JEMBER, RADARJEMBER.ID – Usai turunnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 yang menyatakan bahwa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember resmi beralih status menjadi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Ahmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Fakultas Dawkah sebagai bagian dari kampus Islam ini, merencanakan bakal membuka dua program studi (prodi) baru. Yaitu prodi ilmu komunikasi dan prodi jurnalistik.
Hal itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Dakwah Prof Ahidul Asror saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (8/6). “Mandat yang kami miliki dari Kemenag tahun 2017, itu mengatur tentang gelar akademik dan prodi di lingkungan PTKIN. Ketika berubah menjadi UIN, nanti diikuti dengan pengembangan prodi baru, sebagaimana UIN adalah semangat integrasi keilmuan,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember.
Dibukanya dua prodi tersebut, juga merupakan implikasi dari perubahan nama fakultas dakwah yang berubahan menjadi fakultas dakwah dan komunikasi.
Asror melanjutkan, untuk mewujudkan misi tersebut, pihaknya perlu mempersiapkan berbagai hal. Seperti penambahan SDM atau tenaga pendidik minimal lima orang dengan kemampuan dan kapasitas yang dibutuhkan oleh prodi. Kemudian juga turunnya instruksi dari organisasi dan tata kerja (ortaker) yang menyatakan izin operasional prodi baru.
“SDM yang kami usulkan adalah SDM yang kompeten dan linier dengan jurusan yang kami butuhkan. Kami juga menunggu pernyataan dari ortaker, di sana tertulis adanya fakultas ini dengan prodi ini. Kami masih menunggu bersama-sama turunnya ortaker itu,” imbuhnya.
Dengan bertambahnya dua prodi tersebut, maka fakultas dakwah yang nantinya juga menjadi fakultas dakwah dan komunikasi ini memiliki enam prodi. Antara lain, komunikasi dan penyiaran islam (KPI), bimbingan dan konseling islam (BKI), pengembangan masyarakat islam (PMI), serta manajemen dakwah (MD). Kemudian dua prodi baru yaitu, jurnalistik dan ilmu komunikasi (ilkom).
Sementara khusus prodi psikologi islam yang juga baru empat tahun menjadi bagian dari fakultas dakwah, nantinya akan dialihkan menjadi fakultas baru yakni fakultas psikologi dan kesehatan.
Penetapan keputusan tersebut akan dimulai setelah turunnya instruksi dari ortaker yang juga ditujukan untuk peresmian UIN KHAS serta perubahan nama fakultas dakwah dan komunikasi.
“Peresmian tentu mengikuti peresmian UIN, Perpres sudah ada. Setelah Perpres akan ada ortaker. Di ortaker nanti disebutkan juga nama fakultas. Jadi yang jelas, secara resmi perubahannya bakal bersamaan dengan turunnya ortaker,” terangnya.
Asror pun berharap, dengan dibukanya dua prodi baru tersebut, mahasiswa, serta alumni, dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Yakni bermanfaat bagi masyarakat sekitar dengan kecakapan ilmu dan pengetahuan yang didapatkan selama di bangku perkuliahan.
“Harapan kami, mahasiswa dan alumni dari bidangnya masing-masing bisa bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya soal pekerjaan, tapi bagaimana sarjana yang kami cetak bisa melakukan fungsi yang sebagaimana diharapkan di dalam proses pembelajaran dalam prodi. Misalnya, jurnalis tidak hanya kreatif dalam menulis, tapi dia menjalankan fungsinya sebagai jurnalis,” pungkasnya. (kl)
Reporter: mg1
Fotografer: mg1
Editor: Mahrus Sholih