Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang 1 berakhir Senin (7/3) hari ini. Dalam seleksi ini, jalur afirmasi, perpindahan orang tua, dan prestasi menjadi salah satu prioritas dan fokus sekolah untuk mendapatkan murid.
Alasannya, semua sekolah ingin siswa-siswa yang mendaftar berprestasi, untuk kemudian diikutkan pada berbagai ajang kompetisi. Para wali murid pun banyak yang mendaftarkan anak- anaknya di beberapa sekolah. Terutama sekolah yang membuka PPDB lebih awal. Seperti SMPN di wilayah perkotaan.
Realitanya, meski wali murid banyak yang mendaftarkan anaknya, namun pada gelombang pertama masih banyak sekolah yang belum mencapai pagu. Bahkan rata-rata jumlah pendaftarnya belum mencapai 50 persen. Salah satu contohnya adalah di SMPN 7 Jember. Pagu yang ditetapkan adalah 320 siswa. Dari target pagu itu, SMPN 7 Jember masih mendapatkan 160 siswa. “Masih 16 persen dari 50 persen,” kata Kepala SMPN 7 Martini.
Mobile_AP_Rectangle 2
Di SMPN lainnya yang ada di perkotaan, seperti di SMP 10 Jember, jumlah siswa yang mendaftar masih 50 siswa. Tentu jumlah ini jauh dari separuh pagu yang ditetapkan.
Ketua MKKS SMP Syaiful Bahri mengatakan bahwa nantinya masih ada pendaftaran jalur zonasi. Jalur zonasi juga menjadi satu-satunya jalur pendaftaran untuk memenuhi kekurangan pagu di sekolah. Pendaftaran jalur zonasi akan dimulai pada 15 hingga 17 Maret mendatang. “Tinggal jalur zonasi untuk memenuhi kekurangan pagu,” kata Syaiful Bahri.
Syaiful tak memungkiri, kekurangan siswa untuk memenuhi pagu pada setiap lembaga memang berpotensi terjadi. Terlebih dengan adanya dampak pandemi Covid-19 yang mengharuskan peserta didik tidak mengikuti PTM secara langsung. Karenanya, kekurangan siswa untuk memenuhi pagu pada setiap sekolah tidak hanya dirasakan oleh sekolah pinggiran. Namun, juga sekolah negeri yang ada di kota.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Jumai
Redaktur : Nur Hariri
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang 1 berakhir Senin (7/3) hari ini. Dalam seleksi ini, jalur afirmasi, perpindahan orang tua, dan prestasi menjadi salah satu prioritas dan fokus sekolah untuk mendapatkan murid.
Alasannya, semua sekolah ingin siswa-siswa yang mendaftar berprestasi, untuk kemudian diikutkan pada berbagai ajang kompetisi. Para wali murid pun banyak yang mendaftarkan anak- anaknya di beberapa sekolah. Terutama sekolah yang membuka PPDB lebih awal. Seperti SMPN di wilayah perkotaan.
Realitanya, meski wali murid banyak yang mendaftarkan anaknya, namun pada gelombang pertama masih banyak sekolah yang belum mencapai pagu. Bahkan rata-rata jumlah pendaftarnya belum mencapai 50 persen. Salah satu contohnya adalah di SMPN 7 Jember. Pagu yang ditetapkan adalah 320 siswa. Dari target pagu itu, SMPN 7 Jember masih mendapatkan 160 siswa. “Masih 16 persen dari 50 persen,” kata Kepala SMPN 7 Martini.
Di SMPN lainnya yang ada di perkotaan, seperti di SMP 10 Jember, jumlah siswa yang mendaftar masih 50 siswa. Tentu jumlah ini jauh dari separuh pagu yang ditetapkan.
Ketua MKKS SMP Syaiful Bahri mengatakan bahwa nantinya masih ada pendaftaran jalur zonasi. Jalur zonasi juga menjadi satu-satunya jalur pendaftaran untuk memenuhi kekurangan pagu di sekolah. Pendaftaran jalur zonasi akan dimulai pada 15 hingga 17 Maret mendatang. “Tinggal jalur zonasi untuk memenuhi kekurangan pagu,” kata Syaiful Bahri.
Syaiful tak memungkiri, kekurangan siswa untuk memenuhi pagu pada setiap lembaga memang berpotensi terjadi. Terlebih dengan adanya dampak pandemi Covid-19 yang mengharuskan peserta didik tidak mengikuti PTM secara langsung. Karenanya, kekurangan siswa untuk memenuhi pagu pada setiap sekolah tidak hanya dirasakan oleh sekolah pinggiran. Namun, juga sekolah negeri yang ada di kota.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Jumai
Redaktur : Nur Hariri
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang 1 berakhir Senin (7/3) hari ini. Dalam seleksi ini, jalur afirmasi, perpindahan orang tua, dan prestasi menjadi salah satu prioritas dan fokus sekolah untuk mendapatkan murid.
Alasannya, semua sekolah ingin siswa-siswa yang mendaftar berprestasi, untuk kemudian diikutkan pada berbagai ajang kompetisi. Para wali murid pun banyak yang mendaftarkan anak- anaknya di beberapa sekolah. Terutama sekolah yang membuka PPDB lebih awal. Seperti SMPN di wilayah perkotaan.
Realitanya, meski wali murid banyak yang mendaftarkan anaknya, namun pada gelombang pertama masih banyak sekolah yang belum mencapai pagu. Bahkan rata-rata jumlah pendaftarnya belum mencapai 50 persen. Salah satu contohnya adalah di SMPN 7 Jember. Pagu yang ditetapkan adalah 320 siswa. Dari target pagu itu, SMPN 7 Jember masih mendapatkan 160 siswa. “Masih 16 persen dari 50 persen,” kata Kepala SMPN 7 Martini.
Di SMPN lainnya yang ada di perkotaan, seperti di SMP 10 Jember, jumlah siswa yang mendaftar masih 50 siswa. Tentu jumlah ini jauh dari separuh pagu yang ditetapkan.
Ketua MKKS SMP Syaiful Bahri mengatakan bahwa nantinya masih ada pendaftaran jalur zonasi. Jalur zonasi juga menjadi satu-satunya jalur pendaftaran untuk memenuhi kekurangan pagu di sekolah. Pendaftaran jalur zonasi akan dimulai pada 15 hingga 17 Maret mendatang. “Tinggal jalur zonasi untuk memenuhi kekurangan pagu,” kata Syaiful Bahri.
Syaiful tak memungkiri, kekurangan siswa untuk memenuhi pagu pada setiap lembaga memang berpotensi terjadi. Terlebih dengan adanya dampak pandemi Covid-19 yang mengharuskan peserta didik tidak mengikuti PTM secara langsung. Karenanya, kekurangan siswa untuk memenuhi pagu pada setiap sekolah tidak hanya dirasakan oleh sekolah pinggiran. Namun, juga sekolah negeri yang ada di kota.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Jumai
Redaktur : Nur Hariri