23.1 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Milih Jadi Kuli Timbang Ikut UNBK

Mobile_AP_Rectangle 1

RADARJEMBER.ID: Empat siswa di SMK IBU (Islam Bustanul Ulum) Pakusari memilih tak ikut UNBK. Ereka nekat mengundurkan diri karena lebih memilih kerja ke Bali daripada ikut ujian.

”Ada yang jadi kuli bangunan, ada yang jualan di Bali,” kata sumber Radar Jember.id di SMK IBU Pakusari, tadi siang (5/4).

Padahal, empat siswa yang mengundurkan diri itu sebenarnya sudah masuk DNS (Daftar Nominasi Sementara) dan juga masuk DNT (Daftar Nominasi Tetap). Bahkan menjelang persiapan UNBK dan USBN lalu, pihak sekolah sudah mencoba mendatangi rumahnya. Juga minta pada orang tuanya agar putra didorong ikut USBN dan UNBK. ”Namun dukungan orang tua tidak ada. Yah, beginilah orang di kampung,” ujar ,” ujar M. Mufti Ali, Kepala SMK IBU Pakusari.

Mobile_AP_Rectangle 2

Padahal, murid itu hanya membutuhkan beberapa hari saja untuk mengikuti ujian. Pihaknya pun tak berkutik dengan kondisi seperti itu. ”Jadi, di sekolah kami empat siswa mengundurkan diri, lalu satu siswa sakit,” jelasnya.

Di SMK IBU (Islam Bustanul Ulum) Pakusari, ujian diikuti 515 siswa dari dua jurusan. Awalnya jumlah siswa yang masuk DNT (Daftar Nominasi Tetap) ada 519 . ”Siswa yang sakit harus ikut UNBK susulan atau mengulang,” jelasnya.
Dari 515 siswa, ujian menggunakan 5 ruang lab yang ada di sekolah. ”Tetapi meskipun sudah disiapkan 5 ruang lab, harus tetap bergantian,” kata M Mufti Ali.

Reporter: Jumai
Editor: MS Rasyid

- Advertisement -

RADARJEMBER.ID: Empat siswa di SMK IBU (Islam Bustanul Ulum) Pakusari memilih tak ikut UNBK. Ereka nekat mengundurkan diri karena lebih memilih kerja ke Bali daripada ikut ujian.

”Ada yang jadi kuli bangunan, ada yang jualan di Bali,” kata sumber Radar Jember.id di SMK IBU Pakusari, tadi siang (5/4).

Padahal, empat siswa yang mengundurkan diri itu sebenarnya sudah masuk DNS (Daftar Nominasi Sementara) dan juga masuk DNT (Daftar Nominasi Tetap). Bahkan menjelang persiapan UNBK dan USBN lalu, pihak sekolah sudah mencoba mendatangi rumahnya. Juga minta pada orang tuanya agar putra didorong ikut USBN dan UNBK. ”Namun dukungan orang tua tidak ada. Yah, beginilah orang di kampung,” ujar ,” ujar M. Mufti Ali, Kepala SMK IBU Pakusari.

Padahal, murid itu hanya membutuhkan beberapa hari saja untuk mengikuti ujian. Pihaknya pun tak berkutik dengan kondisi seperti itu. ”Jadi, di sekolah kami empat siswa mengundurkan diri, lalu satu siswa sakit,” jelasnya.

Di SMK IBU (Islam Bustanul Ulum) Pakusari, ujian diikuti 515 siswa dari dua jurusan. Awalnya jumlah siswa yang masuk DNT (Daftar Nominasi Tetap) ada 519 . ”Siswa yang sakit harus ikut UNBK susulan atau mengulang,” jelasnya.
Dari 515 siswa, ujian menggunakan 5 ruang lab yang ada di sekolah. ”Tetapi meskipun sudah disiapkan 5 ruang lab, harus tetap bergantian,” kata M Mufti Ali.

Reporter: Jumai
Editor: MS Rasyid

RADARJEMBER.ID: Empat siswa di SMK IBU (Islam Bustanul Ulum) Pakusari memilih tak ikut UNBK. Ereka nekat mengundurkan diri karena lebih memilih kerja ke Bali daripada ikut ujian.

”Ada yang jadi kuli bangunan, ada yang jualan di Bali,” kata sumber Radar Jember.id di SMK IBU Pakusari, tadi siang (5/4).

Padahal, empat siswa yang mengundurkan diri itu sebenarnya sudah masuk DNS (Daftar Nominasi Sementara) dan juga masuk DNT (Daftar Nominasi Tetap). Bahkan menjelang persiapan UNBK dan USBN lalu, pihak sekolah sudah mencoba mendatangi rumahnya. Juga minta pada orang tuanya agar putra didorong ikut USBN dan UNBK. ”Namun dukungan orang tua tidak ada. Yah, beginilah orang di kampung,” ujar ,” ujar M. Mufti Ali, Kepala SMK IBU Pakusari.

Padahal, murid itu hanya membutuhkan beberapa hari saja untuk mengikuti ujian. Pihaknya pun tak berkutik dengan kondisi seperti itu. ”Jadi, di sekolah kami empat siswa mengundurkan diri, lalu satu siswa sakit,” jelasnya.

Di SMK IBU (Islam Bustanul Ulum) Pakusari, ujian diikuti 515 siswa dari dua jurusan. Awalnya jumlah siswa yang masuk DNT (Daftar Nominasi Tetap) ada 519 . ”Siswa yang sakit harus ikut UNBK susulan atau mengulang,” jelasnya.
Dari 515 siswa, ujian menggunakan 5 ruang lab yang ada di sekolah. ”Tetapi meskipun sudah disiapkan 5 ruang lab, harus tetap bergantian,” kata M Mufti Ali.

Reporter: Jumai
Editor: MS Rasyid

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca