusnya ujian nasional (UN), sekolah-sekolah harus menyiapkan formula untuk ujian akhir pada tahun pelajaran ini. Termasuk bagi sekolah yang sudah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), seperti tingkat SMK maupun MTs. Hanya saja, masih ada lembaga sekolah yang belum menentukan apakah ujiannya nanti bakal dilaksanakan melalui tatap muka atau secara daring.
Kepala MTs Negeri 9 Kencong Ihsanuddin mengatakan, sebagai lembaga yang sudah menggelar ujian akhir madrasah berbasis komputer (UAMBK) yang digelar beberapa waktu lalu, pihaknya tetap menyiapkan pelaksanaan ujian madrasah (UM) bagi siswa kelas tiga. Ujian itu khusus untuk mata pelajaran lain yang belum diujikan sebelumnya. “Jadi ujian yang terakhir ini sebagai tambahan untuk bahan kelulusan mereka,” katanya, kemarin (8/4).
Meski sudah disiapkan, kata Ihsan, namun pelaksanaannya masih belum ditentukan apakah akan dilakukan secara daring atau langsung melalui tatap muka. Kepastian itu masih menunggu kebijakan pemerintah lebih lanjut mengenai batasan aman pandemi Covid-19. Kendati begitu, semua persiapan diakuinya sudah matang. Termasuk penggunaan aplikasi khusus dari Kementerian Agama (Kemenag). “Ujian daring itu opsi terakhir, jika keadaan masih belum mendukung,” imbuh Ihsan.
Tak jauh berbeda seperti MTs, siswa di lingkungan SMP juga sama. Ujian kelulusan untuk kelas tiga juga sudah disiapkan. Hanya saja, mereka sudah bisa dipastikan bakal melakukannya secara daring. “Sesuai petunjuk dari diknas, kami tambahkan tugas portofolio sama nilai semester satu sampai lima untuk bahan kelulusan,” ulas Davit Rachman. Guru di SMP Negeri 2 Mayang ini memperkirakan, ujian kelulusan tersebut rencanaya bakal digelar dalam waktu dekat ini.
Sesuai Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemarin (8/4), untuk ujian kelulusan siswa kelas tiga ditentukan sekolah masing-masing. Sejumlah sekolah saat ini memang telah melakukan persiapan, meski tiap lembaga jadwal pelaksanaannya tidak sama.
Kendati berbeda waktu pelaksanaannya, tapi mayoritas sekolah memberlakukan acuan kekulusan yang sama. Seperti hasil portofolio selama belajar daring, nilai semester, dan tugas-tugas ujian lainnya. Hanya saja, ada juga sekolah yang masih menunggu petunjuk teknis lebih lanjut mengenai kelulusan tersebut. “Kami tetap memberikan tugas secara online sebagai persiapan,” kata Yasin, guru SD Al-Baitul Amin Jember. Sejauh ini, Yasin menambahkan, pihaknya masih menunggu edaran lanjutan dari yayasan atau diknas.
Rupanya, tak semua sekolah tengah mempersiapkan pelaksanaan ujian kelulusan, beberapa di antaranya justru sudah ada yang menggelar ujian tersebut dan tinggal menunggu waktu kelulusan saja. Seperti di SMA Negeri Ambulu. “Kelas tiga sekarang sudah tidak ada aktifitas lagi, karena ujian sekolah dan ujian praktik sudah dilaksanakan akhir Februari lalu,” ungkap Buang Susanto, guru SMA Negeri Ambulu.
Meski begitu, kata Buang, pihak sekolah tetap sibuk karena harus menyiapkan ujian kenaikan siswa kelas bagi kelas satu dan kelas dua. Dia memperkirakan, pelaksanakan ujian kenaikan kelas itu bakal dilakukan secara daring sesuai dengan ketentuan dan arahan dari pemerintah selama pandemi Covid-19.