Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Anggaran yang digelontorkan Pemkab Jember untuk sektor pendidikan tahun ini melebihi skema anggaran nasional. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 yang telah disahkan bersama bupati dan DPRD dialokasikan sebanyak 24 persen dari total anggaran yang ada.
BACA JUGA : Ketua DPD PDIP Jawa Timur Undurkan Diri setelah Terlibat Kasus Korupsi
Pada umumnya, anggaran yang harus disediakan oleh pemkab untuk bidang pendidikan minimal 20 persen dari APBD. Ini sudah ketetapan dari pemerintah pusat. Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengungkapkan, itu adalah skema lama yang diterapkan pemkab. “Idealnya untuk sektor pendidikan ini 20 persen dari total APBD. Tahun ini pemkab menganggarkan 24 persen untuk pendidikan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember seusai mengukuhkan pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) di Aula PB Sudirman Kantor Pemkab Jember, Jumat (3/1).
Mobile_AP_Rectangle 2
Kendati demikian, sekolah rusak di Jember masih sering terjadi. Khususnya bangunan SD dan SMP. Perlu menjadi catatan penting apakah pemkab dan Dinas Pendidikan (Dispendik) akan benar-benar mengalokasikan dana tersebut secara merata. Termasuk memperhatikan perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. “Rusak berat tentu akan ditangani. Dilihat dulu, kalau memang masih ada siswanya, akan segera diajukan anggarannya (untuk renovasi, Red),” ucap Gus Firjaun.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Anggaran yang digelontorkan Pemkab Jember untuk sektor pendidikan tahun ini melebihi skema anggaran nasional. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 yang telah disahkan bersama bupati dan DPRD dialokasikan sebanyak 24 persen dari total anggaran yang ada.
BACA JUGA : Ketua DPD PDIP Jawa Timur Undurkan Diri setelah Terlibat Kasus Korupsi
Pada umumnya, anggaran yang harus disediakan oleh pemkab untuk bidang pendidikan minimal 20 persen dari APBD. Ini sudah ketetapan dari pemerintah pusat. Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengungkapkan, itu adalah skema lama yang diterapkan pemkab. “Idealnya untuk sektor pendidikan ini 20 persen dari total APBD. Tahun ini pemkab menganggarkan 24 persen untuk pendidikan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember seusai mengukuhkan pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) di Aula PB Sudirman Kantor Pemkab Jember, Jumat (3/1).
Kendati demikian, sekolah rusak di Jember masih sering terjadi. Khususnya bangunan SD dan SMP. Perlu menjadi catatan penting apakah pemkab dan Dinas Pendidikan (Dispendik) akan benar-benar mengalokasikan dana tersebut secara merata. Termasuk memperhatikan perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. “Rusak berat tentu akan ditangani. Dilihat dulu, kalau memang masih ada siswanya, akan segera diajukan anggarannya (untuk renovasi, Red),” ucap Gus Firjaun.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Anggaran yang digelontorkan Pemkab Jember untuk sektor pendidikan tahun ini melebihi skema anggaran nasional. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 yang telah disahkan bersama bupati dan DPRD dialokasikan sebanyak 24 persen dari total anggaran yang ada.
BACA JUGA : Ketua DPD PDIP Jawa Timur Undurkan Diri setelah Terlibat Kasus Korupsi
Pada umumnya, anggaran yang harus disediakan oleh pemkab untuk bidang pendidikan minimal 20 persen dari APBD. Ini sudah ketetapan dari pemerintah pusat. Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengungkapkan, itu adalah skema lama yang diterapkan pemkab. “Idealnya untuk sektor pendidikan ini 20 persen dari total APBD. Tahun ini pemkab menganggarkan 24 persen untuk pendidikan,” jelasnya kepada Jawa Pos Radar Jember seusai mengukuhkan pengurus Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) di Aula PB Sudirman Kantor Pemkab Jember, Jumat (3/1).
Kendati demikian, sekolah rusak di Jember masih sering terjadi. Khususnya bangunan SD dan SMP. Perlu menjadi catatan penting apakah pemkab dan Dinas Pendidikan (Dispendik) akan benar-benar mengalokasikan dana tersebut secara merata. Termasuk memperhatikan perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan. “Rusak berat tentu akan ditangani. Dilihat dulu, kalau memang masih ada siswanya, akan segera diajukan anggarannya (untuk renovasi, Red),” ucap Gus Firjaun.